Apa yang Harus Dilakukan Jika Ada Ular Piton di Plafon Rumah? Ini Langkah Aman dan Tepat

4 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta Fenomena ular masuk rumah, terutama jenis piton, seringkali menimbulkan kekhawatiran serius bagi penghuni. Penting untuk mengetahui langkah awal yang tepat saat menghadapi situasi ini demi keselamatan seluruh anggota keluarga dan hewan peliharaan.

Kepanikan justru dapat memperbesar risiko bahaya, baik bagi manusia maupun bagi hewan itu sendiri. Ketika menemukan ular piton di dalam rumah, respons pertama yang harus dilakukan adalah tetap tenang dan tidak melakukan gerakan mendadak. 

Lantas bagaimana langkah yang tepat dan aman jika ada ular piton di plafon rumah? Melansir dari berbagai sumber, Jumat (24/10), simak ulasan informasinya berikut ini. 

Promosi 1

1. Tetap Tenang dan Jangan Panik

Langkah pertama dan terpenting saat mengetahui adanya ular di plafon rumah adalah tetap tenang dan tidak panik. Ketenangan pada tahap awal ini sangat krusial agar situasi tidak menjadi semakin berbahaya.

Kepanikan dapat menyebabkan reaksi impulsif yang justru membahayakan diri sendiri atau membuat ular merasa terancam dan menjadi lebih agresif. Ular yang habitatnya di alam liar akan lebih agresif bila merasa terancam.

Oleh karena itu, jangan panik karena hal itu bisa membuat ular kaget dan merasa terancam. Menghentikan semua aktivitas yang berpotensi menimbulkan getaran atau suara keras juga penting untuk menenangkan situasi.

2. Jaga Jarak Aman dan Amati

Setelah berhasil menenangkan diri, segera jaga jarak aman dari area plafon tempat ular terdeteksi. Menjaga jarak aman minimal 2-3 meter akan memberikan ruang bagi ular untuk tetap tenang, sementara Anda bisa mempersiapkan langkah-langkah selanjutnya.

Amati pergerakan ular dari kejauhan tanpa melakukan provokasi. Ular cenderung menghindar jika tidak merasa terancam, bukan hewan yang hobi menyerang seperti harimau atau babi hutan. Informasi mengenai lokasi dan pergerakan ular akan sangat membantu petugas profesional nantinya.

Pastikan Anda berada di luar jangkauan serangannya dan pantau gerak-geriknya tanpa membelakangi hewan tersebut. Prioritaskan keselamatan anggota keluarga, terutama anak-anak dan hewan peliharaan yang rentan, dengan memindahkan mereka ke ruangan yang aman dan pastikan pintu tertutup rapat.

3. Identifikasi Tanda Keberadaan Ular

Jika ular belum terlihat secara langsung namun ada kecurigaan, perhatikan tanda-tanda berikut. Tanda yang paling sering muncul adalah suara mencurigakan dari langit-langit rumah, seperti suara berdesis, gesekan, atau suara yang mirip dengan benda diseret, terutama pada malam hari.

  • Suara Gerakan di Atas Plafon: Anda mungkin mendengar suara berdesis, gesekan, atau suara benda diseret, terutama pada malam hari.
  • Bau Anyir atau Amis: Ular dapat meninggalkan bau tidak sedap, terutama jika ada sisa mangsa atau kotoran. Ciri-ciri umum meliputi bau amis, kulit ular, atau sisa mangsa di plafon rumah.
  • Kulit Ular yang Tertinggal: Ular secara rutin mengganti kulitnya. Apabila Anda menemukan kulit kering berbentuk panjang di antara plafon atau lantai, hal itu bisa menjadi indikasi kuat.
  • Tikus Tiba-tiba Menghilang: Ular piton sering masuk ke plafon untuk mencari mangsa seperti tikus. Jika populasi tikus di plafon tiba-tiba berkurang, ini bisa menjadi indikasi keberadaan ular.

4. Amankan Area dan Batasi Pergerakan Ular

Jika ular terlihat di plafon, usahakan untuk membatasi pergerakannya agar tidak menyebar ke area lain di rumah. Jika ular terlihat di satu ruangan, tutup pintu ruangan tersebut dan ganjal celah di bawah pintu untuk mengisolasinya.

Ular tidak menyukai bau menyengat. Semprotkan pengharum ruangan atau letakkan kain beraroma kuat di sekitar area plafon yang dicurigai. Hal ini dapat mendorong ular untuk bergerak ke arah yang diinginkan, misalnya menuju celah keluar.

Pastikan ada satu celah atau jalur yang terbuka menuju luar rumah agar ular memiliki opsi untuk keluar. Setelah 5-10 menit, buka satu akses dan ular pasti akan keluar mencari udara segar. Isolasi area tempat ular berada dengan menutup semua akses keluar masuk ruangan akan memudahkan petugas penyelamat.

5. Hubungi Profesional

Jangan mencoba menangani ular piton sendiri. Segera hubungi pihak yang berwenang dan terlatih untuk penanganan yang aman. Sebaiknya segera hubungi petugas pemadam kebakaran atau pawang ular terlatih untuk menangani situasi seperti ini.

