Liputan6.com, Jakarta - Memulai usaha makanan di lingkungan sekolah memberikan peluang pendapatan yang stabil, terutama saat jam istirahat. Permintaan akan camilan praktis dan terjangkau dari pelajar menjadi faktor utama keberhasilan bisnis ini. Dengan perencanaan yang tepat, usaha makanan dapat berkembang dari modal awal yang terbatas menjadi sumber keuntungan yang signifikan.
Fokus pada jenis makanan yang disukai siswa dan memiliki proses pembuatan yang tidak rumit dapat membantu menjaga biaya produksi tetap rendah. Pemilihan bahan baku yang ekonomis serta strategi penjualan yang efektif menjadi kunci untuk mencapai target penjualan harian. Hal ini memungkinkan pelaku usaha untuk mengoptimalkan setiap kesempatan transaksi.
Berikut 10 ide jualan makanan kekinian yang sesuai untuk lingkungan sekolah, dengan estimasi modal yang terjangkau, tips pengemasan, strategi penjualan, serta proyeksi omzet. Simak selengkapnya berikut, dihadirkan Liputan6, Kamis (11/12).
Cilok Kuah
Cilok kuah merupakan jajanan yang digemari banyak siswa karena teksturnya yang kenyal dan kuah dengan rasa pedas gurih. Makanan ini mudah dibuat dan bahan bakunya terjangkau, menjadikannya pilihan yang sesuai untuk usaha di lingkungan sekolah. Popularitas cilok di kalangan pelajar dapat memastikan permintaan yang stabil setiap hari.
Modal awal untuk produksi cilok kuah mencakup tepung tapioka, bumbu, dan kemasan. Perkiraan modal bahan baku untuk 200 porsi cilok kuah adalah sekitar Rp500.000. Pengemasan dapat menggunakan mangkuk plastik kecil dengan sendok, memastikan kemudahan konsumsi bagi siswa. Penjualan dapat dilakukan dengan menawarkan langsung di kantin atau area istirahat, serta menjaga kehangatan produk agar tetap menarik.
Jika satu porsi cilok kuah dijual dengan harga Rp5.000, penjualan 200 porsi dapat menghasilkan omzet kotor Rp1.000.000. Dengan modal bahan baku Rp500.000, keuntungan kotor yang didapat adalah Rp500.000. Penjualan harian sebanyak ini dapat menghasilkan omzet bulanan yang signifikan, dengan potensi keuntungan yang menarik.
Telur Gulung
Telur gulung adalah jajanan yang dikenal luas di Indonesia, terutama di sekolah-sekolah dasar, dengan rasa gurih dan tekstur kenyal. Makanan ini dibuat dari telur yang dicampur bumbu, kemudian digoreng dan digulung menggunakan tusuk sate. Proses pembuatannya yang tidak memerlukan banyak waktu dan bahan baku yang mudah didapat menjadikan telur gulung pilihan usaha yang praktis.
Modal untuk membuat telur gulung mencakup telur, bumbu, minyak goreng, dan tusuk sate. Dengan biaya sekitar Rp1.000 per porsi, satu telur dapat menghasilkan 4 hingga 5 tusuk kecil, sehingga modal yang dikeluarkan efisien. Pengemasan dapat dilakukan dengan menyajikan langsung di tusuk sate, kadang ditambahkan saus atau mayones dalam kemasan sachet kecil. Penjualan dapat menarik perhatian siswa melalui proses memasak langsung di tempat.
Jika satu tusuk telur gulung dijual seharga Rp1.000, dan dapat menjual 300 tusuk per hari, omzet harian yang dihasilkan adalah Rp300.000. Dengan perkiraan modal bahan baku Rp150.000 untuk 300 tusuk, keuntungan kotor harian mencapai Rp150.000. Potensi omzet bulanan dari penjualan telur gulung dapat mencapai jutaan rupiah.
Piscok (Pisang Cokelat)
Piscok, atau pisang cokelat, merupakan jajanan yang tetap digemari karena rasanya yang renyah, gurih, dan manis. Makanan ini terbuat dari pisang yang diberi isian cokelat, dibalut kulit lumpia, lalu digoreng. Pembuatannya tidak memerlukan banyak waktu dan bahan baku pisang yang harganya terjangkau, menjadikannya pilihan yang ekonomis untuk usaha.
