Ular Sawah Sering Muncul Jam Berapa? Kenali Waktu Aktivitasnya untuk Kewaspadaan

Liputan6.com, Jakarta - Kemunculan ular di area persawahan kerap memicu rasa waswas, terutama saat aktivitas pertanian masih berlangsung. Banyak warga desa mencari informasi akurat seputar ular sawah sering muncul jam berapa, agar dapat menyesuaikan waktu kerja serta meningkatkan kewaspadaan sejak dini.

Fenomena perjumpaan manusia dan ular di lahan basah bukan hal baru. Perubahan cuaca, kondisi tanah, juga siklus alam turut memengaruhi perilaku hewan melata tersebut. Oleh sebab itu, topik ular sawah sering muncul jam berapa terus menjadi pembahasan penting di kalangan petani, maupun masyarakat sekitar sawah.

Tidak sedikit kejadian ular terlihat melintas di pematang, saluran air, bahkan mendekati pemukiman. Situasi seperti ini mendorong rasa ingin tahu publik mengenai ular sawah sering muncul jam berapa, demi menghindari risiko tidak diinginkan saat beraktivitas di luar ruangan.

Pemahaman waktu aktif ular sawah bisa membantu masyarakat mengambil langkah pencegahan lebih awal. Berikut ulasan lengkap yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (23/12/2025).

Ular sawah dikenal lebih sering menampakkan diri pada kondisi lingkungan tertentu, terutama saat udara terasa lembap dan curah hujan baru saja terjadi. Situasi tersebut membuat habitat alami mereka berubah, sehingga ular keluar dari persembunyian untuk menyesuaikan diri, mencari tempat baru, atau berburu makanan. Aktivitas ini tidak selalu berlangsung pada satu waktu tertentu, melainkan dipengaruhi oleh suhu, cahaya, serta ketersediaan mangsa di sekitar persawahan.

Pada waktu pagi hari, sekitar pukul 09.00 hingga 11.00, ular sawah dapat terlihat saat sinar matahari mulai terasa hangat di permukaan tanah. Pada fase ini, ular keluar dari sarang untuk mengatur suhu tubuhnya sekaligus mencari mangsa kecil. Dalam beberapa kepercayaan tradisional, termasuk budaya Tionghoa, waktu pagi dianggap sebagai periode aktif bagi ular untuk bergerak dan menyesuaikan energi setelah malam yang dingin.

Memasuki sore hingga malam hari, peluang menjumpai ular sawah cenderung meningkat. Banyak jenis ular sawah memiliki kebiasaan aktif saat kondisi cahaya rendah. Pada waktu gelap dan lembap, mangsa seperti tikus, katak, serta kadal mulai bermunculan, sehingga ular memanfaatkan momen tersebut untuk berburu. Area pematang, saluran irigasi, serta lahan basah menjadi lokasi favorit pergerakan ular pada jam-jam ini.

Setelah hujan turun, kemunculan ular sawah juga lebih sering terjadi. Air hujan dapat menggenangi lubang tanah atau sarang tempat ular bersembunyi, memaksa mereka berpindah ke area terbuka. Selain itu, hewan mangsa ikut keluar dari persembunyian akibat perubahan lingkungan, sehingga ular mengikuti pergerakan tersebut. Kondisi seperti ini sering membuat ular terlihat di jalur sawah atau bahkan mendekati pemukiman.

Pada siang hari, meski tergolong tidak umum, ular sawah tetap dapat muncul secara tiba-tiba. Hal ini biasanya terjadi ketika ular terusik oleh aktivitas manusia, seperti pembajakan sawah, pembersihan lahan, atau pengolahan tanah. Dalam situasi tersebut, ular akan bergerak mencari tempat perlindungan baru atau kesempatan mendapatkan makanan.

Secara keseluruhan, waktu kemunculan ular sawah sangat bergantung pada jenis spesies, kondisi cuaca, serta aktivitas lingkungan di sekitarnya. Ada ular sawah lebih aktif pada pagi hari, ada pula lebih dominan bergerak pada malam hari, tetapi tujuan utamanya tetap sama, yaitu mencari makan dan menemukan area lembap untuk bertahan hidup.

Ular sawah tidak bergerak secara acak sepanjang hari. Aktivitasnya mengikuti pola waktu tertentu yang dipengaruhi oleh kondisi alam, suhu lingkungan, serta ketersediaan sumber makanan. Pola ini terbentuk secara alami sebagai bagian dari cara ular bertahan hidup di habitat persawahan dan lahan basah.

1. Pengaruh Suhu Lingkungan

Ular termasuk hewan berdarah dingin, sehingga suhu sekitar sangat menentukan waktu mereka bergerak. Pada siang hari, panas berlebih membuat ular memilih bersembunyi di dalam tanah, semak, atau saluran air. Ketika suhu mulai lebih sejuk, terutama pagi menjelang siang atau sore hari, ular keluar untuk menghangatkan tubuh dan beraktivitas.

2. Kelembapan dan Kondisi Tanah

Lingkungan sawah cenderung lembap, terutama setelah hujan. Kondisi ini sangat disukai ular sawah. Pada jam-jam tertentu ketika tanah masih basah dan udara lembap, ular menjadi lebih aktif untuk berpindah tempat, mencari perlindungan baru, atau berburu mangsa.

3. Pola Aktivitas Mangsa

Jam aktif ular sawah sangat berkaitan erat dengan pergerakan mangsanya. Tikus, katak, dan kadal biasanya keluar pada sore hingga malam hari. Saat itulah ular sawah meningkatkan aktivitas berburu untuk memanfaatkan keberadaan mangsa yang lebih mudah ditemukan.

