10 Model Rumah Type 36 Gaya Tradisional Modern, Rahasia Membangun Rumah Type 36 Mewah dengan Budget Minim

3 weeks ago 19

Liputan6.com, Jakarta Rumah type 36 kerap menjadi pilihan utama bagi keluarga muda atau pasangan baru karena ukurannya yang compact namun tetap fungsional. Meski memiliki lahan terbatas, bukan berarti kamu harus mengorbankan estetika. Dengan pendekatan desain yang tepat, rumah type 36 bisa tampil memikat—terutama dengan menggabungkan gaya tradisional dan modern yang kini semakin populer. 

Gaya tradisional modern mengombinasikan unsur budaya lokal seperti atap limasan, material kayu, atau ukiran klasik dengan elemen kekinian seperti jendela besar, garis desain minimalis, dan finishing yang bersih. Hasilnya adalah hunian yang hangat, akrab, dan tetap relevan dengan gaya hidup masa kini. Perpaduan ini juga menciptakan kesan estetik yang kaya namun tidak berlebihan. 

Berikut 6 model rumah type 36 bergaya tradisional modern yang bisa menjadi referensi menarik untuk hunian impianmu. Baik untuk membangun rumah dari nol maupun merenovasi tampilan rumah lama, desain-desain ini bisa kamu adaptasi sesuai kebutuhan dan karakter pribadi. Yuk, simak inspirasi selengkapnya berikut ini, sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Minggu (17/8/2025).

1. Rumah Type 36 dengan Sentuhan Joglo Minimalis

Rumah type 36 dengan sentuhan Joglo minimalis mengadopsi atap joglo khas Jawa, tetapi disederhanakan dengan bentuk yang lebih minimalis dan modern. Material atap ringan seperti genteng metal atau beton bisa digunakan untuk mengurangi beban struktur. Dinding bisa menggunakan bata ekspos atau cat dengan warna-warna natural seperti krem atau cokelat muda.

Kelebihan dari model ini adalah menampilkan keunikan budaya Jawa dengan sentuhan modern yang elegan. Rumah ini cocok untuk Anda yang menyukai desain rumah yang unik dan berkarakter. Rumah dengan sentuhan Joglo minimalis ini sangat cocok untuk Anda yang ingin memiliki rumah dengan desain yang unik dan berkarakter.

2. Rumah Type 36 Gaya Minang Modern

Rumah type 36 gaya Minang modern mengambil inspirasi dari rumah gadang, tetapi dengan skala yang lebih kecil dan disesuaikan dengan ukuran type 36. Elemen khas seperti atap yang melengkung bisa disederhanakan dan diadaptasi menjadi bentuk yang lebih modern. Penggunaan kayu dan ornamen khas Minang bisa diintegrasikan secara selektif.

Kelebihan dari model ini adalah menampilkan keindahan arsitektur Minang dengan sentuhan modern yang minimalis. Model ini cocok untuk Anda yang ingin menampilkan identitas budaya Minang dalam hunian modern. Dengan mengadopsi gaya Minang modern, rumah Anda akan terlihat unik dan menarik.

3. Rumah Type 36 dengan Atap Limasan dan Fasad Modern

Rumah type 36 dengan atap limasan dan fasad modern menggunakan atap limasan yang merupakan ciri khas rumah tradisional Jawa, Sunda, dan Bali. Namun, fasad rumah didesain dengan gaya modern, misalnya dengan penggunaan material seperti batu alam, kaca, dan finishing minimalis.

Perpaduan harmonis antara atap tradisional dan fasad modern memberikan kesan rumah yang kokoh dan elegan. Model ini sangat cocok bagi Anda yang menginginkan rumah dengan tampilan yang klasik namun tetap modern. Rumah dengan atap limasan dan fasad modern akan memberikan kesan yang mewah dan elegan.

4. Rumah Type 36 Gaya Bali Modern

Rumah type 36 gaya Bali modern menggunakan elemen-elemen khas Bali seperti penggunaan batu alam, ukiran kayu sederhana, dan atap alang-alang (bisa diganti dengan material alternatif yang lebih modern dan tahan lama). Tata ruang dirancang terbuka dan memanfaatkan cahaya alami.

Model ini menciptakan suasana yang tenang dan damai, khas Bali, tetapi tetap modern dan fungsional. Rumah dengan gaya Bali modern akan memberikan nuansa liburan setiap hari.

Dengan sentuhan gaya Bali modern, rumah Anda akan terasa seperti tempat peristirahatan yang nyaman.

5.  Rumah Type 36 dengan Jendela Besar Bergaya Kolonial 

Jendela besar dengan bingkai kayu tinggi adalah elemen khas rumah kolonial yang bisa diadaptasi ke rumah type 36. Selain memperkuat pencahayaan alami, jendela model ini juga menghadirkan estetika klasik yang elegan. 

