Liputan6.com, Jakarta Proses naturalisasi kini menjadi hal yang umum di kalangan negara-negara ASEAN, terutama dalam konteks kompetisi sepak bola. Salah satu contohnya terlihat pada Piala AFF 2024, di mana tim-tim peserta memanfaatkan strategi ini untuk memperkuat skuad mereka.
Timnas Vietnam, yang selama ini dikenal mengandalkan pemain-pemain lokal, akan menampilkan dua pemain naturalisasi dalam ajang tersebut. Salah satu pemain tersebut adalah penyerang asal Brasil, Rafaelson, yang kini dikenal dengan nama Nguyen Xuan Son.
Nguyen Xuan Son memiliki catatan yang mengesankan di liga domestik Vietnam. Pada musim lalu, ia berhasil mencetak 31 gol, menunjukkan performa yang sangat konsisten dan produktif. Keberhasilan ini menjadi salah satu alasan utama ia terpilih dalam program naturalisasi timnas.
Selain Xuan Son, Vietnam juga akan menampilkan Nguyen Filip sebagai penjaga gawang. Meskipun pernah dipanggil untuk bergabung dengan Timnas Republik Ceko, Nguyen Filip belum memiliki pengalaman bermain di level senior. Penambahan kedua pemain ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi timnas Vietnam dalam kompetisi mendatang.
Perbandingan Pemain Naturalisasi Indonesia dan Malaysia
Tim Nasional Indonesia telah menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam kompetisi sepak bola Asia, terutama melalui penggunaan pemain naturalisasi. Namun, menjelang Piala AFF 2024, Indonesia memilih untuk mengandalkan mayoritas pemain muda dalam skuadnya. Hanya tiga pemain naturalisasi yang dipanggil, yaitu Rafael Struick, Justin Hubner, dan Ivar Jenner. Dari ketiga nama tersebut, saat ini hanya Struick yang dipastikan dapat bergabung dengan tim.
Perbandingan dengan Timnas Malaysia
Sementara itu, Tim Nasional Malaysia membawa lebih banyak pemain naturalisasi untuk Piala AFF 2024. Tercatat ada sembilan pemain Malaysia yang berstatus naturalisasi, di antaranya:
- Endrick Santos
- Ezequiel Aguero
- Paulo Josue
- Fergus Tierney
- Daniel Ting
- Declan Lambert
- Stuart Wilkin
- Daryl Sham
- Darren Lok
Beberapa di antara pemain tersebut tidak memiliki darah Malaysia, menunjukkan strategi yang berbeda dalam membangun tim.
Dengan komposisi skuad yang didominasi oleh pemain muda, Indonesia tampaknya berfokus pada pengembangan jangka panjang. Sementara Malaysia, dengan lebih banyak pemain naturalisasi, berusaha untuk memperkuat timnya secara instan. Hal ini menciptakan dinamika menarik dalam persaingan di Piala AFF 2024.
Kamboja Juga Ikuti Tren Naturalisasi
Singapura pernah menjadi sorotan dunia sepak bola berkat keberhasilan program naturalisasi pemainnya. Nama-nama seperti Daniel Bennett, Agu Casmir, Mustafic Fahrudin, dan Aleksandar Duric menjadi pilar kekuatan tim nasional Singapura di tahun 2000-an. Keberhasilan ini menunjukkan dampak positif dari kebijakan naturalisasi dalam meningkatkan kualitas tim.
Saat ini, Kamboja juga aktif melakukan naturalisasi pemain untuk memperkuat tim nasionalnya. Dalam ajang Piala AFF 2024, Kamboja mengandalkan tujuh pemain yang telah dinaturalisasi. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan performa tim dan meraih prestasi yang lebih baik di kancah internasional
Daftar Pemain Naturalisasi Kamboja
Tujuh pemain yang telah dinaturalisasi oleh Kamboja adalah:
- Andres Neto
- Abdel Kader Koulibaly
- Hikaru Mizuno
- Takaki Ose
- Yudai Ogawa
- Mohammed Faeez Khan
- Nick Taylor
Dengan komposisi pemain yang beragam dan berkualitas, Kamboja berharap dapat bersaing dengan tim-tim kuat lainnya di Piala AFF 2024. Program naturalisasi ini menjadi salah satu strategi penting dalam upaya meningkatkan daya saing tim nasional Kamboja di pentas sepak bola Asia Tenggara.
Dua Kewarganegaraan di Filipina
Thailand, yang sering disebut sebagai 'Raja ASEAN', memanfaatkan layanan pemain naturalisasi untuk memperkuat tim nasional mereka. Beberapa nama yang mencolok dalam daftar pemain naturalisasi ini antara lain James Beresford, Benjamin Davis, William Wederche, Patrik Gustavsson, Jonathan Khemdee, dan Nicholas Mickelson. Kehadiran mereka diharapkan dapat meningkatkan performa tim dalam kompetisi sepak bola regional.
Sementara itu, situasi yang berbeda terlihat di Filipina. Negara ini menerapkan aturan yang memungkinkan dua kewarganegaraan, sehingga tim nasional mereka, The Azkals, dapat mengandalkan banyak pemain yang berasal dari luar negeri. Beberapa contoh pemain yang memperkuat tim ini adalah Michael Kempter, Santiago Rublico, Zico Bailey, dan Kevin Ingreso. Menariknya, total terdapat 19 pemain Filipina yang berasal dari luar negeri yang akan berlaga di Piala AFF 2024.
Pemain naturalisasi menjadi salah satu strategi penting bagi negara-negara di ASEAN untuk meningkatkan daya saing di pentas internasional. Dengan mengintegrasikan pemain yang memiliki pengalaman dan keterampilan dari luar, tim nasional dapat memperkuat lini permainan mereka. Hal ini menjadi salah satu faktor kunci bagi Thailand dan Filipina dalam menghadapi tantangan di Piala AFF 2024.
Dengan komposisi pemain yang beragam dan berkualitas, baik Thailand maupun Filipina menunjukkan kesiapan mereka untuk bersaing di Piala AFF 2024. Pemain naturalisasi tidak hanya memberikan pengalaman tambahan, tetapi juga memperkaya taktik dan strategi permainan yang diterapkan oleh pelatih masing-masing tim.
Kompetisi sepak bola di kawasan ASEAN semakin ketat, dan kehadiran pemain naturalisasi menjadi salah satu elemen yang menarik untuk disimak. Tim-tim yang mampu memanfaatkan sumber daya ini dengan baik berpotensi untuk meraih kesuksesan dalam turnamen mendatang.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence