7 Cara Membersihkan Ikan Laut agar Tidak Bau Tanpa Perlu Bahan Mahal

Liputan6.com, Jakarta - Membersihkan ikan laut dengan cara yang tepat menjadi langkah awal yang sangat penting untuk menjaga cita rasa masakan tetap segar dan tidak amis, terutama bagi banyak orang yang sensitif terhadap bau khas ikan laut. Bau tidak sedap biasanya muncul bukan karena ikannya tidak segar, melainkan akibat proses pembersihan yang kurang tepat sehingga sisa darah, lendir, dan bagian dalam ikan masih menempel.

Menariknya, untuk menghilangkan bau amis ikan laut sebenarnya tidak selalu membutuhkan bahan mahal atau teknik rumit, karena sebagian besar solusinya bisa dilakukan dengan alat dan bahan dapur sederhana yang sudah tersedia di rumah. Dengan memahami langkah yang benar sejak awal, ikan laut dapat diolah menjadi hidangan lezat tanpa aroma mengganggu.

Insang dan isi perut merupakan bagian ikan laut yang paling cepat menimbulkan bau amis karena di dalamnya terdapat darah, sisa makanan, serta zat metabolisme yang mudah terurai. Jika bagian ini dibiarkan terlalu lama, bau tidak sedap akan menyebar ke seluruh daging ikan dan sulit dihilangkan meskipun sudah dicuci berkali-kali.

Proses pembuangan insang dan isi perut sebaiknya dilakukan segera setelah ikan dibeli atau sebelum disimpan, karena kondisi ikan yang masih segar akan lebih mudah dibersihkan secara menyeluruh. Gunakan pisau tajam untuk menghindari daging ikan rusak, lalu keluarkan seluruh bagian dalam hingga bersih tanpa tersisa.

Setelah insang dan isi perut dibuang, bilas rongga perut ikan dengan air mengalir sambil digosok perlahan agar sisa darah tidak menempel. Langkah awal ini sangat menentukan hasil akhir karena ikan yang bersih dari dalam akan jauh lebih minim bau amis.

Mencuci ikan laut dengan air mengalir membantu menghilangkan lendir dan kotoran secara efektif karena air yang terus bergerak membawa bau dan sisa darah langsung terbuang. Sebaliknya, merendam ikan justru berisiko membuat bau amis menyebar dan terserap kembali ke dalam daging.

Saat mencuci, pegang ikan dengan kuat lalu arahkan bagian perut dan tulang tengah ke aliran air agar sisa darah keluar sempurna. Proses ini sebaiknya dilakukan beberapa kali hingga air bilasan terlihat jernih dan tidak berwarna kemerahan.

Kebiasaan sederhana menggunakan air mengalir ini sering dianggap sepele, padahal sangat berpengaruh pada kesegaran ikan saat dimasak. Dengan cara ini, ikan tetap bersih tanpa perlu tambahan bahan apa pun.

Sisik dan lendir yang menempel pada kulit ikan laut menjadi salah satu sumber bau amis yang sering terabaikan. Jika sisik tidak dibersihkan dengan baik, lendir dapat tertinggal dan menimbulkan aroma tidak sedap saat ikan terkena panas.

Gunakan pisau atau alat pengikis sisik, lalu kerik dari arah ekor ke kepala agar sisik terangkat secara maksimal. Proses ini perlu dilakukan dengan sabar agar tidak ada bagian yang terlewat, terutama pada ikan bersisik halus.

Setelah sisik bersih, gosok permukaan ikan dengan tangan di bawah air mengalir untuk memastikan lendir benar-benar hilang. Ikan yang bebas lendir akan terasa lebih kesat dan tidak berbau menyengat.

Garam dapur berfungsi sebagai pembersih alami yang mampu menarik lendir dan sisa darah dari daging ikan laut. Selain murah dan mudah didapat, garam juga membantu menekan bau amis tanpa mengubah rasa ikan secara signifikan.

Taburkan garam secukupnya ke seluruh permukaan ikan, termasuk bagian dalam perut, lalu gosok perlahan agar garam bekerja optimal. Diamkan beberapa menit agar proses penyerapan lendir berlangsung dengan baik.

Setelah itu, bilas ikan dengan air mengalir hingga bersih dan tidak terasa asin. Metode ini membuat ikan lebih higienis dan siap diolah tanpa aroma mengganggu.

Air perasan jeruk nipis atau lemon memiliki kandungan asam alami yang efektif menetralkan bau amis ikan laut. Bahan ini sangat populer karena selain murah, juga memberikan aroma segar pada ikan sebelum dimasak.

Lumuri ikan dengan air jeruk secara merata, lalu diamkan sebentar agar asam bekerja mengurangi aroma amis. Waktu perendaman sebaiknya tidak terlalu lama agar tekstur ikan tetap terjaga.

Setelah proses ini selesai, bilas kembali ikan dengan air bersih untuk menghilangkan sisa rasa asam. Ikan akan terasa lebih segar dan tidak berbau menyengat saat dimasak.

Tepung terigu dapat berfungsi sebagai penyerap bau dan kotoran halus pada permukaan ikan laut. Cara ini sering digunakan karena praktis dan tidak memerlukan bahan khusus.

Taburkan tepung terigu secukupnya, lalu gosok perlahan ke seluruh permukaan ikan hingga lendir terangkat. Tepung akan berubah menjadi agak lengket sebagai tanda bahwa kotoran sudah terserap.

Setelah itu, bilas ikan hingga benar-benar bersih dan tidak ada sisa tepung. Hasilnya, ikan menjadi lebih bersih dan minim bau amis.

Pembilasan terakhir menggunakan air dingin atau air es membantu mengunci kesegaran ikan laut sekaligus menekan sisa bau amis. Suhu dingin memperlambat reaksi kimia penyebab bau pada daging ikan.

Siram ikan dengan air dingin setelah seluruh proses pembersihan selesai, lalu tiriskan hingga air benar-benar habis. Cara ini juga membantu menjaga tekstur ikan tetap kenyal.

Langkah akhir ini sangat disarankan terutama jika ikan belum langsung dimasak, karena ikan akan tetap segar lebih lama tanpa aroma tidak sedap.

Q: Apakah ikan laut harus selalu diberi jeruk nipis?

A: Tidak wajib, jeruk nipis hanya membantu mengurangi bau amis.

Q: Bolehkah membersihkan ikan laut dengan air panas?

A: Tidak disarankan karena bisa membuat bau amis semakin kuat.

Q: Lebih baik ikan dibersihkan sebelum atau sesudah disimpan di kulkas?

A: Sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu agar bau tidak menyebar.

Q: Apakah garam bisa membuat ikan jadi asin?

A: Tidak, selama dibilas kembali dengan air bersih.

Q: Apakah semua jenis ikan laut memiliki bau amis yang sama?

A: Tidak, tingkat bau amis tergantung jenis dan kesegaran ikan.