Liputan6.com, Jakarta Banyak orang masih beranggapan bahwa mengisi daya ponsel hingga 100 persen adalah hal yang ideal. Faktanya, kebiasaan tersebut justru bisa memperpendek umur baterai dalam jangka panjang. Penjelasan ilmiah di balik hal ini cukup mengejutkan dan penting untuk diketahui pengguna smartphone modern.
Ponsel pintar masa kini memang didesain dengan sistem yang lebih canggih, termasuk manajemen daya otomatis. Namun, itu tidak berarti kebiasaan ngecas hingga penuh aman sepenuhnya. Justru, banyak produsen menyarankan untuk menjaga persentase daya di kisaran tertentu demi menjaga kesehatan baterai.
Mengisi daya hingga 100 persen berulang kali setiap hari dapat mempercepat siklus baterai dan menyebabkan kerusakan kimiawi. Beberapa pakar teknologi bahkan mengungkapkan bahwa menjaga level baterai di bawah 80 persen jauh lebih optimal.
Teknologi Baterai Lithium dan Cara Kerjanya
Baterai smartphone modern umumnya menggunakan jenis lithium-ion atau lithium-polymer. Kedua tipe baterai ini memiliki sifat kimiawi yang memungkinkan pengisian cepat dan efisien, tetapi sangat sensitif terhadap kondisi pengisian. Ketika daya terisi hingga 100 persen, ion lithium dipaksa mengisi seluruh sel baterai, menciptakan tekanan yang tinggi di dalamnya.
Proses pengisian hingga penuh ini meningkatkan suhu dan tekanan internal baterai. Dalam jangka panjang, kondisi ini akan mempercepat degradasi material aktif dalam baterai. Akibatnya, kapasitas baterai akan terus menurun dan umur pakainya menjadi lebih pendek dari seharusnya.
Beberapa produsen bahkan secara eksplisit mengatur perangkat lunak mereka untuk menghentikan pengisian di angka 80 persen jika pengguna mengaktifkan fitur pengisian pintar. Fitur ini dirancang untuk memperpanjang umur baterai dengan menghindari pengisian ekstrem yang menyebabkan stres berlebih.
Bahaya Panas Berlebih Saat Pengisian Daya
Selain pengisian penuh, suhu juga memainkan peran besar dalam menjaga kesehatan baterai. Saat ponsel terus mengisi daya hingga 100 persen, terutama jika dilakukan sambil digunakan atau dibiarkan dalam casing tebal, suhu internal bisa meningkat tajam. Panas berlebih ini bisa merusak komponen internal baterai.
Suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan sel baterai memuai, bahkan dalam kasus ekstrem, bisa menyebabkan kebocoran atau ledakan. Oleh karena itu, penting untuk menghindari pengisian di lingkungan panas, seperti di bawah sinar matahari langsung atau di dalam mobil.
Hindari mengisi baterai di tempat yang panas atau sambil menggunakan HP untuk bermain game atau menonton video. Hal ini karena aktivitas berat selama pengisian juga mempercepat peningkatan suhu dan memperbesar risiko kerusakan.
Rekomendasi Pengisian Ideal
Disarankan untuk menjaga level baterai antara 20 hingga 80 persen. Hal ini bukan tanpa alasan. Dalam rentang tersebut, baterai bekerja dalam kondisi yang paling stabil dan tidak terlalu stres, baik secara termal maupun kimiawi.
Pengisian secara bertahap dan tidak menunggu hingga 0 persen juga dianggap lebih baik. Membiarkan baterai benar-benar habis hingga mati total bisa menyebabkan kerusakan sel permanen. Sebaliknya, menjaga sisa daya di atas 20 persen membantu mempertahankan performa optimal.
Idealnya, daya baterai HP tetap berada di antara 40% hingga 80%. Ini merupakan kisaran terbaik untuk menjaga kesehatan baterai dalam jangka panjang. Ini membuktikan bahwa standar penggunaan sehari-hari sebaiknya disesuaikan dengan pemahaman teknis tentang baterai.
Fitur Pengisian Cerdas di Smartphone Modern
Beberapa brand smartphone kini menyediakan fitur pengisian cerdas yang membantu pengguna menjaga kesehatan baterai. Fitur seperti "Optimized Charging" di iPhone atau “Battery Care” di perangkat Android Sony misalnya, akan mempelajari pola kebiasaan pengisian pengguna dan menyesuaikan kecepatan serta batas pengisian secara otomatis.
Fitur ini bisa secara otomatis menghentikan pengisian di angka tertentu dan melanjutkan sisanya hanya saat mendekati waktu pemakaian rutin, seperti saat pengguna bangun tidur. Hal ini menghindari kondisi di mana ponsel terhubung ke charger semalaman dan tetap di angka 100 persen selama berjam-jam.
Penggunaan fitur ini sangat direkomendasikan terutama bagi pengguna yang mengisi daya saat tidur. Dengan begitu, pengguna tidak perlu khawatir tentang overcharge atau stres baterai akibat waktu pengisian yang terlalu lama.
Tips Ngecas HP yang Benar agar Baterai Awet
Berikut tips dalam bentuk listicle agar mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:
- Isi daya saat baterai mencapai 20-30 persen – jangan menunggu hingga benar-benar habis.
- Berhenti mengisi di angka 80 persen jika memungkinkan, terutama jika ponsel Anda mendukung fitur tersebut.
- Gunakan charger dan kabel asli dari produsen resmi agar arus dan voltase tetap stabil.
- Hindari penggunaan ponsel saat mengisi daya, terutama untuk aktivitas berat seperti gaming.
- Cabut charger setelah penuh, jangan biarkan ponsel terhubung semalaman tanpa pengawasan.
- Aktifkan fitur pengisian cerdas di pengaturan ponsel jika tersedia.
- Jangan menutup ponsel dengan casing tebal saat charging, karena bisa memerangkap panas.
Pertanyaan Seputar Topik
Q: Apakah benar ngecas sampai 100% bisa merusak baterai?
A: Ya, mengecas hingga 100% secara terus-menerus dapat mempercepat degradasi baterai karena menambah tekanan kimia dan suhu yang tinggi di dalam sel baterai.
Q: Apakah aman meninggalkan HP di charge semalaman?
A: Tidak disarankan. Meskipun ponsel modern punya pemutus arus otomatis, panas berlebih saat semalaman terhubung tetap bisa mempercepat penurunan umur baterai.
Q: Idealnya, kapan sebaiknya saya mencabut charger?
A: Saat daya mencapai 80%, atau setidaknya sebelum mencapai 100%, untuk menjaga kondisi baterai tetap sehat.
Q: Apakah mengisi daya saat baterai 50% itu salah?
A: Tidak. Justru menjaga baterai di kisaran 40-80% adalah rentang yang paling optimal untuk kesehatan baterai jangka panjang.