Liputan6.com, Jakarta - Memahami ciri orang sakau narkoba menjadi penting, terutama bagi keluarga atau orang terdekat pecandu. Mengenali tanda-tanda sakau, bisa memberikan pertolongan pertama yang tepat sebelum membawa pecandu ke fasilitas rehabilitasi. Ciri orang sakau narkoba cukup mudah dikenali, mulai dari perubahan fisik, emosi, hingga perilaku yang tidak biasa.
Salah satu ciri orang sakau narkoba yang sering didengar adalah tidak bisa tidur berhari-hari. Benarkah demikian? Artikel ini akan membahas lebih mendalam mengenai ciri-ciri umum orang yang mengalami sakau, termasuk mitos tentang gangguan tidur ekstrem.
Memahami fakta seputar ciri orang sakau narkoba, bisa lebih waspada dan sigap dalam menangani pecandu di sekitar.
Pengetahuan tentang ciri orang sakau narkoba juga penting dalam konteks pencegahan penyalahgunaan NAPZA. Mengenali tanda awal kecanduan, bisa segera mengambil langkah intervensi sebelum masalah menjadi lebih parah. Mari simak pembahasan selengkapnya agar dapat berkontribusi dalam memerangi bahaya narkoba di masyarakat.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Minggu (8/12/2024).
Menggunakan narkoba jenis ekstasi, ada seorang selebgram perempuan diringkus polisi. Hasil tes urine selebgram yang juga mantan caleg itu didapati positif mengandung amfetamin dan metafetamin.
Ciri Orang Sakau Narkoba
Melansir dari BNN, berikut adalah beberapa ciri umum yang bisa dijadikan pertanda seseorang sedang mengalami sakau narkoba:
a. Nafsu makan meningkat drastis
Saat sakau, pecandu bisa mengalami lonjakan nafsu makan yang tidak normal. Mereka akan makan dalam porsi sangat banyak untuk mengompensasi efek narkoba.
b. Emosi tidak stabil dan mudah marah
Orang yang sakau seringkali menunjukkan perubahan emosi yang signifikan. Mereka jadi lebih sensitif, cepat tersinggung, dan gampang meluapkan kemarahan.
c. Sulit fokus dan berkonsentrasi
Pecandu yang sakau umumnya kesulitan memusatkan perhatian karena pikiran mereka kacau. Ini bisa terlihat dari cara bicara yang tidak nyambung.
d. Mengalami paranoia
Ciri lain orang sakau narkoba adalah munculnya paranoia atau rasa curiga berlebihan. Mereka sering merasa seolah-olah ada yang mengancam atau mengejar.
e. Melihat halusinasi
Sakau juga bisa memicu halusinasi, di mana penderita seolah melihat atau mendengar sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Ini merupakan dampak dari gangguan persepsi.
f. Gelisah dan tidak bisa diam
Pecandu yang sedang sakau biasanya terlihat sangat gelisah, tidak bisa duduk atau berdiri dengan tenang. Mereka akan mondar-mandir atau melakukan gerakan repetitif.
g. Pola tidur yang sangat lama
Meski tidak selalu, beberapa orang yang sakau narkoba memang bisa tertidur sangat lama, bahkan hingga belasan jam. Ini karena tubuh mereka sangat kelelahan.
h. Bicara cadel atau pelo
Ciri verbal yang kerap muncul saat sakau adalah cara bicara yang tiba-tiba cadel atau pelo. Ini diakibatkan oleh gangguan pada kontrol motorik.
i. Pernafasan dangkal dan cepat
Saat mengalami sakau, penderita umumnya akan bernafas dengan cepat dan dangkal. Ritme pernafasan jadi tidak teratur karena kerja jantung yang meningkat.
j. Kulit pucat dan berkeringat
Perubahan fisik lain yang menandai sakau adalah kulit yang terlihat pucat dengan keringat berlebih. Wajah penderita biasanya juga tampak lelah dan kuyu.
Orang Sakau Narkoba Tidak Bisa Tidur Berhari-hari?
Banyak yang beranggapan bahwa orang yang sakau narkoba pasti akan mengalami insomnia parah hingga tidak bisa tidur berhari-hari. Namun menurut BNN, hal ini tidak sepenuhnya benar. Gangguan tidur memang menjadi salah satu ciri umum sakau, tapi polanya bisa berbeda-beda pada tiap individu.
Sebagian pecandu mungkin akan sangat sulit memejamkan mata saat sakau karena kerja otak dan tubuh yang hiperaktif. Mereka merasa gelisah, tidak nyaman, dan sulit rileks hingga akhirnya tidak bisa tidur berjam-jam lamanya.
Namun sebagian lainnya justru mengalami gejala sebaliknya, yakni tidur terus-menerus dalam jangka waktu lama akibat kelelahan ekstrem usai mengonsumsi narkoba.
Durasi insomnia saat sakau umumnya tergantung dari jenis narkoba yang dipakai dan intensitas pemakaiannya. Pada pengguna stimulan seperti kokain atau metamfetamin, gangguan tidur cenderung lebih berat. Mereka bisa tidak tidur sama sekali selama 24-48 jam saat awal sakau.
Sementara pada pengguna depresan seperti heroin, gangguan tidur cenderung lebih ringan dan hanya terjadi selama beberapa jam di awal fase putus zat.
Meski demikian, baik insomnia berkepanjangan atau hipersomnia bukanlah kondisi yang bisa dianggap normal atau dibiarkan begitu saja. Pecandu yang mengalami perubahan pola tidur ekstrem saat sakau tetap butuh penanganan medis sesegera mungkin. Gangguan tidur yang parah bisa memperburuk kondisi fisik dan mental pecandu, bahkan meningkatkan risiko overdosis fatal.
Terpenting, ketika melihat seseorang dengan ciri-ciri orang sakau narkoba seperti dijabarkan sebelumnya, jangan ragu untuk segera meminta pertolongan. Selain itu, BNN juga menyarankan agar keluarga atau orang terdekat melapor ke institusi penerima wajib lapor (IPWL) di BNN atau rumah sakit besar jika ada indikasi kuat kecanduan narkoba.