Makanan Tinggi Purin dan Makanan untuk Cegah Asam Urat, Apa Saja yang Sebenarnya Boleh Dimakan?

7 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Asam urat bukan sekadar penyakit sendi biasa, tetapi cerminan dari pola makan yang tidak tepat. Banyak orang keliru mengira makanan sehat seperti bayam atau tahu aman dikonsumsi rutin, padahal kandungan purinnya cukup tinggi. Ketika purin menumpuk, tubuh mengubahnya menjadi asam urat dan bisa memicu nyeri tajam pada sendi.

Mengutip artikel Pengaruh Suhu terhadap Kelarutan Monosodium Urat karya Loeb JN (1972), penyakit asam urat secara biokimia ditandai dengan saturasi urat dalam cairan ekstraseluler, yang tercermin dari hiperurisemia dalam darah, dengan konsentrasi urat dalam plasma atau serum melebihi 6,8 mg/dL (sekitar 400 µmol/L); kadar ini merupakan batas perkiraan kelarutan urat.

Menghindari makanan tinggi purin adalah langkah awal yang efektif. Lebih bijak lagi jika dikombinasikan dengan konsumsi makanan penetral yang membantu pengeluaran asam urat dari tubuh. Kombinasi ini menjadi dasar utama strategi diet untuk penderita gout.

Mengapa Makanan Tinggi Purin Menjadi Pemicu Utama Asam Urat

Purin merupakan senyawa alami dalam tubuh dan makanan yang, saat dipecah, menghasilkan asam urat sebagai produk sampingan. Normalnya, ginjal akan membuang kelebihan asam urat melalui urine. Tetapi jika asupannya terlalu banyak atau fungsi ginjal terganggu, terjadi akumulasi yang berujung pada gout.

Makanan tinggi purin dapat meningkatkan risiko hiperurisemia, kondisi ketika kadar asam urat dalam darah melampaui ambang normal yang kemudian membentuk kristal yang tajam dan sangat menyakitkan.

Makanan pemicu paling umum meliputi jeroan, seafood, dan daging merah. Konsumsi purin dari protein hewani memiliki korelasi kuat dengan kejadian serangan gout berulang. Maka, kontrol pola makan berbasis purin harus menjadi fokus terapi.

Makanan Tinggi Purin

Mengutip Buku Saku Kader Pengontrolan Asam Urat di Masyarakat yang disusun Ema Madyaningrum, dkk (Fakultas Kedokteran UGM, 2020), pencegahan asam urat dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat. Khususnya diet makanan yaitu dengan mengurangi konsumsi makanan tinggi purin. Beberapa makanan tinggi purin yang perlu dibatasi bahkan dihindari sepenuhnya antara lain:

  • Jeroan: hati, ginjal, otak
  • Daging merah: sapi, domba, babi
  • Seafood: udang, kerang, makarel, sarden
  • Sayuran tertentu: bayam, asparagus
  • Produk fermentasi kacang: tahu, tempe
  • Minuman: alkohol, soda, dan sirup jagung tinggi fruktosa

Konsumsi 100 gram udang mengandung sekitar 147 mg purin, cukup untuk memicu flare-up jika dikonsumsi rutin. Bayam, meski sayuran, mengandung purin sedang dan harus dikonsumsi dengan kontrol ketat. Maka penting membangun kesadaran bahwa tidak semua yang "alami" selalu aman.

Makanan untuk Cegah Asam Urat

Di sisi lain, ada makanan yang justru membantu mengontrol dan menetralkan kadar asam urat. Makanan rendah purin dan kaya antioksidan mempercepat ekskresi asam urat dan menghambat kristalisasinya.

Berikut makanan penetral yang direkomendasikan:

  • Buah tinggi vitamin C: jeruk, ceri, stroberi, kiwi
  • Sayuran aman: selada, kol, wortel, kentang
  • Minuman herbal: teh hijau, hibiscus
  • Susu bebas lemak: yoghurt rendah lemak, keju rendah garam
  • Sumber serat: apel, alpukat

Khusus ceri, kandungan antosianin terbukti mengurangi frekuensi serangan gout hingga 35% jika dikonsumsi secara teratur. Vitamin C juga berperan dalam menghambat enzim xanthine oxidase, yang bertanggung jawab dalam produksi asam urat.

Kombinasi Pola Makan dan Gaya Hidup Seimbang

Pola makan hanya salah satu bagian dari pengelolaan asam urat. Gaya hidup sehat seperti menjaga berat badan ideal, aktivitas fisik, dan hidrasi cukup memiliki pengaruh langsung pada metabolisme purin. Obesitas memperlambat ekskresi asam urat melalui ginjal.

Bergerak aktif, seperti jalan kaki atau berenang 3–5 kali seminggu, mempercepat metabolisme dan menurunkan risiko peradangan sendi. Di sisi lain, menghindari alkohol dan memperbanyak konsumsi air putih (>2 liter per hari) dapat membantu melarutkan dan membuang asam urat lebih cepat.

Kapan Harus Konsultasi ke Dokter

Jika nyeri sendi tak kunjung hilang atau muncul di malam hari secara berulang, Anda sebaiknya segera memeriksakan diri. Pemeriksaan kadar asam urat dilakukan secara berkala terutama untuk usia di atas 35 tahun.

Kadar asam urat normal:

  • Pria: 3,4–7 mg/dL
  • Wanita: 2,4–6 mg/dL

Jika kadar Anda melebihi itu, langkah lanjutan bisa berupa rujukan ke spesialis gizi klinik atau penyakit dalam. Konsultasi daring melalui platform seperti Halodoc dan Mitra Keluarga bisa menjadi solusi awal yang cepat.

People Also Ask (FAQ)

Apa saja makanan tinggi purin yang harus dihindari penderita asam urat?

Jeroan, daging merah, seafood seperti udang dan sarden, kacang-kacangan, serta minuman alkohol dan berpemanis tinggi.

Apa buah terbaik untuk menurunkan kadar asam urat?

Ceri, kiwi, jeruk, dan stroberi karena tinggi vitamin C dan bersifat antiinflamasi.

Apakah telur aman untuk penderita asam urat?

Ya, telur tidak mengandung purin tinggi sehingga aman dikonsumsi sebagai sumber protein.

Apakah sayuran seperti bayam dan brokoli boleh dikonsumsi penderita asam urat?

Boleh dalam jumlah kecil dan tidak berlebihan karena mengandung purin sedang.

Apa yang harus dilakukan jika gejala asam urat kambuh?

Segera konsultasi dengan dokter, hindari makanan pemicu, dan konsumsi air putih lebih banyak untuk mempercepat pembuangan asam urat.

Referensi

Loeb JN. Pengaruh suhu terhadap kelarutan monosodium urat. Arthritis Rheum. 1972 Mar-Apr; 15 (2):189-92. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/5027604/ 

Buku Saku Kader Pengontrolan Asam Urat di Masyarakat. Fakultas Kedokteran UGM (2020). https://hpu.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1261/2021/02/HDSS-Sleman-_Buku-Saku-Kader-Pengontrolan-Asam-Urat-di-Masyarakat-_cetakan-II.pdf 

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|