Ular Sawah Masuk Rumah Apakah Aman? Kenali Jenis dan Cara Mencegahnya

6 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Kemunculan ular di area hunian sering memicu kepanikan, terutama ketika yang terlihat adalah ular sawah. Banyak orang langsung bertanya, ular sawah masuk rumah apakah aman, karena hewan ini kerap muncul dari selokan, kebun, atau area lembap di sekitar rumah.

Namun, menjawab ular sawah masuk rumah apakah aman tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Perlu memahami karakter ular sawah, kondisi lingkungan, serta perilakunya saat berada di dalam rumah.

Dengan informasi yang tepat, masyarakat dapat menanggapi situasi saat ular sawah masuk rumah apakah aman secara lebih tenang dan mengambil langkah yang aman tanpa risiko berlebihan.

Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang penjelasan ular sawah masuk rumah apakah aman, Selasa (23/12/2025).

Ular Sawah Masuk Rumah Apakah Aman?

Mengutip kajian yang dipublikasikan di Bioilmi Vol. 6 No. 1 Edisi Juni 2020, ular berperan dalam keseimbangan ekosistem seperti mengontrol populasi hama perkebunan seperti tikus, serangga, dan mamalia kecil di sawah-sawah dan kebun yang dapat menganggu tanaman, seperti ular tanah (Agkistrodon rhodostoma) dan ular pelangi (Xenopeltis unicolor).

Secara umum, tidak tepat jika menganggap semua ular sawah aman ketika masuk ke dalam rumah. Meskipun banyak jenis ular sawah yang tidak berbisa, tetap ada beberapa spesies yang memiliki racun dan berpotensi membahayakan manusia. Oleh karena itu, kewaspadaan tetap diperlukan saat menghadapi situasi ini.

Sebagian besar ular sawah sebenarnya akan menghindari manusia dan tidak menyerang jika tidak merasa terancam. Namun, baik ular berbisa maupun tidak berbisa tetap bisa menggigit ketika terpojok atau terganggu. Gigitan ular yang tidak berbisa pun berisiko menyebabkan luka dan infeksi apabila tidak ditangani dengan baik.

Ular sawah masuk ke area pemukiman umumnya dipicu oleh kebutuhan hidupnya. Salah satu penyebab utama adalah mencari makanan, seperti tikus, katak, atau cicak yang banyak ditemukan di sekitar rumah. Selain itu, ular juga mencari tempat berlindung yang aman dari predator atau kondisi cuaca ekstrem, terutama saat musim hujan, karena mereka menyukai lingkungan yang hangat, gelap, dan lembap.

Faktor lain yang tidak kalah penting adalah perubahan habitat. Alih fungsi lahan persawahan atau kebun menjadi kawasan pemukiman membuat ular kehilangan tempat tinggal alaminya. Akibatnya, ular dapat masuk ke rumah melalui celah kecil, retakan dinding, lubang lantai, atau saluran air terbuka yang dianggap sebagai tempat berlindung sementara.

Jenis Ular Sawah yang Umum Ditemukan di Indonesia

Ketahui ciri-ciri ular berbisa dan tidak berbisa agar lebih waspada. Mengutip buku berjudul Ensiklopedia Hewan Ovipar (2024) oleh M. Sumarto, Ciri-ciri ular berbisa adalah mempunyai gigi taring yang kecil, ular berbisa memiliki bentuk kepala segitiga, ular berbisa umumnya berwarna terang dan mencolok, ular berbisa memiliki mata lonjong, biasanya ular berbisa memiliki satu baris sisik.

Sementara ciri ular tak berbisa beberapa diantaranya, memiliki dua gigi taring besar di bagian rahang atas, ular tanpa bisa mempunyai bentuk dan sisik sederhana, ular tidak berbisa memiliki mata berbentuk bulat.

Ular sawah adalah sebutan umum untuk ular yang hidup di area persawahan, rawa, atau lingkungan berair lainnya. Mereka memiliki peran vital dalam ekosistem dengan mengendalikan populasi hama seperti tikus dan serangga. Di Indonesia, ada beragam jenis ular sawah, baik yang berbisa maupun tidak.

Ular Sawah Berbisa yang Berbahaya:

  • Ular Weling (Bungarus candidus)

    Ular weling adalah salah satu ular sawah paling berbahaya. Ular ini memiliki tubuh kecil dengan panjang sekitar 1-1,5 meter dan pola belang hitam-putih yang khas. Bisanya mengandung neurotoksin yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian jika tidak segera ditangani, dengan tingkat kematian akibat gigitan bisa mencapai 70%. Ular weling merupakan hewan nokturnal yang aktif di malam hari.

  • Ular Kobra Jawa (Naja sputatrix)

    Ular kobra Jawa dikenal dengan tudung kepalanya yang melebar saat merasa terancam. Bisanya bersifat neurotoksin yang dapat menyebabkan kelumpuhan otot dan gangguan pernapasan. Gigitan kobra bahkan berisiko memicu kematian.

  • Ular Tanah (Calloselasma rhodostoma)

    Ular tanah adalah ular berbisa yang sering bersembunyi di tanah sawah atau lahan lembap. Bisanya mengandung antikoagulan yang mencegah pembekuan darah, menyebabkan pendarahan hebat. Ular tanah memiliki kepala berbentuk segitiga yang khas.

Ular Sawah Tidak Berbisa:

  • Ular Jali (Ptyas korros) / Ular Tikus

    Ular jali adalah ular tidak berbisa yang sering ditemukan di sawah karena gemar memangsa tikus. Ular ini dapat mencapai panjang hingga 2 meter dan memiliki warna perak, abu-abu, atau cokelat-oranye. Gigitannya tidak fatal, namun bisa terjadi jika merasa terancam.

