Apa yang Terjadi Jika Suatu Negara Bangkrut? Ini Penyebab Paling Sering Terjadi

3 weeks ago 27

Jika suatu negara mengalami kebangkrutan, beberapa prediksi yang mungkin terjadi adalah memburuknya kondisi ekonomi secara drastis. Pemotongan belanja pemerintah akan terjadi secara signifikan karena minimnya dana, sehingga stimulus ekonomi akan berkurang drastis. Pertumbuhan ekonomi melambat atau bahkan mengalami resesi yang berkepanjangan.

Berdampak pada Industri dan Sektor Informal

Hal ini akan berdampak pada semua sektor perekonomian, mulai dari industri hingga sektor informal. Menghimpun pada data Trading Economics 2022, negara-negara maju seperti Jepang, Prancis, maupun Amerika Serikat memiliki rasio utang di atas 100% dari PDB. Ini menunjukkan bahwa bahkan negara maju pun rentan terhadap krisis utang jika manajemen keuangannya tidak baik.

Sulitnya Perdagangan Internasional

Selanjutnya, kesulitan dalam perdagangan internasional akan muncul. Ketiadaan devisa membuat negara kesulitan untuk mengimpor barang-barang penting, termasuk bahan pangan dan bahan baku industri. Ekspor juga akan terhambat karena kurangnya kepercayaan dari negara lain. Hal ini akan memperparah krisis ekonomi dan menyebabkan kelangkaan barang.

IMF juga memperingatkan tentang risiko perang dan proteksionisme perdagangan yang dapat memperburuk situasi ekonomi global. Mulanya, IMF memprediksi angka 3,3% untuk pertumbuhan ekonomi global pada 2025. Namun, prediksi tersebut dipangkas menjadi 3,2% lantaran adanya peringatan meningkatnya risiko perang dan proteksionisme perdagangan.

Krisis Pangan Jadi Konsekuensi

Krisis pangan juga merupakan konsekuensi yang sangat mungkin terjadi. Kekurangan devisa untuk impor dan penurunan produksi dalam negeri dapat menyebabkan kelangkaan pangan dan kenaikan harga yang signifikan. Hal ini dapat memicu panic buying dan penimbunan, yang akan semakin memperburuk situasi.

Inflasi tinggi juga akan terjadi sebagai akibat dari kelangkaan barang dan penurunan daya beli masyarakat. Inflasi yang tinggi dapat mencapai di atas 30%, seperti yang pernah terjadi di beberapa negara yang mengalami krisis ekonomi.

Ketergantungan Pajak Meningkat

Ketergantungan pada pajak juga akan meningkat. Ini karena kekurangan devisa, negara akan sangat bergantung pada penerimaan pajak. Namun, kondisi ekonomi yang buruk membuat masyarakat sulit membayar pajak, sehingga pendapatan negara semakin terbatas. Pemerintah mungkin terpaksa menurunkan pajak untuk mendorong pembayaran, tetapi ini akan semakin memperburuk defisit anggaran. Kehilangan kepercayaan investor asing juga akan terjadi.

Nilai mata uang negara akan jatuh drastis, dan kepercayaan investor asing terhadap ekonomi negara tersebut akan hilang. Masyarakat mungkin beralih ke sistem barter karena kehilangan kepercayaan terhadap mata uang nasional.

Memicu Kekacauan Sosial dan Politik

Terakhir, kekacauan sosial dan politik dapat terjadi sebagai akibat dari kondisi ekonomi yang memburuk. Ketidakpuasan masyarakat dapat memicu demonstrasi, kerusuhan, dan bahkan kekerasan. Lembaga keuangan juga akan mengalami kekacauan. Program-program pendanaan pemerintah akan terhenti, termasuk jaminan kesehatan, keamanan, pendidikan, dan infrastruktur. Semua ini akan berdampak negatif pada kesejahteraan masyarakat.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|