Liputan6.com, Jakarta Tradisi memilih cincin sebagai mas kawin tak lekang oleh waktu. Namun di tengah tren modern yang silih berganti, model cincin jaman dulu justru kembali naik daun karena dinilai lebih bermakna dan otentik. Cincin-cincin tersebut memiliki kisah dan filosofi yang kuat sehingga diyakini mampu merepresentasikan ketulusan cinta dalam pernikahan.
Banyak pasangan masa kini yang mencari desain cincin bernuansa tempo dulu, baik karena keindahannya maupun makna sentimental yang dibawanya. Desain seperti ini tidak hanya timeless, tapi juga memberi kesan sakral yang tak mudah dilupakan. Hal ini menjadikan model-model tersebut tetap relevan di tahun 2025, bahkan jadi pilihan utama untuk mas kawin.
Lantas apa saja model cincin lawas yang kembali tren dan layak dijadikan simbol ikatan suci pernikahan? Berikut 8 model cincin jaman dulu yang sarat nilai dan tetap memesona untuk mas kawin tahun ini, dirangkum Liputan6 untuk Anda, Sabtu (28/6).
1. Cincin Bermata Berlian Klasik Diperhitungkan Karena Lambang Kemurnian
Cincin dengan satu mata berlian yang ditanam di tengah desain polos menjadi favorit sejak awal abad ke-20. Keunikan model ini terletak pada tampilannya yang sederhana namun penuh kemewahan, dengan filosofi berlian sebagai simbol kemurnian dan ketahanan cinta. Tak heran jika model ini kembali populer sebagai mas kawin di tahun 2025, karena mencerminkan komitmen yang kuat dan jujur.
Desain ini juga memungkinkan untuk dikustomisasi sesuai selera, tanpa menghilangkan kesan klasik. Banyak pasangan memilih berlian kecil yang bersih namun berkilau untuk menegaskan bahwa nilai sejati bukan pada ukuran, melainkan makna yang dibawa. Hal ini menunjukkan bahwa tradisi bisa tetap elegan dalam kesederhanaan.
Di era modern, cincin berlian klasik dianggap sebagai bentuk penghormatan terhadap cinta yang tak tergoyahkan. Simbol ini mampu menjembatani nilai tradisional dan selera masa kini, menjadikannya pilihan ideal untuk mas kawin.
2. Cincin Emas Kuning 24 Karat Tetap Dicari Karena Nilai Investasi dan Tradisi
Emas kuning selalu jadi ikon mas kawin tradisional yang paling kuat di Indonesia. Cincin berbahan emas murni 24 karat dengan ukiran sederhana masih menjadi primadona karena tak hanya indah, tapi juga bernilai tinggi. Sebagai simbol kekayaan dan kesungguhan dalam memulai rumah tangga, model ini tetap relevan untuk tahun 2025.
Bentuk cincin emas biasanya melingkar sempurna dengan detail yang tidak mencolok. Desain ini menandakan keabadian dan kesetiaan dalam hubungan, sekaligus merefleksikan kemurnian niat seorang mempelai pria. Dalam budaya Jawa dan Melayu, cincin emas sering disertai doa dan filosofi yang mengakar kuat.
Dengan harga emas yang terus naik, cincin emas kuning menjadi pilihan praktis dan simbolis. Model ini mencerminkan keseriusan dalam memulai bahtera rumah tangga, sekaligus sebagai investasi jangka panjang.
3. Cincin Berlian Bentuk Marquise Digemari karena Kesan Kerajaan
Model cincin berlian marquise memiliki potongan unik menyerupai mata atau perahu yang panjang. Desain ini pernah populer pada abad ke-18 di kalangan bangsawan Perancis dan kini kembali menjadi simbol kemewahan klasik. Bentuknya yang elegan memberi kesan glamor dan anggun, cocok untuk pasangan yang ingin tampil berbeda.
Filosofi dari bentuk marquise adalah harapan akan kehidupan yang tajam, fokus, namun tetap lentur. Saat dikenakan, cincin ini menciptakan ilusi jari lebih ramping dan panjang. Karena keunikan ini, cincin marquise cocok dijadikan mas kawin tahun 2025 bagi pasangan yang ingin menyematkan nilai estetika dan sejarah.
Cincin ini kerap dibuat dengan bingkai logam tipis dan minimalis agar berlian utama lebih menonjol. Kombinasi antara potongan unik dan makna mendalam membuat model ini digandrungi kembali, terutama bagi pasangan yang mengutamakan karakter dalam simbol cinta mereka.
4. Cincin Pusaka Warisan Dihargai Karena Nilai Emosional Antargenerasi
Cincin warisan dari orang tua atau kakek-nenek kini menjadi tren yang kembali hidup di 2025. Cincin ini bukan hanya barang antik, melainkan simbol cinta lintas generasi. Banyak pasangan memilih memperbaiki atau memodifikasi cincin pusaka untuk dijadikan mas kawin karena nilai emosional yang tak ternilai.
Biasanya, cincin pusaka terbuat dari emas kuning atau putih dengan batu permata lokal seperti safir, zamrud, atau kecubung. Keunikan batu dan ukiran yang sudah pudar justru menambah nilai keaslian dan sejarahnya. Cincin seperti ini menjadi bukti nyata bahwa cinta bisa bertahan dalam berbagai zaman.
