Liputan6.com, Jakarta Chiung Yao, novelis romansa legendaris asal Taiwan, meninggal dunia di usia 86 tahun. Penulis yang dikenal melalui karya-karya emosional dan berpengaruh ini ditemukan meninggal dunia di kediamannya di Distrik Tamsui, New Taipei City, pada 4 Desember 2024. Dikutip dari focustaiwan, menurut laporan pihak berwenang, penyebab kematiannya adalah bunuh diri.
Chiung Yao, yang memiliki nama asli Chen Che, telah menjadi ikon dalam dunia sastra dan drama Asia selama lebih dari lima dekade.
Ia dikenal melalui novel-novel yang mengangkat tema cinta dan pengorbanan dengan gaya penceritaan yang puitis dan emosional. Karya-karyanya, seperti Romance in the Rain, Plum Blossom Trilogy, dan The Misty Rain, telah diadaptasi menjadi berbagai drama televisi yang sukses besar di pasar Asia, termasuk serial fenomenal Putri Huan Zhu (Huan Zhu Ge Ge), yang menjadikannya tokoh penting dalam industri hiburan.
Warisan Sastra yang Abadi
Chiung Yao memulai karier menulisnya pada usia muda, dengan novel pertama yang diterbitkan pada 1963. Sejak itu, ia melahirkan puluhan karya yang diterjemahkan ke berbagai bahasa, membawa cerita-cerita cinta khasnya ke hati jutaan pembaca di seluruh dunia.
Gaya penulisannya yang menggugah perasaan dan mendalam telah menginspirasi generasi penulis dan pembuat film berikutnya.
Kehidupan Pribadi
Di balik keberhasilan besar, Chiung Yao juga menghadapi tantangan pribadi yang berat. Dalam beberapa tahun terakhir, ia diketahui berjuang dengan masalah kesehatan dan tekanan emosional.
Penyelidikan awal mengungkapkan bahwa Chiung Yao, yang ditemukan oleh seorang karyawan keluarga, juga meninggalkan surat bunuh diri yang ditujukan kepada putranya dan sebuah postingan publik di Facebook.
Dalam surat terbuka di Facebook, Chiung Yao meminta orang-orang untuk tidak merasa sedih untuknya.
Profil Chiung Yao
Chiung Yao (瓊瑤) adalah nama pena dari Chen Che, seorang penulis dan penulis skenario terkenal asal Taiwan yang lahir pada 20 April 1938 di Chengdu, Tiongkok. Ia dikenal karena karya-karyanya dalam genre roman, yang sering kali menggambarkan kisah cinta yang dramatis, penuh emosi, dan kadang-kadang tragis. Chiung Yao menjadi salah satu penulis paling populer di dunia berbahasa Mandarin sejak 1960-an.
Ciri khas karya Chiung Yao:
Tema cinta: Ceritanya sering berfokus pada hubungan romantis yang melibatkan konflik internal dan eksternal, seperti perbedaan kelas sosial, keluarga yang tidak menyetujui, atau rintangan emosional.
Gaya puitis: Tulisan-tulisannya kerap menggunakan bahasa yang indah dan puitis.
Latar alam: Banyak karyanya mengambil latar alam yang romantis, seperti pegunungan, danau, dan taman.Karya-karya terkenal:
Novel: Outside the Window, The Misty Rainy March, Romance in the Rain, dan Seagull Flies.
Serial drama: Banyak novelnya diadaptasi menjadi drama televisi, seperti Romance in the Rain dan Princess Pearl (Putri Huan Zhu), yang mencapai popularitas besar di Asia, termasuk Indonesia.
Pengaruh budaya: Chiung Yao sangat memengaruhi budaya pop di wilayah Asia Timur dan Tenggara, terutama pada generasi 1980-an dan 1990-an. Karya-karyanya juga sering menjadi referensi dalam diskusi tentang sastra pop Mandarin.
Di luar tulisannya, Chiung Yao juga dikenal sebagai tokoh yang memperjuangkan hak cipta dalam dunia hiburan.