Okagi Hayashi Meninggal di Usia 115 Tahun, Wanita Tertua Jepang yang Menginspirasi

6 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta Okagi Hayashi, wanita berusia 115 tahun yang dikenal sebagai orang tertua di Jepang, meninggal dunia akibat gagal jantung pada akhir pekan lalu. Kabar duka ini disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Jepang pada Senin (28/4).

Hayashi mengembuskan napas terakhirnya pada Sabtu pagi (26/4) di sebuah rumah sakit di kota kelahirannya, Toki, Prefektur Gifu. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi banyak orang yang mengagumi perjalanan hidupnya yang panjang dan penuh ketabahan.

Lahir pada 2 September 1909, Okagi Hayashi telah melewati berbagai era perubahan besar di Jepang dan dunia. Ia menjadi orang tertua di Jepang pada Desember tahun lalu setelah meninggalnya Tomiko Itooka, yang sebelumnya

Kepergian Okagi Hayashi tidak hanya menjadi kehilangan bagi keluarganya, tetapi juga bagi bangsa Jepang yang melihat sosoknya sebagai teladan hidup sehat dan ketekunan. memegang gelar tersebut dan juga diakui sebagai orang tertua di dunia pada saat itu.

Hidup Hayashi menjadi simbol kekuatan, kedisiplinan, dan semangat hidup yang tinggi, nilai-nilai yang sangat dihormati dalam budaya Jepang, seperti dilansir Liputan6.com dari Kyodo News, Selasa (29/4/2025).

Kane Tanaka, wanita asal Jepang hingga kini masih memegang rekor sebagai orang tertua di dunia. Ia baru saja merayakan ulang tahun yang ke-119.

Kehidupan Panjang dan Bersejarah Okagi Hayashi

Lahir di Prefektur Gifu, Okagi Hayashi hidup melewati berbagai era di Jepang, dari era Taisho hingga era Reiwa. Bayangkan betapa banyak perubahan sosial, politik, dan ekonomi yang ia saksikan sepanjang hidupnya.

Ia merupakan saksi bisu sejarah Jepang modern, dari masa-masa pasca perang hingga kemajuan teknologi yang pesat. Kisah hidupnya tentu menyimpan banyak cerita menarik yang patut dikenang.

Hayashi merupakan simbol ketahanan dan keuletan manusia, mampu melewati berbagai tantangan dan perubahan zaman. Pemerintah Jepang dan masyarakat luas menyampaikan belasungkawa atas kepergiannya. Banyak yang mengenang kontribusinya sebagai bagian dari sejarah panjang bangsa Jepang.

Kepergian Hayashi bukan hanya duka bagi keluarga, tetapi juga bagi Jepang. Ia meninggalkan sembilan anak, 22 cucu, 36 cicit, dan 12 buyut. Kisah hidupnya menjadi inspirasi dan bukti nyata tentang panjangnya usia dan kekuatan manusia dalam menghadapi perubahan zaman.

Pergantian Gelar Orang Tertua di Jepang

Dengan meninggalnya Hayashi, Jepang kini memiliki orang tertua baru. Mine Kondo, berusia 114 tahun yang tinggal di Kota, Prefektur Aichi kini resmi menggantikan Hayashi sebagai perempuan tertua di Jepang.

Pergantian ini menandai sebuah tonggak sejarah, sekaligus mengingatkan kita tentang siklus kehidupan dan kematian. Meskipun usia Mine Kondo juga sudah sangat lanjut, keberadaannya tetap menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Pergantian ini menandai babak baru dalam daftar para supercentenarian Jepang, sebuah negara yang dikenal dengan angka harapan hidup tertinggi di dunia.

Kementerian Kesehatan Jepang menyatakan bahwa pencapaian usia panjang seperti yang diraih Hayashi merupakan bukti dari gaya hidup sehat dan perawatan kesehatan masyarakat yang baik di negara tersebut.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|