Kisah Pria Diet Ekstrem Hiperkarnivora, Sebabkan Kolesterol Merembes dari Kulitnya

3 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Seorang pria dari Florida memutuskan untuk menurunkan berat badan dan menjadi lebih sehat dengan menjadi karnivora. Tak tanggung-tanggung, pria itu langsung menerapkan diet hiperkarnivora, yang tergolong ekstrem.

Dilansir Liputan6.com dari Oddee, Kamis (6/2/2025), dalam pola makan itu, ia hanya mengonsumsi sekitar setengah kilogram daging dan lemak setiap hari. Meskipun terdengar tidak sehat, ia mengklaim bahwa kesehatannya membaik secara signifikan.

Namun, kondisinya berubah ketika ia mulai melihat sesuatu yang aneh: zat berwarna kuning muncul di tubuhnya, dimulai dari area sekitar mata, lalu menyebar ke tangan, kaki, dan lengan.

Khawatir dengan kondisinya, ia memeriksakan diri ke dokter. Setelah diperiksa, dokter menemukan bahwa zat yang keluar dari pori-pori kulitnya adalah kolesterol murni. Kadar kolesterol pria ini ternyata lima kali lebih tinggi dari batas normal manusia. Tubuhnya mengandung begitu banyak lemak hingga kolesterol mulai merembes keluar melalui kulitnya.

Sayangnya, laporan medis mengenai kasus ini tidak menjelaskan pengobatan yang diberikan atau bagaimana kondisi perkembangan pria tersebut. Namun, bisa ditebak bahwa dokter kemungkinan besar menyarankan perubahan kecil dalam pola makannya.

VEMALE.COM - Ladies, Lebaran sudah usai. Biasanya nggak cuma berat badan yang naik, tapi juga kadar kolesterol. Selain obat, ada 7 makanan alami yang mampu turunkan kadar kolesterol karena terlalu banyak makan santan. Apa saja? --- Produced by v...

Diet level maksimal

Demi menjadi lebih sehat, pria Florida berusia 40-an itu memutuskan untuk mengubah pola makannya. Namun, alih-alih menambah konsumsi sayuran seperti kebanyakan orang, ia justru memperbanyak asupan daging dan lemak dengan menerapkan diet karnivora secara ekstrem.

Beberapa diet tinggi lemak dan karnivora, seperti diet keto, memang dapat membantu menurunkan berat badan dengan cepat pada tahap awal. Namun, diet semacam ini sulit untuk dipertahankan dalam jangka panjang dan berisiko menjadi tidak sehat.

Namun, layaknya stereotip "Florida man" yang kerap melakukan hal ekstrem, pria ini tidak sekadar mengikuti diet keto biasa. Ia membawanya ke level maksimal dengan mengonsumsi enam hingga sembilan pon keju dan mentega setiap hari. Selain itu, ia juga rutin makan hamburger—dengan tambahan lemak ekstra dalam dagingnya.

Hanya membaca deskripsinya saja sudah terasa menyesakkan pembuluh darah, tetapi pria ini justru mengaku merasa luar biasa. Menurutnya, ia berhasil menurunkan berat badan, merasa lebih energik, dan bahkan mengalami peningkatan kejernihan mental.

Misteri zat kuning

Awalnya, segala sesuatu tampak baik-baik saja bagi pria ini dengan diet hiperkarnivoranya. Namun, setelah delapan bulan menjalani pola makan ekstrem ini, sesuatu yang aneh mulai terjadi.

Ia pertama kali menyadari perubahan di sekitar matanya. Benjolan kekuningan yang aneh mulai muncul di sudut kelopak matanya. Karena tidak menimbulkan rasa sakit, ia awalnya mengabaikan hal itu. Namun, kondisi tersebut perlahan mulai menyebar.

Tak lama kemudian, zat kuning tersebut muncul di tangannya, kakinya, hingga lipatan siku. Menyadari ada sesuatu yang tidak beres, ia akhirnya memutuskan untuk mencari bantuan medis. Pria itu pergi ke sebuah rumah sakit di Tampa.

Setelah menganalisis benjolan yang muncul di tubuhnya, dokter segera menemukan penyebabnya—zat kuning tersebut ternyata adalah kolesterol yang merembes keluar melalui kulitnya. Tes darah menunjukkan bahwa kadar kolesterol pria ini mencapai lebih dari 1.000 mg/dL, jauh di atas batas sehat yang berkisar di angka 200 mg/dL.

Penuh dengan lemak

Para ahli jantung di rumah sakit Tampa mendiagnosis pria tersebut dengan xanthelasma, suatu kondisi langka di mana lipid darah berlebih merembes keluar dari pembuluh darah dan membentuk timbunan lemak di bawah kulit.

Biasanya, ketika kadar kolesterol seseorang sangat tinggi, lipid tidak sampai menembus permukaan kulit. Hal ini karena sel darah putih dalam tubuh bertugas untuk "memakan" kelebihan lemak tersebut sebelum menyebar lebih jauh.

Xanthelasma lebih sering terjadi pada orang dengan riwayat keluarga kolesterol tinggi atau sistem kekebalan tubuh yang lemah, yang mungkin tidak memiliki cukup sel darah putih untuk menangani kelebihan lemak.

Namun, kasus pria Florida ini berbeda. Jumlah sel darah putihnya sepenuhnya normal—masalahnya adalah tubuhnya terlalu penuh dengan lemak hingga sel-sel darah putihnya tidak mampu mengatasinya. Akibatnya, kelebihan lemak tersebut mulai keluar melalui pori-porinya dalam bentuk zat kuning aneh yang ia lihat di kulitnya.

Anehnya, laporan medis tidak mencantumkan rekomendasi pengobatan atau bagaimana kondisi pria ini berkembang setelahnya. Namun, laporan itu menekankan pentingnya mengelola kadar kolesterol tinggi untuk mencegah komplikasi.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|