Liputan6.com, Jakarta - Kebun yang jarang dipantau sering kali dianggap sebagai area aman dan alami yang tidak menimbulkan masalah. Padahal, kondisi tersebut justru dapat menjadi tempat ideal bagi berbagai satwa liar untuk berkembang biak, termasuk ular sanca. Vegetasi yang rimbun, kelembapan tinggi, serta ketersediaan mangsa membuat kebun sepi menjadi lokasi favorit ular untuk bertelur.
Ular sanca dikenal sebagai ular besar yang tidak berbisa, namun memiliki kekuatan lilitan yang sangat kuat. Ketika telur ular sanca diletakkan dan dibiarkan menetas tanpa pengawasan manusia, potensi risiko terhadap lingkungan sekitar dapat meningkat secara signifikan. Terlebih di Indonesia yang memasuki musim hujan, periode ini bertepatan dengan waktu menetasnya telur-telur ular.
Fenomena penemuan anakan ular di sekitar rumah dan kebun bukan hal baru. Banyak kasus sebelumnya menunjukkan bahwa kurangnya pemantauan area kebun dan pekarangan dapat memicu konflik antara manusia dan ular. Oleh karena itu, memahami risiko ketika telur ular sanca menetas di kebun yang jarang dipantau menjadi langkah penting untuk mencegah dampak yang lebih besar. Berikut ulasan Liputan6.com, Kamis (25/12/2025).
Karakteristik Ular Sanca dan Perilaku Bertelur
Menurut San Diego Zoo Animals & Plants, ular sanca (Python) termasuk dalam kelas Reptilia, ordo Squamata, dan famili Boidae. Berbeda dengan boa yang melahirkan anak, ular sanca berkembang biak dengan bertelur. Induk betina biasanya akan meletakkan telur di lokasi yang aman, hangat, lembap, dan tersembunyi, seperti tumpukan daun, lubang tanah, semak rimbun, atau area kebun yang jarang dibersihkan.
Menariknya, induk ular sanca akan melilit telur-telurnya selama masa inkubasi untuk melindungi dan menjaga suhu tetap stabil. Beberapa spesies bahkan mampu meningkatkan suhu telur melalui mekanisme “shivering thermogenesis”. Setelah telur menetas, induk akan pergi dan meninggalkan anakan ular untuk bertahan hidup sendiri.
Mengapa Kebun Jarang Dipantau Menjadi Lokasi Favorit?
Kebun yang jarang dipantau umumnya memiliki beberapa karakteristik yang disukai ular sanca, antara lain:
- Banyak mangsa alami, seperti tikus, kodok, kadal, burung kecil, dan serangga.
- Kondisi lembap dan teduh, terutama saat musim hujan.
- Minim aktivitas manusia, sehingga ular merasa aman.
- Banyak tempat persembunyian, seperti semak lebat, kayu lapuk, atau tumpukan sampah organik.
Faktor-faktor tersebut menjadikan kebun sepi sebagai lokasi ideal untuk bertelur dan menetasnya telur ular sanca.
Risiko Ketika Telur Ular Sanca Menetas di Kebun yang Jarang Dipantau
Berikut beberapa risiko utama yang perlu diwaspadai ketika telur ular sanca menetas di kebun yang jarang dipantau:
1. Meningkatnya Populasi Ular di Sekitar Hunian
Satu induk ular sanca dapat menghasilkan belasan hingga puluhan telur. Jika telur-telur tersebut menetas tanpa kontrol alami, populasi ular muda dapat meningkat drastis. Hal ini memperbesar kemungkinan ular masuk ke area rumah, kandang ternak, atau fasilitas umum.
2. Ancaman terhadap Hewan Peliharaan dan Ternak Kecil
Anakan ular sanca memang berukuran kecil, namun tetap merupakan predator alami. Mereka dapat memangsa anak ayam, burung peliharaan, kelinci, atau hewan kecil lainnya yang berada di sekitar kebun.
3. Risiko Konflik Manusia dan Satwa
Keberadaan anakan ular dalam jumlah banyak dapat memicu kepanikan warga. Meskipun tidak berbisa, ular sanca tetap dapat melukai manusia melalui gigitan defensif atau lilitan jika terpojok. Risiko ini meningkat jika warga tidak mengetahui keberadaan sarang telur sebelumnya.
4. Gangguan Keseimbangan Ekosistem Lokal
Menurut laman konservasi satwa, ular memiliki peran penting sebagai pengendali populasi hama seperti tikus. Namun, lonjakan populasi ular yang tidak terkontrol di area sempit dapat mengganggu keseimbangan ekosistem lokal dan memicu masalah baru.
5. Sulitnya Penanganan Setelah Menetas
Telur ular relatif lebih mudah dipindahkan oleh petugas berpengalaman dibandingkan anakan ular yang sudah aktif bergerak. Ketika telur menetas di kebun yang jarang dipantau, penanganan akan menjadi lebih kompleks dan berisiko.
Risiko ketika telur ular sanca menetas di kebun yang jarang dipantau tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga keselamatan manusia dan hewan di sekitarnya.
Musim Hujan dan Siklus Menetasnya Telur Ular
Di Indonesia, musim hujan pada November–Desember sering bertepatan dengan masa menetasnya telur ular. Induk ular biasanya bertelur pada Agustus–September setelah musim kawin. Banyaknya laporan penemuan anakan ular di sekitar permukiman menunjukkan bahwa area dekat manusia sering dijadikan lokasi berkembang biak karena ketersediaan makanan yang melimpah.
Selain itu, berkurangnya predator alami seperti musang, garangan, biawak, burung elang, dan burung hantu menyebabkan populasi ular tidak terkendali secara alami.
Langkah Pencegahan di Kebun yang Jarang Dipantau
Merujuk pada praktik pengendalian hama dan imbauan komunitas penyelamat ular, beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:
- Membersihkan kebun secara rutin dan memangkas area rimbun.
- Mengurangi populasi tikus dengan jebakan yang aman.
- Memasang penerangan di sudut kebun dan pekarangan.
- Menghindari kepercayaan keliru seperti menabur garam atau belerang.
- Menggunakan bau menyengat sebagai pengusir sementara.
- Menghubungi petugas berwenang atau komunitas penyelamat ular jika menemukan telur atau ular.
Pendekatan ini bertujuan untuk mengurangi risiko tanpa merusak keseimbangan alam.
FAQ Seputar Ular Sanca
1. Apakah ular sanca berbahaya bagi manusia?
Ular sanca tidak berbisa, tetapi dapat berbahaya jika terpojok karena memiliki kekuatan lilitan yang besar.
2. Berapa lama telur ular sanca menetas?
Masa inkubasi telur ular sanca umumnya berlangsung sekitar 2–3 bulan, tergantung suhu dan kelembapan.
3. Apakah anakan ular sanca langsung agresif?
Tidak. Namun, anakan ular bisa defensif dan menggigit jika merasa terancam.
4. Apa yang harus dilakukan jika menemukan telur ular di kebun?
Jangan memindahkan sendiri. Hubungi petugas berwenang atau komunitas penyelamat ular.
5. Apakah ular sanca penting bagi ekosistem?
Ya. Ular sanca berperan sebagai pengendali populasi hama dan bagian dari rantai makanan alami.