4. Kebiasaan Nokturnal

Sebagian besar ular sawah memiliki sifat nokturnal atau lebih aktif pada malam hari. Kondisi gelap membantu ular bergerak lebih aman dari ancaman dan gangguan. Pada waktu ini, ular dapat berburu tanpa banyak interaksi manusia.

5. Gangguan dari Aktivitas Manusia

Aktivitas pertanian seperti membajak sawah, membersihkan lahan, atau panen dapat memaksa ular keluar dari tempat persembunyian. Situasi ini membuat ular terlihat pada jam-jam tidak biasa, termasuk siang hari, meski itu bukan waktu aktif alaminya.

6. Faktor Musiman dan Cuaca

Musim hujan meningkatkan intensitas kemunculan ular sawah. Air yang menggenangi sarang serta meningkatnya jumlah mangsa membuat ular lebih sering terlihat pada berbagai waktu, terutama setelah hujan reda.

Kemunculan ular sawah sering terjadi pada periode tertentu, terutama ketika udara terasa lembap, setelah hujan, serta menjelang sore hingga malam. Kondisi tersebut membuat ular lebih aktif berpindah tempat dan mencari makanan di area persawahan. Oleh sebab itu, penerapan langkah pencegahan sangat diperlukan agar aktivitas di lahan terbuka tetap berjalan aman dan risiko perjumpaan dapat diminimalkan.

1. Menggunakan Alas Kaki yang Melindungi

Saat melakukan kegiatan di sawah, parit, atau lahan berlumpur, pemilihan alas kaki menjadi hal penting. Sepatu bot berbahan tebal atau alas kaki tertutup mampu melindungi kaki dari potensi gigitan ketika ular berada di jalur pijakan. Perlindungan ini sangat dibutuhkan pada sore hingga malam hari, saat jarak pandang terbatas dan ular sulit terlihat.

2. Menjauhi Area Gelap serta Rimbunan

Ular sawah cenderung bersembunyi di lokasi tertutup seperti rumput tinggi, tumpukan jerami, semak-semak, atau saluran irigasi. Membatasi aktivitas di area tersebut, terutama pada waktu rawan, dapat mengurangi peluang bertemu ular secara tiba-tiba. Jalur terbuka dan bersih lebih aman untuk dilalui.

3. Memanfaatkan Penerangan Secara Maksimal

Penerangan berperan besar dalam mendeteksi keberadaan ular. Saat berada di sawah pada malam hari, membawa senter atau lampu kepala akan membantu melihat kondisi tanah dan sekeliling dengan lebih jelas. Cahaya memberikan kesempatan untuk berhenti atau menghindar sebelum terjadi kontak langsung.

4. Menjaga Kebersihan Area Sekitar

Lingkungan persawahan yang terawat dapat mengurangi daya tarik bagi ular sawah. Membersihkan rumput liar, merapikan tumpukan jerami, serta memperbaiki saluran air membantu menghilangkan tempat persembunyian ular dan menekan keberadaan hewan mangsa seperti tikus. Semakin sedikit sumber makanan, semakin kecil kemungkinan ular menetap.

5. Meningkatkan Kewaspadaan Pasca Hujan

Setelah hujan turun, ular sawah sering keluar dari sarang akibat genangan air atau tanah yang lembap. Pada situasi seperti ini, kehati-hatian perlu ditingkatkan, terutama saat melintasi pematang atau area berlumpur. Perhatikan langkah dan kondisi sekitar sebelum berjalan.

6. Tidak Melakukan Tindakan Provokatif

Apabila bertemu ular, langkah paling aman adalah menjaga jarak dan membiarkannya pergi. Usaha menangkap, memukul, atau mengusir secara agresif justru dapat memicu reaksi bertahan dari ular. Tetap tenang dan menjauh perlahan merupakan pilihan terbaik.

Kapan waktu ular sawah paling aktif?

Ular sawah menunjukkan pola aktivitas beragam. Sebagian besar spesies aktif di malam hari (nokturnal), terutama antara pukul 17.00 hingga 03.00 dini hari, dengan puncak aktivitas Ular Weling sering terjadi antara pukul 21.00 hingga 02.00 dini hari. 

Mengapa ular sawah sering muncul di musim hujan?

Musim hujan menyebabkan habitat alami ular tergenang air, memaksa mereka mencari tempat yang lebih tinggi, kering, dan hangat, termasuk kebun atau rumah. Peningkatan populasi mangsa seperti tikus dan katak juga menarik ular ke area permukiman 

Apa yang menyebabkan ular sawah masuk ke pemukiman?

Ular sawah masuk ke pemukiman untuk mencari tempat aman, lembap, dan sumber makanan seperti tikus, katak, atau cicak, terutama jika habitat aslinya terganggu. Mereka juga mencari tempat berlindung dari predator atau cuaca ekstrem 

Bagaimana cara mencegah ular sawah masuk rumah?

Langkah pencegahan meliputi menjaga kebersihan lingkungan dengan membersihkan semak dan tumpukan barang, menutup celah atau retakan di dinding dan pintu, serta mengendalikan populasi hama pengerat seperti tikus di sekitar rumah.

Apakah semua ular yang ada di sawah berbahaya bagi manusia?

Tidak semua ular di sawah berbahaya. Banyak jenis ular sawah yang tidak berbisa dan justru membantu petani dengan memangsa hama. Namun, beberapa jenis ular berbisa seperti Ular Weling dan Ular Tanah memang hidup di sawah, sehingga tetap diperlukan kewaspadaan.