Untuk menyeimbangkan gaya tradisional, tambahkan interior modern seperti cat dinding putih bersih, perabotan minimalis, dan lantai kayu atau vinyl motif kayu. Kombinasi ini menciptakan rumah yang terang, sehat, dan bernuansa heritage tanpa terlihat kuno. 

6. Rumah Type 36 dengan Konsep Vernakular Modern

Rumah type 36 dengan konsep vernakular modern menggabungkan elemen-elemen arsitektur tradisional lokal dengan pendekatan desain modern yang memperhatikan fungsi dan efisiensi ruang. Material lokal dipadukan dengan material modern untuk menciptakan tampilan yang unik dan kontemporer. Desain disesuaikan dengan iklim dan kondisi lingkungan setempat.

Model ini menciptakan rumah yang unik, sesuai dengan karakteristik daerah, dan ramah lingkungan. Rumah dengan konsep vernakular modern akan memberikan identitas yang kuat pada hunian Anda. Dengan mengadopsi konsep vernakular modern, rumah Anda akan menjadi representasi dari budaya dan lingkungan sekitar.

7. Rumah Type 36 Gaya Betawi Kontemporer dengan Teras Depan Luas

Model ini mengadopsi karakteristik rumah Betawi dengan teras yang luas di bagian depan sebagai ruang transisi antara area privat dan publik. Atap menggunakan genting dengan kemiringan yang tidak terlalu tajam, dinding kombinasi bata merah ekspos dan plester putih yang memberikan kontras warna menarik. Pilar-pilar sederhana menopang atap teras dengan detail ornamen yang disederhanakan namun tetap mempertahankan ciri khas Betawi.

Desain ini sangat cocok untuk keluarga yang gemar bersosialisasi karena teras luas berfungsi sebagai ruang santai dan menerima tamu tanpa harus masuk ke dalam rumah. Ventilasi alami yang baik terjadi karena desain terbuka, menciptakan sirkulasi udara yang sejuk dan nyaman. Nuansa ramah dan hangat khas budaya Betawi terpancar dari setiap sudut rumah, menjadikannya pilihan ideal untuk iklim tropis Indonesia yang membutuhkan ruang teduh namun tetap terbuka.

8. Rumah Type 36 Gaya Dayak Modern dengan Panggung Rendah

Terinspirasi dari rumah panggung Dayak, model ini mengangkat bangunan sekitar 60-80 cm dari tanah untuk menghindari kelembaban dan memberikan perlindungan optimal dari genangan air. Struktur kayu dikombinasikan dengan material modern seperti composite dan metal yang lebih tahan lama dan mudah perawatan. Tangga sederhana menuju pintu masuk dilengkapi dengan railing kayu natural yang memberikan aksen hangat pada keseluruhan desain.

Keunikan desain panggung rendah ini jarang ditemui pada rumah type 36 modern, sehingga menciptakan karakter visual yang sangat menarik dan berbeda. Sirkulasi udara bawah rumah menjadi sangat baik, membantu menjaga kelembaban dan suhu ruangan tetap sejuk. Ruang kosong di bawah rumah juga bisa dimanfaatkan secara optimal untuk penyimpanan barang-barang rumah tangga atau sebagai area parkir sepeda motor, memberikan fungsi tambahan yang praktis.

9. Rumah Type 36 Gaya Palembang dengan Atap Pelana Tinggi

Model ini menggunakan atap pelana dengan kemiringan tinggi khas rumah Palembang yang dipadukan secara harmonis dengan material modern berkualitas tinggi. Penggunaan kayu ulin atau alternatif kayu komposit untuk struktur utama memberikan kekuatan dan daya tahan yang luar biasa. Jendela jalusi kayu dipilih secara strategis untuk memberikan ventilasi optimal sekaligus menjaga privasi penghuni dari pandangan luar.

Desain atap yang tinggi menciptakan ruang plafon yang memberikan kesan luas dan lapang meski luas bangunan terbatas. Ventilasi alami yang sangat baik terjadi karena efek cerobong asap alami dari ruang plafon tinggi, membuat sirkulasi udara berjalan sempurna tanpa bantuan pendingin buatan. Kelebihan lainnya adalah ketahanan terhadap cuaca ekstrem dan estetika tradisional yang timeless, menjadikan rumah ini investasi jangka panjang yang tidak akan pernah ketinggalan zaman.

10. Rumah Type 36 Gaya Toraja Minimalis dengan Ornamen Geometris

Mengadopsi bentuk tongkonan Toraja yang disederhanakan, model ini menampilkan atap melengkung karakteristik namun dalam skala yang proporsional dan sesuai untuk type 36. Ornamen pa'tedong (ukiran kerbau) yang biasanya rumit disederhanakan menjadi motif geometris modern yang diterapkan pada fasad atau pagar, memberikan sentuhan budaya tanpa terlihat berlebihan. Material modern seperti fiber cement atau metal sheet digunakan untuk menciptakan bentuk lengkung yang presisi dan tahan lama.