18 hours ago
5

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5429420/original/074703500_1764585931-haye_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5420266/original/078349100_1763737734-1000314078.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5174314/original/099085000_1742914645-Timnas_Indonesia_vs_Bahrain-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5427224/original/093979000_1764336401-Persija_vs_PSIM-05.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5455366/original/089061700_1766650187-Gemini_Generated_Image_qmrzgwqmrzgwqmrz_2.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5455424/original/024016100_1766656186-unnamed__97_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5446526/original/027854200_1765898438-WhatsApp_Image_2025-12-16_at_22.00.51.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5005443/original/082408800_1731580431-WhatsApp_Image_2024-11-14_at_16.52.45.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5422023/original/097409300_1763967199-unnamed__89_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5455226/original/021452400_1766639756-hl1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5455277/original/017466900_1766643384-Screenshot_2025-12-25_131445.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5455404/original/014727700_1766653023-Rayco_Rodriguez-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5455201/original/035234100_1766638141-menyiapkan_lauk_jualan.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5455397/original/098639300_1766650670-ibnu.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5455321/original/051117500_1766645251-Gemini_Generated_Image_z1jsqaz1jsqaz1js.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5378193/original/050455500_1760219906-TIMNAS_INDONESIA.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5455175/original/044639600_1766636975-ide_model_kebun_sayur_mini_dengan_planter_box_gantung.jpg)










:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5001271/original/045738300_1731378312-page.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5304794/original/092866600_1754286031-gaya_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5333667/original/075224800_1756693376-WhatsApp_Image_2025-09-01_at_09.16.06_88b9618c.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5346547/original/050266700_1757611715-1000212638.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347915/original/009314600_1757745786-ChatGPT_Image_Sep_13__2025__01_41_07_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338264/original/048399000_1756968798-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339933/original/067743600_1757137253-unnamed_-_2025-09-06T122212.122.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363741/original/074425700_1758961497-Gemini_Generated_Image_5iwydt5iwydt5iwy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339299/original/025399500_1757052533-unnamed_-_2025-09-05T125024.466.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352448/original/090606500_1758098726-Gemini_Generated_Image_zhur86zhur86zhur.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338093/original/002133400_1756964690-Gemini_Generated_Image_e2yjtbe2yjtbe2yj.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5345226/original/041083400_1757522822-WhatsApp_Image_2025-09-10_at_21.04.13.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5339676/original/014879200_1757081736-20250904AA_Timnas_Indonesia_vs_China_Taipei-07.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339336/original/027918600_1757053950-Gemini_Generated_Image_g2jz1pg2jz1pg2jz.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363626/original/003041100_1758954707-unnamed__32_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5362760/original/090638300_1758873977-Gemini_Generated_Image_cqeijycqeijycqei.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4958566/original/092051000_1727865780-Mees.jpg)