Doa Agar Anak Sholeh dan Sholehah, Perlu Dibaca Orang Tua

1 week ago 9

Di balik segala keteladanannya sebagai utusan Allah SWT, Rasulullah SAW juga dikenal sebagai seorang ayah yang penuh cinta dan kasih sayang kepada anak-anaknya. Meskipun beliau tidak sempat menyaksikan anak laki-lakinya tumbuh besar, Rasulullah SAW tetap menjalankan peranannya sebagai ayah yang baik bagi keempat putri beliau: Zainab, Rukayyah, Ummu Kultsum, dan Fatimah.

Sebagai sebaik-baiknya pendidik, Rasulullah SAW menerapkan metode pengasuhan yang penuh hikmah, kelembutan, dan ketegasan dalam membentuk karakter anak-anaknya. Tidak ada satu pun dari mereka yang durhaka, bermaksiat, atau berbuat zalim. Berikut adalah beberapa cara mendidik anak ala Rasulullah SAW yang dapat dijadikan teladan bagi para orang tua:

1. Sering Mengajak Anak Berdialog tentang Tauhid

Rasulullah SAW membiasakan anak-anaknya untuk berdialog dan memahami konsep tauhid sejak kecil. Mereka patuh kepada beliau karena memahami bahwa kepatuhan kepada orang tua adalah bagian dari kepatuhan kepada Allah SWT.

Putri beliau, Fatimah, sejak kecil sudah terlibat dalam berbagai situasi sulit bersama ayahnya. Ia menyaksikan langsung perjuangan Rasulullah SAW dalam menghadapi kaum Quraisy, bahkan berani menentang Abu Jahal yang menganiaya ayahnya saat salat di depan Ka'bah. Fatimah juga sering berdiskusi dengan ayahnya tentang berbagai aspek kehidupan, termasuk politik, sosial, dan ekonomi.

2. Menebarkan Cinta dan Kasih Sayang

Rasulullah SAW selalu memperlakukan anak-anaknya dengan penuh kasih sayang. Beliau sering mencium dan memeluk putra-putrinya sebagai wujud cinta seorang ayah.

Dalam sebuah riwayat, Aqra' bin Habis, seorang pemuka Bani Tamim, melihat Rasulullah SAW mencium anak-anaknya. Aqra' berkata, "Demi Allah, aku memiliki sepuluh anak, tetapi tidak pernah sekalipun aku mencium mereka." Rasulullah SAW pun menanggapinya dengan bijak, "Barangsiapa yang tidak mengasihi, ia tidak akan dikasihi."

3. Mendedikasikan Diri Secara Total pada Islam

Pendidikan yang Rasulullah SAW berikan kepada anak-anaknya selalu berorientasi pada pengabdian kepada Islam. Contohnya, ketika Rukayyah menikah dengan Utsman bin Affan, Rasulullah SAW meminta putrinya untuk berhijrah ke Habasyah bersama suaminya demi menyelamatkan akidah Islam.

Begitu pula dengan Hasan dan Husain, cucu Rasulullah SAW, yang sejak kecil sudah diajarkan ilmu agama, keberanian, serta strategi dalam menghadapi ancaman terhadap umat Islam. Mereka dididik bukan untuk membenci orang lain, tetapi untuk membela agama dan mempertahankan kehormatan Islam.

4. Mengadili Kesalahan Anak dengan Lembut

Rasulullah SAW selalu bijaksana dalam menyikapi kesalahan anak-anak. Beliau tidak pernah terburu-buru dalam menghukum, melainkan memberikan pelajaran dengan cara yang lembut.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, seorang anak kecil bernama Rafi' bin Amr al-Ghifari pernah melempari pohon kurma milik orang Anshar. Rasulullah SAW memanggilnya dan bertanya dengan lembut, "Nak, mengapa kamu melempari pohon kurma?" Anak itu menjawab, "Aku hanya ingin makan." Rasulullah SAW kemudian menasihatinya, "Jangan lempari pohon itu, makanlah yang jatuh di bawahnya." Setelah itu, beliau mengusap kepala anak tersebut dan mendoakannya, "Ya Allah, kenyangkanlah perutnya."

Dari kisah ini, kita belajar bahwa Rasulullah SAW tidak langsung menghukum, tetapi mencari tahu alasan di balik perbuatan seorang anak. Cara mendidik seperti ini membuat anak lebih mudah menerima nasihat tanpa merasa tertekan.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|