Desain yang sangat unik dan ikonik ini jarang ditemui pada hunian modern, sehingga rumah Anda akan menjadi landmark yang mudah diingat di lingkungan sekitar. Simbolisme budaya yang kuat terpancar dari setiap detail arsitektur, namun tetap fungsional untuk kehidupan sehari-hari. Atap lengkung tidak hanya memberikan karakter visual yang menarik, tetapi juga menciptakan ruang interior yang dinamis dengan langit-langit yang bervariasi, menjadikannya paduan sempurna antara tradisi dan modernitas dalam satu kesatuan yang harmonis.

FAQ Seputar Model Rumah Type 36 Gaya Tradisional Modern

Q: Apa yang dimaksud dengan rumah type 36 gaya tradisional modern?

A: Itu adalah rumah dengan luas bangunan 36 m² yang memadukan elemen desain tradisional seperti atap limasan atau batu alam dengan tampilan modern yang fungsional dan minimalis.

Q; Apakah rumah type 36 cukup fleksibel untuk diterapkan gaya tradisional modern?

A; Ya, sangat fleksibel. Dengan tata ruang yang efisien dan pemilihan material yang tepat, gaya ini tetap bisa tampil menarik meski di lahan terbatas.

Q: Apa keunggulan rumah type 36 bergaya tradisional modern?

A: Kombinasi ini memberi nuansa hangat, sejuk, dan estetik khas budaya lokal, namun tetap praktis dan sesuai dengan kebutuhan gaya hidup masa kini.

Q: Apakah biaya membangun rumah tradisional modern lebih mahal?

A: Tidak selalu. Biayanya bisa disesuaikan dengan pemilihan material dan desain. Elemen tradisional seperti batu alam atau kayu bisa dikombinasikan dengan bahan modern yang lebih ekonomis.

Q: Apakah rumah type 36 gaya tradisional modern cocok untuk hunian jangka panjang? 

A: Sangat cocok, karena desainnya tidak cepat ketinggalan zaman dan nyaman untuk ditinggali dalam jangka panjang, apalagi jika perawatannya rutin dan tata ruangnya optimal.

Q: Bagaimana cara memilih gaya tradisional yang tepat untuk rumah type 36?

A: Pilih gaya yang sesuai dengan asal daerah atau yang paling Anda sukai. Pertimbangkan juga iklim setempat, ketersediaan material, dan budget. Gaya Jawa cocok untuk daerah dengan curah hujan tinggi, sementara gaya Bali ideal untuk daerah yang panas.

Q: Material apa saja yang ekonomis namun tetap berkualitas untuk rumah tradisional modern?

A:

  • Genteng metal sebagai pengganti genteng tanah liat
  • Kayu komposit untuk mengganti kayu solid
  • Batu alam lokal yang lebih murah dari batu impor
  • Cat tekstur untuk efek dinding bata tanpa biaya mahal

Q: Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membangun rumah type 36 gaya tradisional modern?

Umumnya 4-6 bulan, tergantung kompleksitas desain dan ketersediaan material. Rumah dengan elemen tradisional yang rumit mungkin membutuhkan waktu lebih lama karena detail finishing yang lebih teliti.

Q: Apakah rumah tradisional modern memerlukan perawatan khusus?

A: Ya, terutama untuk elemen kayu dan batu alam. Lakukan perawatan rutin setiap 6 bulan dengan:

  • Pembersihan dan perlindungan kayu dengan wood stain
  • Pembersihan batu alam dengan cleaner khusus
  • Pengecekan struktur atap secara berkala

Q: Bagaimana cara mengoptimalkan pencahayaan alami di rumah type 36 dengan gaya tradisional?

A:

  • Perbesar bukaan jendela tanpa menghilangkan karakter tradisional
  • Gunakan skylight di area yang memungkinkan
  • Pilih warna cat terang untuk memantulkan cahaya
  • Manfaatkan ventilasi silang untuk sirkulasi udara dan cahaya

Q: Apakah bisa menggabungkan dua gaya tradisional dalam satu rumah?

A: Bisa, namun harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak terlihat berlebihan. Contohnya menggabungkan atap limasan Jawa dengan ornamen Bali, atau menggunakan struktur panggung Dayak dengan detail Minang yang disederhanakan.

Q: Berapa estimasi biaya pembangunan rumah type 36 tradisional modern?

A: Estimasi biaya berkisar Rp 200-400 juta tergantung:

  • Pilihan material (ekonomis hingga premium)
  • Kompleksitas desain dan ornamenLokasi pembangunan
  • Kondisi tanah dan aksesibilitas

Q: Apakah rumah type 36 bisa diperluas di kemudian hari?

A: Sangat bisa! Pastikan desain awal sudah mempertimbangkan rencana pengembangan. Area yang bisa diperluas:

  • Penambahan kamar di bagian belakang
  • Perluasan teras samping
  • Pembuatan gazebo terpisah dengan gaya serupa
  • Penambahan carport dengan desain yang harmonis
Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|