  • Ular Sanca Kembang (Python reticulatus)

    Ular sanca kembang adalah ular terpanjang di dunia, tetapi tidak berbisa. Mereka sering ditemukan di sawah untuk memangsa tikus atau burung.

  • Ular Sapi

    Ular sapi adalah ular tidak berbisa yang umum di daerah tropis, termasuk sawah. Air liurnya mengandung bakteri yang bisa menyebabkan infeksi jika menggigit.

  • Ular Pucuk (Ahaetulla prasina)

    Ular pucuk adalah salah satu jenis ular sawah yang banyak ditemukan di Indonesia. Ular ini tidak berbisa dan tidak berbahaya bagi manusia.

  • Ular Tampar

    Meskipun sering dijumpai di daerah terbuka seperti pada tepian kebun dan sawah, ular tampar cenderung tidak berbahaya. Ular ini tidak memiliki bisa, meskipun taringnya tetap bisa melukai.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Ular Masuk Rumah?

1. Tetap tenang dan jangan panik

Menjaga ketenangan sangat penting agar situasi tidak semakin berbahaya. Kepanikan dapat memicu gerakan refleks yang berisiko memancing serangan ular.

2. Jaga jarak aman dari ular

Hindari mendekat, melakukan gerakan mendadak, atau mengeluarkan suara keras. Mundurlah secara perlahan dan tinggalkan area tersebut jika memungkinkan.

3. Amati dari jarak aman

Jika situasi memungkinkan, perhatikan ciri fisik ular seperti warna, ukuran, dan pola tubuh. Informasi ini berguna bagi petugas profesional saat melakukan penanganan.

4. Amankan anak-anak dan hewan peliharaan

Pastikan semua penghuni rumah, terutama anak-anak dan hewan peliharaan, menjauh dari lokasi ular untuk mencegah risiko gigitan.

5. Segera hubungi pihak berwenang atau ahli

Hubungi petugas pemadam kebakaran, penangkar, atau ahli penanganan ular agar evakuasi dapat dilakukan secara aman dan tepat.

6. Jangan mencoba menangkap atau membunuh ular sendiri

Menangani ular tanpa keahlian sangat berbahaya. Kesalahan mengenali jenis ular dapat berakibat fatal, baik bagi manusia maupun hewan di sekitar.

Cara Mencegah Ular Sawah Masuk Rumah

Menurut Ajeng (2015) sebagaimana dikutip dalam kajian di Jurnal Ilmiah Biologi UMA (JIBIOMA), 1(1) Maret 2019: 36-43, ular umumnya ditemukan di daerah yang memiliki suhu, kelembaban, cahaya matahari yang stabil, serta adanya kelimpahan makanan.

Berikut ini cara mencegah ular masuk rumah:

1. Menjaga kebersihan lingkungan

Hindari menumpuk sampah, barang bekas, daun kering, atau kayu di dalam dan sekitar rumah karena area tersebut berpotensi menjadi tempat persembunyian ular. Rutin memotong rumput dan merapikan semak-semak agar halaman tidak lembap dan gelap.

2. Menghilangkan sumber makanan ular

Pastikan rumah bebas dari tikus, katak, dan hewan kecil lainnya yang menjadi mangsa ular. Jaga kebersihan dapur dan area sekitar rumah agar tidak mengundang tikus berkembang biak.

Periksa bagian bawah pintu, ventilasi, dinding, kamar mandi, serta saluran air. Tutup celah atau lubang kecil menggunakan dempul, kawat kasa, atau pelindung pintu agar ular tidak dapat masuk ke dalam rumah.

4. Mengurangi area lembap dan gelap

Hindari genangan air di halaman dan pastikan sistem drainase berfungsi dengan baik. Lingkungan yang kering dan terang membuat ular enggan mendekat.

5. Menggunakan aroma pengusir alami

Ular tidak menyukai bau menyengat seperti cuka, bawang putih, kapur barus, atau minyak esensial seperti cengkeh dan kayu manis. Aroma ini dapat diletakkan di area rawan sebagai pencegahan tambahan.

6. Menanam tanaman pengusir ular

Tanaman seperti marigold, serai, dan lidah mertua dikenal memiliki aroma yang tidak disukai ular sehingga dapat membantu mengurangi risiko kemunculannya.

7. Memangkas ranting dan tanaman menjalar

Potong cabang pohon atau tanaman yang menjalar ke atap rumah karena bisa menjadi jalur masuk ular ke dalam bangunan.

Q & A Seputar Topik

Apakah ular sawah yang masuk rumah berbahaya?

Sebagian besar ular sawah tidak berbisa dan cenderung menghindari manusia. Namun, tetap perlu waspada karena gigitan bisa terjadi jika ular merasa terancam.

Apakah aman jika ular sawah dibiarkan masuk rumah?

Tidak aman jika dibiarkan, karena keberadaannya tetap berisiko, terutama bagi anak-anak dan hewan peliharaan. Selain itu, tidak semua orang bisa membedakan ular berbisa dan tidak berbisa.

Mengapa ular sawah bisa masuk ke dalam rumah?

Ular sawah biasanya masuk rumah karena mencari mangsa seperti tikus atau katak, serta tertarik pada area yang lembap, gelap, dan jarang dibersihkan.

Apa yang sebaiknya dilakukan jika ular sawah masuk rumah?

Tetap tenang, jaga jarak, dan jangan mencoba menangkap sendiri. Amankan penghuni rumah lalu hubungi petugas pemadam, rescue, atau pihak berpengalaman.

Apakah kemunculan ular sawah menandakan rumah tidak aman?

Tidak selalu, tetapi bisa menjadi tanda adanya sumber makanan atau kondisi lingkungan yang mendukung. Kebersihan dan penataan lingkungan perlu diperbaiki agar ular tidak datang kembali.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|