Liputan6.com, Jakarta Renovasi rumah bisa jadi sumber semangat baru atau malah bencana besar. Salah pilih area untuk diperbaiki bisa membuat rumah rusak atau terasa makin membosankan. Banyak orang nekat renovasi rumah sendiri tanpa tahu risikonya.
Memperbaiki rumah memang tampak mudah jika kamu punya sedikit keterampilan. Namun, tidak semua proyek bisa diselesaikan hanya bermodal alat dan kepercayaan diri. Salah-salah, justru bikin kamu rugi waktu, uang, dan tenaga.
Beberapa bagian rumah punya risiko tinggi jika kamu utak-atik tanpa pengetahuan teknis. Penataan ulang dapur, perbaikan atap, sampai urusan kabel listrik bukan hal sepele. Banyak ahli menyarankan agar tidak sembarangan renovasi area tertentu.
Bahkan orang yang sering DIY (do it yourself) pun tetap tak dianjurkan mengerjakannya sendiri. Ada risiko keselamatan dan kerusakan besar jika dilakukan tanpa keahlian. Berikut saran para ahli tentang hal-hal yang sebaiknya tidak kamu renovasi sendiri dirangkum Liputan6.com dari Livingetc, Selasa (13/5/2025).
Dari Pondok Pekerja Jadi Rumah Nyaman, Renovasi Hunian Ramah Lingkungan yang Patut Jadi Inspirasimu!
1. Instalasi Listrik: Risiko Sengatan dan Biaya Perbaikan Selangit
Brett Johnson, agen real estat sekaligus pemilik New Era Home Buyers, menekankan pentingnya instalasi listrik dilakukan oleh profesional. Kabel yang salah pasang bisa memicu korsleting hingga kebakaran. Tak hanya bahaya fisik, pemasangan tanpa izin juga bisa melanggar hukum.
Mengganti lampu mungkin aman, tapi beda cerita jika kamu mulai tarik kabel baru atau ubah jalur. Johnson menyebut pernah menemukan rumah dengan instalasi buatan sendiri yang gagal memenuhi kode bangunan. Hasilnya, pemilik baru harus merogoh kocek hingga Rp 198 juta untuk perbaikan.
Pekerjaan listrik memerlukan lisensi agar lulus inspeksi bangunan. Ini penting jika kamu ingin menjual rumah atau mengurus asuransi. Tanpa sertifikasi, risiko kerugian bertambah besar.
Bahkan untuk DIY veteran, kesalahan instalasi bisa sangat mahal. Satu kabel salah arah bisa merusak sistem listrik seluruh rumah. Panggil teknisi bersertifikat agar rumahmu tetap aman dan layak huni.
2. Perbaikan Atap: Salah Sedikit, Rumahmu Bisa Bocor
Bar Zakheim, CEO Better Place Design & Build, menegaskan bahwa memperbaiki atap rumah bukan pekerjaan main-main. Proses ini berisiko tinggi, apalagi pada rumah bertingkat atau dengan kemiringan tajam. Satu kesalahan bisa menyebabkan bocor dan kerusakan parah.
Memanjat atap tanpa pelindung profesional bisa membahayakan nyawamu. Cuaca panas atau angin kencang bisa menambah risiko cedera. Zakheim menyarankan untuk selalu gunakan jasa kontraktor berpengalaman.
Michael DiMartino dari Power Home Remodeling menambahkan bahwa tanda kelembapan atau jamur di plafon harus segera diperiksa ahli. Mereka tahu cara menilai kondisi selubung atap dan menentukan titik kerusakan. Menangani sendiri bisa membuat kerusakan makin luas dan tidak terlihat.
Tak hanya soal keamanan, tapi juga efisiensi perbaikan. Profesional punya alat dan pengalaman untuk menangani semua lapisan atap. Hasilnya lebih tahan lama dan sesuai standar.
3. Pekerjaan Pipa: Biaya Kerusakan Air Bisa Menguras Tabunganmu
Menurut Bar Zakheim, semua proyek pipa baru sebaiknya diawasi oleh teknisi bersertifikat. Walaupun mengganti keran tampak mudah, memasang saluran air baru butuh perhitungan matang. Kesalahan kecil bisa menyebabkan kebocoran tersembunyi.
Brett Johnson mengaku pernah melihat kerusakan air akibat pancuran DIY yang gagal. Kerusakan itu menyebabkan kerugian hingga Rp 132 juta karena bocor ke struktur bawah. Banyak kota bahkan mewajibkan inspeksi dan izin untuk semua pekerjaan perpipaan.
Tanpa pengalaman, kamu bisa salah sambung atau salah kemiringan saluran. Ini bisa menyebabkan air mengalir balik atau mengendap. Masalah seperti ini biasanya baru terlihat setelah berbulan-bulan.
Ahli pipa tahu bagaimana memastikan tekanan air seimbang dan bebas bocor. Mereka juga tahu cara mematuhi standar lokal. Lebih baik keluar biaya lebih di awal daripada menyesal di akhir.
4. Pintu Eksterior: Keamanan Rumahmu Jadi Taruhan
Michael DiMartino menjelaskan bahwa mengganti pintu luar bukan perkara sepele. Pintu ini berperan besar dalam sistem keamanan rumahmu. Pemasangan yang salah bisa membuat rumah mudah dibobol atau tidak tahan cuaca.
Pintu eksterior perlu pemasangan presisi agar tak menyisakan celah. Kesalahan ukuran bisa menyebabkan kebocoran udara atau air. Akibatnya, kamu harus mengeluarkan biaya tambahan untuk perbaikan.
Berbeda dengan pintu dalam ruangan, pintu luar harus pas dengan kusen, kunci, dan isolasi. Pengukuran yang tidak akurat bisa mengganggu fungsinya. DiMartino menyarankan menggunakan jasa tukang profesional untuk hasil yang optimal.
Proyek ini juga sering gagal karena kesalahan kecil saat demo atau pengangkatan. Jika kusen retak atau pintu tergeser, biayanya melonjak. Lebih baik serahkan ke ahli agar pintumu benar-benar aman.
5. Renovasi Dapur dan Kamar Mandi: Proyek Paling Rumit
Menurut Mugdha Deshmukh, desainer interior dari MGU Design, dapur dan kamar mandi adalah dua ruang paling kompleks. Pemasangan kabinet, meja, dan perlengkapan harus sesuai ukuran dan sistem listrik serta pipa. Kesalahan di area ini bisa menyebabkan kerugian besar.
Bar Zakheim menekankan pentingnya bahan berkualitas tinggi yang dipasang dengan akurasi. Meja dapur dari batu atau marmer misalnya, bisa pecah jika salah angkat atau potong. Kegagalan pengukuran membuat tampilan jadi tidak simetris.
Deshmukh menyebut bahwa kesalahan renovasi sering terjadi karena pemilik rumah terlalu percaya diri. Padahal, koordinasi antara kontraktor, tukang listrik, dan tukang pipa sangat penting. Area ini butuh sistem terintegrasi agar berfungsi maksimal.
Lebih baik percayakan pada profesional sejak awal. Proyek yang tampak mudah bisa berubah jadi mimpi buruk jika kamu nekat kerjakan sendiri. Investasi awal yang lebih tinggi bisa menyelamatkanmu dari kerugian besar di masa depan.