Liputan6.com, Jakarta Sosok Soimah memang dikenal sebagai seniman multitalenta, namun siapa sangka bahwa ia juga memiliki bangunan megah dengan wujud arsitektur khas Jawa melalui sebuah pendopo yang kemudian diberi nama Pendopo Tulungo. Berlokasi di Jalan Imogiri Barat, Bantul, Yogyakarta, pendopo ini bukan sekadar hunian pribadi, melainkan juga dapat disewa untuk umum.
Bangunan ini berdiri gagah dengan konsep arsitektur khas Jawa, lengkap dengan elemen-elemen ukiran kayu yang rumit serta struktur joglo yang monumental. Selain menampilkan estetika tradisional, Pendopo Tulungo juga memberikan fleksibilitas dalam hal penyewaan, sehingga cocok digunakan untuk berbagai jenis acara, mulai dari pernikahan hingga pertemuan resmi.
Tak hanya unggul dari sisi visual dan fungsional, pendopo ini juga menjadi saksi dari dedikasi Soimah dalam melestarikan budaya Jawa. Melalui fasilitas lengkap dan nilai estetika tinggi, pendopo ini kini menjadi daya tarik baru bagi masyarakat yang menginginkan suasana Jawa otentik dalam acara mereka.
1. Tampilan Depan Pendopo: Joglo Klasik dengan Sentuhan Simetris
Dari potret pertama, kita langsung disambut oleh desain khas Joglo yang menjulang di bagian tengah bangunan. Struktur atap limasan dengan puncak yang menjulang runcing ini memperlihatkan kekuatan simbolis rumah adat Jawa sebagai pusat kegiatan spiritual dan sosial.
Detail kayu di bagian depan memperlihatkan teknik ukiran presisi yang menyatu dengan konstruksi utama bangunan. Pilar-pilar kayu besar menyokong atap joglo, mempertegas kekokohan serta kemegahan struktur pendopo ini. Sebuah mobil klasik berwarna merah diparkir tepat di depan pendopo, memberikan sentuhan vintage yang harmonis.
Penataan batu alam di halaman depan dan pola paving yang teratur turut memperkuat kesan elegan dan tradisional. Area ini sangat cocok digunakan sebagai titik penerimaan tamu atau prosesi awal dalam sebuah acara pernikahan.
2. Fasad Depan Pendopo: Simbol Jawa dan Ornamen Mewah
Potret kedua menampilkan fasad pendopo saat digunakan untuk acara. Di bagian atas terlihat tulisan aksara Jawa yang menjadi simbol dari pendopo ini. Tulisan aksara Jawa tersebut bertuliskan 'Tu Lu Nga', yang merupakan nama dari pendopo ini.
Deretan pilar dan ornamen kayu mendominasi pandangan. Rangkaian bunga yang tertata rapi di bagian depan panggung mempercantik suasana, menyatu harmonis dengan struktur kayu. Panggung utama digunakan untuk acara pernikahan atau pertunjukan budaya, mencerminkan fungsi multifungsi pendopo ini.
Pencahayaan alami menambah kesan hangat, sementara ruang terbuka memberikan sirkulasi udara yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa meski bernuansa tradisional, pendopo ini tetap memperhatikan kenyamanan dan efisiensi ruang.
3. Interior Tengah: Pilar-Pilar Megah Berukir Tangan
Begitu memasuki bagian dalam, mata kita langsung tertuju pada barisan pilar kayu tinggi yang menjulang dan menopang seluruh struktur atap. Pilar-pilar ini dihias dengan ukiran rumit.
Di bagian lantai, terdapat karpet-karpet besar yang menambah kenyamanan bagi para tamu, serta memperkuat nuansa homy meskipun berada di bangunan besar. Ruangan ini cukup luas dan dapat digunakan untuk berbagai acara indoor, baik formal maupun non-formal.
Pilar-pilar tersebut tidak hanya berfungsi sebagai elemen struktural, tetapi juga artistik, memperlihatkan kualitas pengerjaan kayu yang tinggi serta nilai seni yang tak ternilai.
4. Ruang Utama Pendopo: Luas, Simetris, dan Estetik
Tampilan keempat memperlihatkan kesan luas yang luar biasa dari ruang utama pendopo. Tanpa sekat permanen, ruang ini memberikan fleksibilitas pengaturan sesuai dengan kebutuhan acara, mulai dari pernikahan, seminar, hingga pertunjukan seni.
Langit-langit tinggi dan terbuka menjadi ciri khas utama, menciptakan sirkulasi udara yang baik sekaligus memberikan kesan agung dan lega. Struktur atap yang saling bertaut secara geometris menguatkan keindahan arsitektur joglo.
Pencahayaan alami masuk dari berbagai sisi, didukung oleh pencahayaan gantung klasik yang menambah estetika ruangan. Tidak berlebihan jika ruang ini menjadi highlight dari keseluruhan pendopo.
5. Rincian Langit-Langit: Ukiran Detail Bernilai Seni Tinggi
Potret kelima memperlihatkan close-up dari langit-langit pendopo yang penuh dengan ukiran tangan detail. Ukiran-ukiran ini mencerminkan motif-motif klasik seperti kawung, sulur, dan parang, yang masing-masing memiliki filosofi tersendiri dalam budaya Jawa.