Modal untuk piscok meliputi pisang, kulit lumpia, cokelat, dan minyak goreng. Perkiraan modal bahan baku untuk 150 porsi piscok adalah sekitar Rp400.000. Pengemasan dapat menggunakan kotak kertas kecil atau kantong plastik bening, dengan tambahan sedikit topping seperti meses atau keju parut untuk tampilan yang menarik. Penjualan dapat dilakukan dengan menyajikan hangat, karena makanan yang hangat lebih disukai.
Jika satu porsi piscok dijual seharga Rp3.000, penjualan 150 porsi dapat menghasilkan omzet kotor Rp450.000. Dengan modal bahan baku Rp400.000, keuntungan kotor yang didapat adalah Rp50.000. Peningkatan volume penjualan dapat meningkatkan keuntungan secara signifikan, karena piscok memiliki daya tarik yang kuat di kalangan siswa.
Jasuke (Jagung Susu Keju)
Jasuke, singkatan dari jagung susu keju, adalah camilan yang dibuat dari jagung manis pipil rebus, ditambahkan susu kental manis, dan keju parut. Kombinasi rasa manis dan gurih membuat jasuke menjadi pilihan jajanan yang digemari banyak siswa. Makanan ini juga dianggap sebagai pilihan yang sehat.
Modal untuk jasuke mencakup jagung manis, susu kental manis, keju, dan cup plastik kecil. Perkiraan modal bahan baku untuk 100 porsi jasuke adalah sekitar Rp350.000. Pengemasan menggunakan cup plastik kecil dengan tutup, memudahkan siswa membawa dan mengonsumsi produk. Penjualan dapat ditingkatkan dengan menawarkan variasi topping atau bumbu tambahan.
Jika satu porsi jasuke dijual seharga Rp4.000, penjualan 100 porsi dapat menghasilkan omzet kotor Rp400.000. Dengan modal bahan baku Rp350.000, keuntungan kotor yang didapat adalah Rp50.000. Jasuke memiliki potensi penjualan yang baik karena rasanya yang disukai dan kemudahan konsumsinya.
Martabak Mini
Martabak mini adalah jajanan yang populer di kalangan siswa karena rasanya yang manis dan dapat dikreasikan dengan berbagai topping. Ukurannya yang kecil membuatnya praktis untuk dikonsumsi sebagai camilan saat jam istirahat. Pembuatannya tidak memerlukan peralatan yang rumit.
Modal untuk martabak mini mencakup tepung terigu, telur, gula, susu, dan berbagai topping seperti meses, keju, atau selai. Perkiraan modal bahan baku untuk 100 buah martabak mini adalah sekitar Rp450.000. Pengemasan dapat menggunakan kotak kertas kecil atau piring kertas dengan alas daun pisang untuk tampilan yang menarik. Penjualan dapat ditingkatkan dengan menawarkan pilihan topping yang beragam dan menarik perhatian siswa.
Jika satu buah martabak mini dijual seharga Rp3.500, penjualan 100 buah dapat menghasilkan omzet kotor Rp350.000. Dengan modal bahan baku Rp450.000, keuntungan kotor yang didapat adalah Rp100.000. Martabak mini memiliki daya tarik visual dan rasa yang dapat mendorong pembelian berulang.
Sosis Bakar Mini
Sosis bakar mini merupakan jajanan yang populer di sekolah karena rasanya yang gurih dan penyajiannya yang praktis. Makanan ini tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga mudah dimakan karena disajikan dengan tusukan sate. Proses pembakaran sosis juga dapat menarik perhatian siswa.
Modal untuk sosis bakar mini mencakup sosis ukuran kecil, tusuk sate, saus, dan mayones. Perkiraan modal bahan baku untuk 150 tusuk sosis bakar mini adalah sekitar Rp550.000. Pengemasan dapat dilakukan dengan menyajikan langsung di tusuk sate, kadang ditambahkan saus sambal atau mayones dalam kemasan sachet kecil. Penjualan dapat ditingkatkan dengan menyajikan sosis bakar dalam keadaan hangat dan aroma yang menggoda.
Jika satu tusuk sosis bakar mini dijual seharga Rp4.000, penjualan 150 tusuk dapat menghasilkan omzet kotor Rp600.000. Dengan modal bahan baku Rp550.000, keuntungan kotor yang didapat adalah Rp50.000. Sosis bakar mini memiliki potensi penjualan yang baik karena kepraktisan dan rasanya yang disukai banyak orang.