Melibatkan cincin warisan dalam pernikahan juga memperkuat ikatan keluarga besar. Model ini membawa doa dan harapan dari generasi sebelumnya, serta memberi makna spiritual lebih dalam pada prosesi pernikahan.
5. Cincin Polos tanpa Batu Diminati Karena Filosofi Kesederhanaan
Model cincin polos dari emas atau perak tanpa batu permata ternyata tetap menjadi pilihan kuat untuk mas kawin. Simbol utamanya adalah kesederhanaan dan kekuatan dalam hubungan yang tak bergantung pada kemewahan. Desain ini banyak digunakan dalam budaya Jepang dan Skandinavia yang menekankan makna ketimbang bentuk.
Di tahun 2025, banyak pasangan urban memilih cincin polos karena mudah dipadupadankan dengan gaya hidup modern. Cincin ini mudah dipakai sehari-hari dan tidak mencolok, menjadikannya simbol komitmen yang tulus tanpa ekspektasi berlebihan.
Selain itu, cincin polos memberi ruang personalisasi seperti ukiran nama atau tanggal spesial di bagian dalam. Dengan cara ini, kesederhanaan desain bisa dikombinasikan dengan makna personal yang kuat.
6. Cincin Batu Akik Kembali Eksis Karena Nilai Spiritual
Setelah lama dipandang kuno, cincin batu akik kini kembali dilirik untuk mas kawin, khususnya di kalangan milenial yang mencari makna lebih dalam. Batu seperti pirus, kecubung, dan giok dipercaya membawa energi positif dan perlindungan dalam rumah tangga. Model ini menggabungkan estetika tradisional dengan nilai spiritual.
Cincin akik umumnya memiliki desain khas dengan bingkai ukiran tradisional. Bentuk oval atau bulat dari batunya memberikan kesan hangat dan bersahaja. Warna batu yang natural menambah daya tarik unik, berbeda dari cincin modern yang seragam.
Tren 2025 menunjukkan peningkatan minat terhadap produk lokal dan bernilai budaya. Cincin akik sebagai mas kawin tak hanya mendukung kearifan lokal, tapi juga mencerminkan pencarian makna dan ketenangan dalam membangun rumah tangga.
7. Cincin Vintage Art Deco Disukai Karena Simbol Era Romantik
Model cincin art deco yang berkembang di tahun 1920-an kini kembali jadi favorit berkat desainnya yang berani dan geometris. Bentuk kotak, segitiga, atau susunan simetris dalam cincin art deco memberikan kesan artistik dan dinamis. Desain ini mencerminkan kebebasan ekspresi dan semangat cinta progresif.
Biasanya cincin art deco menggunakan kombinasi logam putih dan batu berwarna cerah seperti safir biru atau zamrud hijau. Kombinasi ini menandakan keberanian dalam cinta dan keragaman dalam pernikahan. Gaya vintage seperti ini dianggap sebagai simbol cinta yang tak mengenal batas waktu.
Bagi pasangan yang ingin memasukkan elemen seni dan sejarah dalam mas kawin mereka, model ini sangat cocok. Di tahun 2025, art deco menjadi simbol bahwa cinta bisa tampil penuh gaya tanpa kehilangan makna.
8. Cincin Permata Bulan Diminati Karena Simbol Kesuburan dan Harapan
Permata bulan atau moonstone sejak zaman Romawi dianggap membawa keberuntungan dalam cinta dan kesuburan. Cincin dengan batu ini menciptakan nuansa magis karena pantulan cahaya birunya yang lembut. Bentuk bundar atau tear-drop moonstone melambangkan harapan dan kedamaian rumah tangga.
Model ini biasanya dipadukan dengan logam putih seperti platinum atau emas putih agar cahaya batu lebih menonjol. Cincin permata bulan menjadi pilihan pasangan yang ingin menyatukan aspek spiritual dan estetika dalam mas kawin mereka.
Pada tahun 2025, model ini kembali digemari oleh pasangan yang ingin memasukkan unsur energi alam dan harapan baik dalam ikatan pernikahan mereka. Tak sekadar indah, cincin ini sarat makna untuk memulai perjalanan rumah tangga.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik (People Also Ask)
1. Apa model cincin jaman dulu yang cocok untuk mas kawin?
Cincin emas kuning, berlian klasik, pusaka keluarga, dan cincin batu akik adalah beberapa model jadul yang masih relevan dan bermakna untuk mas kawin.
2. Mengapa cincin polos tanpa batu cocok untuk pernikahan?
Karena melambangkan kesederhanaan, keabadian, dan komitmen yang tulus tanpa kemewahan berlebihan.
3. Apakah cincin warisan keluarga bisa digunakan sebagai mas kawin?
Ya, cincin warisan sangat bernilai karena membawa sejarah, doa, dan makna emosional lintas generasi.
4. Kenapa cincin art deco kembali populer?
Karena desainnya yang artistik dan simbolik, cocok untuk pasangan modern yang ingin tampil beda tapi tetap bermakna.
5. Apa makna cincin permata bulan dalam pernikahan?
Melambangkan harapan, kedamaian, dan energi positif untuk rumah tangga baru.