Lampu gantung klasik bergaya Belanda tergantung di tengah-tengah ruangan, memberikan sentuhan kolonial yang menyatu harmonis dengan interior Jawa. Pilihan lampu ini bukan hanya estetis, tapi juga fungsional untuk acara malam hari.
Ukiran-ukiran ini jelas menunjukkan bahwa pendopo ini bukan bangunan sembarangan, melainkan hasil karya seniman ukir profesional yang memahami filosofi dan teknik tradisional secara mendalam.
6. Tampilan Dalam Lengkap: Paduan Antara Fungsionalitas dan Gaya
Di potret berikutnya, mobil merah yang sama terlihat berada di bagian dalam pendopo, menegaskan bahwa area ini sangat luas dan bisa menampung berbagai elemen dekorasi besar. Ini memberikan gambaran betapa fleksibelnya ruang yang tersedia.
Kombinasi antara lampu gantung klasik dan pilar ukiran menciptakan atmosfer yang menenangkan namun tetap megah. Ini sangat cocok untuk resepsi pernikahan besar atau gathering perusahaan dengan jumlah tamu yang banyak.
Lantai berlapis tegel halus memantulkan cahaya dengan indah, menambah kesan bersih dan mewah pada keseluruhan tampilan dalam pendopo.
7. Ornamen Fasad Luar: Kaligrafi, Kaca Patri, dan Ukiran Kayu
Potret ketujuh kembali menyoroti bagian luar pendopo dengan fokus pada elemen-elemen dekoratif seperti kaca patri bermotif dan ornamen aksara Jawa yang membentuk simbol pendopo. Ini menunjukkan bahwa estetika tidak hanya ditekankan pada interior, tetapi juga fasad luar.
Penggunaan tanaman hidup sebagai dekorasi di sisi bawah menambahkan nuansa alami yang sejuk, memperhalus tampilan kayu yang maskulin dan kokoh. Hal ini menciptakan keseimbangan visual yang menyenangkan.
Arsitektur seperti ini biasanya memadukan nilai-nilai spiritual, estetika, dan fungsionalitas, membuatnya ideal sebagai lokasi acara sakral seperti pernikahan.
8. Harga Sewa dan Cara Pemesanan Pendopo Tulungo
Pendopo Tulungo menawarkan harga sewa yang kompetitif dengan sistem pembagian sesi waktu yang fleksibel, sehingga memudahkan masyarakat dalam menyesuaikan kebutuhan dan anggaran acara. Untuk penggunaan pagi hari, yakni mulai pukul 07.00 hingga 14.00 WIB, tarif yang dikenakan adalah sebesar Rp30 juta. Sementara untuk sesi sore dari pukul 15.00 hingga 22.00 WIB, tarifnya sedikit lebih tinggi yakni Rp32 juta, sebanding dengan suasana senja dan malam hari yang lebih dramatis dan cocok untuk resepsi.
Harga sewa ini sudah termasuk berbagai fasilitas standar yang cukup lengkap dan menunjang kenyamanan acara. Beberapa fasilitas yang disediakan antara lain adalah ruang rias ber-AC, ruang VIP seluas 40 meter persegi, dapur fungsional, sound system, blower kipas angin, kursi dan meja buku tamu, hingga layanan kebersihan dan keamanan. Dengan kapasitas maksimal hingga 1.500 orang untuk standing party dan 1.250 orang dalam format teater, harga tersebut terbilang sangat kompetitif untuk venue seluas dan semewah ini di kawasan Yogyakarta.
Bagi calon penyewa yang tertarik, proses pemesanan dapat dilakukan secara mudah melalui kontak resmi yang tersedia di akun Instagram Pendopo Tulungo. Biasanya, penyewa bisa langsung menghubungi nomor WhatsApp yang tertera untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait ketersediaan tanggal, detail paket, hingga pilihan wedding package. Tersedia pula paket pernikahan lengkap mulai dari Rp99,7 juta untuk 200 tamu, yang mencakup semua kebutuhan esensial acara mulai dari venue, dekorasi, hingga konsumsi—menjadikannya pilihan praktis dan efisien bagi calon pengantin yang ingin melangsungkan hari bahagia dengan sentuhan budaya Jawa.
FAQ Seputar Pendopo Tulungo
1. Di mana lokasi Pendopo Tulungo?
Pendopo Tulungo berada di Jalan Imogiri Barat, Bantul, Yogyakarta.
2. Berapa biaya sewa venue Pendopo Tulungo?
Rp30 juta untuk sesi pagi dan Rp32 juta untuk sesi sore.
3. Apa saja fasilitas yang termasuk dalam harga sewa?
Fasilitas standar mencakup ruang rias ber-AC, ruang VIP, dapur, sound system, blower, meja-kursi, kebersihan, dan keamanan.
4. Apakah tersedia paket pernikahan di Pendopo Tulungo?
Ya, tersedia paket pernikahan mulai dari Rp99,7 juta untuk 200 tamu.