Seblak Seribuan
Seblak seribuan adalah camilan dengan rasa pedas dan gurih yang selalu dicari, terutama oleh siswa yang menyukai makanan dengan sensasi rasa kuat. Versi mini ini disajikan dalam porsi kecil dengan kerupuk, bumbu sederhana, dan sedikit tambahan seperti bawang goreng atau cabai. Porsinya yang pas untuk camilan cepat menjadikannya pilihan yang sesuai untuk jam istirahat.
Modal untuk seblak seribuan mencakup kerupuk, bumbu, dan kemasan. Perkiraan modal bahan baku untuk 200 porsi seblak seribuan adalah sekitar Rp300.000. Pengemasan dapat menggunakan cup plastik kecil atau mangkuk kertas, memudahkan siswa untuk mengonsumsi produk. Penjualan dapat ditingkatkan dengan menyajikan seblak dalam keadaan hangat, karena aroma pedas dan gurihnya dapat menarik perhatian siswa.
Jika satu porsi seblak seribuan dijual seharga Rp1.000, penjualan 200 porsi dapat menghasilkan omzet kotor Rp200.000. Dengan modal bahan baku Rp300.000, keuntungan kotor yang didapat adalah Rp100.000. Seblak seribuan memiliki potensi penjualan yang baik karena harganya yang terjangkau dan rasanya yang disukai banyak siswa.
Kue Cubit Mini
Kue cubit mini adalah jajanan yang memiliki tekstur lembut dan rasa manis, aman untuk dinikmati semua kalangan, termasuk siswa. Ukurannya yang kecil memungkinkan satu adonan menghasilkan banyak porsi, menjadikannya pilihan yang efisien untuk usaha. Topping sederhana dapat membuat tampilannya lebih menarik.
Modal untuk kue cubit mini mencakup tepung terigu, telur, gula, susu, dan topping seperti meses atau keju. Perkiraan modal bahan baku untuk 150 buah kue cubit mini adalah sekitar Rp400.000. Pengemasan dapat menggunakan kotak kertas kecil atau piring kertas, dengan tambahan topping sederhana untuk daya tarik visual. Penjualan dapat ditingkatkan dengan menyajikan kue cubit dalam keadaan hangat, karena proses pemanggangan yang cepat memungkinkan penyajian yang segar.
Jika satu hingga dua potong kue cubit mini dijual seharga Rp1.000, penjualan 150 buah dapat menghasilkan omzet kotor Rp150.000. Dengan modal bahan baku Rp400.000, keuntungan kotor yang didapat adalah Rp50.000. Kue cubit mini memiliki daya tarik karena rasanya yang disukai dan harganya yang terjangkau.
Basreng Mini
Basreng mini, atau bakso goreng mini, adalah camilan yang populer karena rasanya yang gurih dan dapat disimpan beberapa hari tanpa perubahan rasa signifikan. Ukurannya yang kecil dan taburan bumbu pedas membuatnya menarik bagi siswa. Makanan ini tahan lama, cocok untuk disimpan tanpa khawatir cepat melempem.
Modal untuk basreng mini mencakup bakso kecil, bumbu instan, dan kemasan. Perkiraan modal bahan baku untuk 200 kemasan basreng mini adalah sekitar Rp450.000. Pengemasan dapat menggunakan kemasan plastik kecil atau ziplock yang berisi antara 6 hingga 8 potong, dengan taburan bumbu pedas. Penjualan dapat ditingkatkan dengan menawarkan berbagai pilihan rasa bumbu.
Jika satu kemasan basreng mini dijual seharga Rp1.000, penjualan 200 kemasan dapat menghasilkan omzet kotor Rp200.000. Dengan modal bahan baku Rp450.000, keuntungan kotor yang didapat adalah Rp50.000. Basreng mini memiliki keunggulan karena tahan lama dan rasanya yang disukai berbagai kalangan.
Crepes Mini
Crepes mini adalah jajanan yang dibuat dari adonan tipis dengan berbagai topping, mulai dari cokelat, keju, hingga stroberi. Makanan ini digemari banyak orang karena variasi toppingnya. Pembuatannya dapat menggunakan teflon biasa, menghasilkan crepes yang renyah.
Modal untuk crepes mini mencakup tepung terigu, telur, gula, susu, dan berbagai topping. Perkiraan modal bahan baku untuk 100 buah crepes mini adalah sekitar Rp500.000. Pengemasan dapat menggunakan kertas pembungkus atau piring kertas kecil, dengan topping yang ditata menarik. Penjualan dapat ditingkatkan dengan menyajikan crepes secara langsung, karena proses pembuatannya dapat menarik perhatian siswa.
