Liputan6.com, Jakarta Setiap tanggal 17 Agustus, bangsa Indonesia memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan dengan penuh semangat dan kekhidmatan. Upacara bendera menjadi simbol penghormatan terhadap jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan. Dalam prosesi ini, seluruh elemen bangsa terlibat secara aktif—baik sebagai peserta maupun penyelenggara. Salah satu sosok kunci yang memastikan jalannya upacara berjalan lancar adalah Komandan Upacara.
Peran Komandan Upacara 17 Agustus 2025 tidak bisa dipandang sebelah mata. Ia menjadi simbol disiplin, ketegasan, serta representasi kepemimpinan di lapangan. Tugasnya mencakup berbagai aspek, dari teknis hingga protokoler. Dengan memahami tanggung jawab ini, kita dapat lebih menghargai pentingnya sosok pemimpin lapangan dalam peringatan HUT RI.
Dasar Hukum Tugas Komandan Upacara 17 Agustus 2025
Sebelum memahami peran teknis Komandan Upacara, penting untuk mengetahui dasar hukum yang mendasarinya. Upacara bendera bukan sekadar tradisi, melainkan dilandasi aturan resmi negara. Komandan Upacara bertugas dalam ruang lingkup yang diatur secara hukum dan protokoler. Inilah yang membuat tanggung jawabnya tidak bisa dianggap enteng.
Landasan hukum yang mengatur peran Komandan Upacara antara lain:
- Permendikbud Nomor 22 Tahun 2018: Pedoman teknis pelaksanaan upacara di sekolah, yang juga diterapkan dalam berbagai instansi lain.
- Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan: Mengatur tata cara penghormatan resmi negara, termasuk tugas Komandan Upacara.
- Keputusan Gubernur/Walikota: Pedoman teknis pelaksanaan upacara di tingkat daerah.
- Aturan internal lembaga atau institusi penyelenggara: Biasanya bersifat pelengkap untuk menyesuaikan konteks lokal.
Persiapan Teknis oleh Komandan Upacara
Segala hal teknis sebelum upacara dimulai menjadi tanggung jawab utama Komandan. Proses ini penting karena akan menentukan lancar tidaknya jalannya upacara. Tanpa koordinasi awal yang baik, potensi gangguan bisa muncul selama prosesi berlangsung. Maka dari itu, tahap ini menjadi penentu kesuksesan.
Tugas teknis sebelum upacara meliputi:
- Menyusun formasi barisan sesuai struktur upacara.
- Mengecek kesiapan fisik dan atribut peserta, termasuk seragam, bendera, mikrofon, dan lainnya.
- Melakukan komunikasi koordinatif dengan seluruh pemimpin barisan.
- Menerima laporan kesiapan dari setiap unit peserta.
- Memastikan lokasi upacara sudah steril, tertib, dan siap digunakan.
Koordinasi dan Interaksi Lapangan
Saat upacara berlangsung, Komandan Upacara menjadi pemimpin tertinggi di lapangan. Semua perintah dan gerakan peserta bergantung pada arahannya. Interaksi yang terjadi bukan hanya formalitas, tapi penanda struktur hierarki dan kedisiplinan. Penghormatan kepada dan oleh Komandan adalah simbol kerja sama dan tata tertib kenegaraan.
Bentuk interaksi utama Komandan Upacara selama upacara:
- Menerima penghormatan dari pemimpin barisan setelah memasuki lapangan.
- Memimpin penghormatan kepada Pembina Upacara dengan aba-aba tegas.
- Memberikan aba-aba seragam seperti “siap, istirahat, hormat” secara ritmis.
- Menjaga ketertiban barisan melalui pengamatan langsung dan sinyal tubuh.
- Menyesuaikan kecepatan pelaksanaan dengan agenda protokoler.
Tanggung Jawab Pelaporan Komandan Upacara
Komandan Upacara bukan hanya bertugas saat berlangsungnya kegiatan, tetapi juga berperan dalam pelaporan resmi. Proses pelaporan ini menjadi simbol akuntabilitas pelaksanaan. Ia bertindak sebagai penghubung antara peserta dan pemimpin upacara. Ini juga mencerminkan kesiapan dan profesionalitas dalam kegiatan kenegaraan.
Alur pelaporan Komandan Upacara:
- Sebelum upacara: Menyampaikan kepada Pembina bahwa seluruh elemen telah siap.
- Selama upacara: Mengamati seluruh jalannya acara dan mencatat jika ada insiden teknis.
- Setelah upacara: Melaporkan bahwa upacara telah selesai dengan tertib.
- Evaluasi akhir: Bila diperlukan, membuat laporan tertulis kepada panitia atau pejabat terkait.
- Tindak lanjut: Memberikan catatan perbaikan untuk penyelenggaraan upacara berikutnya.
Aba-aba dan Komando dalam Tugas Komandan Upacara 17 Agustus 2025
Salah satu keahlian utama yang harus dimiliki Komandan adalah memberi aba-aba. Instruksi ini harus jelas, kuat, dan tepat waktu agar seluruh peserta bisa mengikuti dengan seragam. Suara, gestur tubuh, dan kecepatan aba-aba sangat menentukan kekhidmatan prosesi. Komandan menjadi pusat perhatian dan kontrol selama prosesi berlangsung.
Jenis aba-aba yang wajib dikuasai Komandan:
- Siap Grak! – Untuk penegakan posisi seluruh peserta.
- Hormat Grak! – Sebagai bentuk penghormatan kepada Pembina atau simbol negara.
- Istirahat di Tempat Grak! – Mengendurkan posisi tanpa mengubah formasi.
- Laporan Siap – Digunakan saat melaporkan kesiapan peserta.
- Penghormatan Bebas – Untuk momen penutupan atau transisi informal.
People Also Ask (FAQ)
Apa tugas utama Komandan Upacara?
Memimpin, mengatur formasi, menerima laporan, dan memimpin penghormatan dalam upacara.
Apakah Komandan Upacara harus dari militer?
Tidak harus. Bisa dari sipil, tergantung konteks dan tingkat upacara.
Bagaimana pelaporan kepada Pembina Upacara dilakukan?
Dua kali: sebelum (laporan kesiapan) dan sesudah (laporan penutupan).
Apa saja kualifikasi menjadi Komandan Upacara?
Tegas, berwibawa, paham protokol, artikulatif, dan mampu memimpin.
Kenapa peran Komandan penting dalam upacara 17 Agustus 2025?
Ia pengatur utama ketertiban dan kekhidmatan jalannya upacara.