Di banyak daerah, Pemadam Kebakaran (Damkar) memiliki unit khusus yang terlatih untuk evakuasi hewan liar, termasuk ular. Selain itu, cari komunitas atau organisasi penyelamat ular (Snake Rescue) di daerah Anda, seperti Sioux Snake Rescue (SSR) yang sering membantu merelokasi ular.

Penting untuk membedakan antara 'pawang ular' yang menggunakan metode mistis dan tim rescue yang menggunakan pendekatan ilmiah. Elang dari SSR menjelaskan bahwa tim rescue menangkap ular dengan cara ilmiah, berbeda dengan pawang ular. Saat menghubungi bantuan, berikan informasi yang jelas dan lengkap mengenai lokasi dan perkiraan ukuran ular.

6. Hindari Penanganan Sendiri

Meskipun ular piton tidak berbisa, ukurannya yang besar dan lilitannya dapat sangat berbahaya. Ular jenis piton atau sanca memang tidak berbisa, namun gigitannya besar dan bisa menimbulkan pendarahan hebat, serta belitannya mampu meremukkan tulang dan membunuh mangsa.

Jangan mencoba menangkap, memukul, atau membunuh ular sendiri, terutama jika Anda tidak memiliki pengalaman atau peralatan yang memadai. Salah-salah nanti bisa terbelit dan bahaya.

Tidak memiliki pengalaman yang cukup untuk menangkap ular sendiri sangat berisiko, seperti dijelaskan dalam artikel tentang pencegahan ular masuk rumah. Menangani ular piton, terutama yang berukuran besar, bukanlah tugas yang bisa dilakukan sembarangan dan harus diserahkan kepada profesional.

7. Lakukan Pencegahan Jangka Panjang

Setelah ular berhasil dievakuasi, penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang. Lingkungan yang bersih dan rapi akan mengurangi tempat persembunyian ular dan mangsanya.

  • Jaga Kebersihan Lingkungan: Bersihkan area sekitar rumah dari tumpukan sampah, dedaunan kering, dan barang bekas yang bisa menjadi tempat persembunyian ular atau mangsanya.
  • Tutup Celah dan Lubang: Periksa dan tutup semua celah atau lubang di dinding, atap, dan plafon rumah, termasuk ventilasi yang tidak tertutup rapat, talang air yang rusak, atau ambang jendela yang terbuka. Gunakan kawat kasa atau sealant untuk menutup lubang-lubang tersebut.
  • Kendalikan Hama: Ular sering masuk rumah karena mencari mangsa seperti tikus. Jika plafon atau bagian lain dari rumah memiliki tikus atau hama lain, ular akan tertarik ke sana sebagai sumber makanan. Mengendalikan populasi tikus akan mengurangi daya tarik ular.
  • Pangkas Vegetasi: Potong rumput dan pangkas semak-semak di sekitar rumah agar tidak menjadi tempat persembunyian ular. Memotong dan membersihkan potongan rumput serta alang-alang juga merupakan langkah pencegahan yang efektif.

Pastikan tidak ada kerusakan atau celah baru yang terbentuk akibat cuaca atau pemakaian. Sistem atap dan drainase yang tidak terawat dapat menjadi jalan masuk ular dari bagian atas rumah. Inspeksi dan perawatan rutin sangat diperlukan. Periksa sambungan genting, talang air, dan setiap lubang di area atap.

Tutup lubang-lubang tersebut dengan bahan tahan lama seperti semen, plester, atau anyaman kawat halus. Bersihkan sarang burung atau hewan lain di atap karena dapat menarik ular. Pastikan talang berfungsi baik dan tidak ada genangan air yang menarik hewan kecil.

People Also Ask

1. Apa langkah pertama jika menemukan ular piton di plafon rumah?

Jawaban: Langkah pertama adalah tetap tenang, jangan panik, dan segera jaga jarak aman dari area tempat ular terdeteksi untuk menghindari reaksi impulsif yang membahayakan.

2. Siapa yang harus dihubungi jika ada ular piton di plafon rumah?

Jawaban: Segera hubungi pihak profesional seperti Pemadam Kebakaran (Damkar) atau tim penyelamat ular (Snake Rescue) yang terlatih untuk penanganan yang aman dan tepat.

3. Mengapa tidak boleh menangani ular piton sendiri?

Jawaban: Meskipun ular piton tidak berbisa, gigitannya dapat menyebabkan pendarahan hebat dan belitannya mampu meremukkan tulang, sehingga sangat berbahaya jika ditangani tanpa pengalaman atau peralatan memadai.

4. Bagaimana cara mencegah ular masuk rumah lagi setelah dievakuasi?

Jawaban: Lakukan pencegahan jangka panjang dengan menjaga kebersihan lingkungan, menutup semua celah dan lubang di rumah, mengendalikan hama seperti tikus, serta memangkas vegetasi di sekitar rumah.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|