Jika satu buah crepes mini dijual seharga Rp3.000, penjualan 100 buah dapat menghasilkan omzet kotor Rp300.000. Dengan modal bahan baku Rp500.000, keuntungan kotor yang didapat adalah Rp100.000. Crepes mini memiliki daya tarik karena tampilan dan variasi rasanya yang dapat disesuaikan dengan selera siswa.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik
Q: Apa saja tips agar jualan makanan di sekolah laris manis?
A: Untuk membuat jualan makanan di sekolah laris, penting untuk membuat makanan yang mengenyangkan, menyajikan makanan dalam keadaan hangat, memperhatikan cuaca, menawarkan harga yang terjangkau, dan menjaga kebersihan produk.
Q: Bagaimana cara menghitung modal awal usaha makanan?
A: Menghitung modal awal usaha makanan melibatkan identifikasi biaya tetap dan biaya variabel. Total biaya ini akan menjadi modal awal yang diperlukan untuk memulai produksi.
Q: Jenis kemasan apa yang cocok untuk jajanan sekolah?
A: Kemasan yang cocok untuk jajanan sekolah adalah yang praktis, mudah dibawa, dan menarik perhatian. Contohnya adalah cup plastik kecil, kotak kertas, atau kemasan ziplock.
Q: Apakah menjual jajanan di sekolah memiliki potensi keuntungan yang besar?
A: Ya, menjual jajanan di sekolah memiliki potensi keuntungan yang besar karena tingginya permintaan dari siswa dan volume pembelian yang signifikan.
Q: Makanan apa yang paling disukai anak sekolah?
A: Makanan yang paling disukai anak sekolah umumnya adalah jajanan yang memiliki rasa manis, gurih, atau pedas, serta praktis untuk dikonsumsi.

4 days ago
10
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5405957/original/098032200_1762505509-model_pagar_besi_rapat__5_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2933931/original/040277800_1570552737-IMG_20191008_230441.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5445128/original/066356200_1765806114-Thailand_u-22.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5429420/original/074703500_1764585931-haye_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5030928/original/065320100_1733027435-IMG_2822.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5427369/original/020209700_1764383609-PERSIK.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5444960/original/066531600_1765794082-model_rambut_pendek_wanita_untuk_pesta.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5444952/original/036935700_1765793134-model_batik__2_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5443571/original/085439300_1765699864-malut_vs_persib.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3271648/original/098569700_1603099779-cute-3284412_1920.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5445133/original/047813000_1765806451-WhatsApp_Image_2025-12-15_at_19.01.12.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5445122/original/008550600_1765805179-IMG_2592.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402500/original/069661200_1762248967-pagar_besi_minimalis_anti_maling_anti_ular_7.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5439016/original/035157100_1765346343-jung_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5444768/original/056291100_1765788645-Gemini_Generated_Image_a7xe8la7xe8la7xe.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5422728/original/064196500_1764042789-unnamed_-_2025-11-25T104658.937.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5384108/original/019643400_1760755478-p.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5444622/original/005744400_1765783431-kebun_buah__4_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/4354864/original/083371400_1678534153-IMG_9977-01.jpeg)










:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5001271/original/045738300_1731378312-page.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347915/original/009314600_1757745786-ChatGPT_Image_Sep_13__2025__01_41_07_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338264/original/048399000_1756968798-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339933/original/067743600_1757137253-unnamed_-_2025-09-06T122212.122.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5304794/original/092866600_1754286031-gaya_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363741/original/074425700_1758961497-Gemini_Generated_Image_5iwydt5iwydt5iwy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339299/original/025399500_1757052533-unnamed_-_2025-09-05T125024.466.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5345226/original/041083400_1757522822-WhatsApp_Image_2025-09-10_at_21.04.13.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5333667/original/075224800_1756693376-WhatsApp_Image_2025-09-01_at_09.16.06_88b9618c.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338093/original/002133400_1756964690-Gemini_Generated_Image_e2yjtbe2yjtbe2yj.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352448/original/090606500_1758098726-Gemini_Generated_Image_zhur86zhur86zhur.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5339676/original/014879200_1757081736-20250904AA_Timnas_Indonesia_vs_China_Taipei-07.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5346547/original/050266700_1757611715-1000212638.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339336/original/027918600_1757053950-Gemini_Generated_Image_g2jz1pg2jz1pg2jz.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363626/original/003041100_1758954707-unnamed__32_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5362760/original/090638300_1758873977-Gemini_Generated_Image_cqeijycqeijycqei.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4958566/original/092051000_1727865780-Mees.jpg)