Liputan6.com, Jakarta - Apa angka romawi 11? Angka Romawi merupakan salah satu sistem penulisan bilangan tertua di dunia yang lahir dari peradaban Romawi Kuno. Meskipun sistem ini sudah berusia lebih dari dua milenium, simbol-simbolnya masih bertahan dan digunakan hingga sekarang. Kita sering menjumpainya pada jam dinding klasik, penomoran bab dalam buku, atau nama raja dan paus seperti “Pope John Paul II” atau “Elizabeth II”. Keunikan bentuknya yang menggunakan huruf Latin membuat angka Romawi tampak elegan dan berkarakter, menjadi ciri khas dalam berbagai konteks sejarah, seni, hingga budaya populer.
Namun, di balik bentuknya yang sederhana, sistem angka Romawi menyimpan kisah panjang tentang cara manusia awal memahami dan menuliskan bilangan. Sebelum mengenal angka Arab seperti yang kita gunakan sekarang (0–9), masyarakat Eropa selama berabad-abad mengandalkan sistem ini untuk berdagang, membangun arsitektur megah, bahkan menghitung waktu. Mempelajari angka Romawi berarti menyelami jejak intelektual bangsa yang pernah menguasai dunia kuno.
Asal-usul dan Filosofi Angka Romawi
Menurut RomanNumerals.org, sistem angka Romawi diyakini berasal dari peradaban Etruska yang lebih tua dan kemudian disempurnakan oleh bangsa Romawi. Ada dua teori utama yang menjelaskan asal bentuk huruf-hurufnya. Pertama, teori tally stick yang menyebut bahwa angka Romawi berasal dari tanda-tanda takik yang dibuat pada tongkat untuk menghitung jumlah ternak. Setiap takikan mewakili satu hewan, dan pola tertentu seperti bentuk “V” atau “X” digunakan untuk menandai angka 5 dan 10. Ini adalah bentuk sistem hitung visual yang praktis bagi masyarakat pada masa itu.
Teori kedua disebut teori hand signals, yaitu gagasan bahwa bentuk huruf-huruf dalam angka Romawi menggambarkan posisi jari tangan saat menghitung. Misalnya, simbol “I” melambangkan satu jari, “V” menggambarkan bentuk tangan terbuka dengan lima jari, dan “X” menandakan dua tangan yang disilangkan untuk menunjukkan angka sepuluh. Pendekatan ini menunjukkan betapa manusia pada masa itu menghubungkan simbol matematika dengan gerak tubuh alami.
Selama ratusan tahun, angka Romawi menjadi sistem hitung utama di Kekaisaran Romawi dan seluruh Eropa. Mereka digunakan dalam administrasi pemerintahan, konstruksi bangunan besar seperti Colosseum, serta dalam kalender dan catatan sejarah. Namun, sistem ini memiliki kelemahan mendasar, tidak mengenal angka nol dan sulit digunakan untuk perhitungan besar atau rumus matematika kompleks. Ketika sistem angka Arab mulai masuk ke Eropa pada abad ke-10 hingga ke-15 melalui dunia Islam, masyarakat menyadari betapa efisiennya angka baru tersebut.
Meski akhirnya tergantikan dalam bidang ilmu pengetahuan dan ekonomi, angka Romawi tidak benar-benar punah. Hingga kini, ia tetap dipertahankan untuk tujuan simbolik, estetis, dan tradisional, menjadi warisan klasik yang menghubungkan masa kini dengan kebijaksanaan masa lampau.
Berikut huruf-huruf yang menjadi dasar dalam sistem angka Romawi beserta nilainya:
- I bernilai 1
- V bernilai 5
- X bernilai 10
- L bernilai 50
- C bernilai 100
- D bernilai 500
- M bernilai 1.000
Huruf-huruf ini menjadi fondasi dari semua angka dalam sistem Romawi. Setiap angka dibentuk melalui kombinasi penjumlahan atau pengurangan dari huruf-huruf tersebut.
Aturan Penulisan Angka Romawi
Untuk menulis angka Romawi dengan benar, ada beberapa aturan dasar yang harus diperhatikan:
- Huruf kecil di kiri berarti dikurangkan. Contohnya, IV berarti 5 - 1 = 4, XL berarti 50 - 10 = 40, CM berarti 1000 - 100 = 900.
- Huruf kecil di kanan berarti ditambahkan. Misalnya, VI = 5 + 1 = 6, XVI = 10 + 5 + 1 = 16.
- Huruf tidak boleh diulang lebih dari tiga kali berturut-turut. Misalnya III = 3, tapi angka 4 tidak boleh ditulis IIII, melainkan IV.
- Simbol V, L, dan D tidak pernah diulang. Sebab nilainya mewakili setengah dari simbol berikutnya dan tidak memiliki bentuk ganda.
Dengan memahami aturan sederhana ini, siapa pun dapat menulis dan membaca angka Romawi dengan mudah.
Daftar Angka Romawi 11–1.000
Angka romawi 11 sendiri dituliskan XI. Berikut adalah urutan angka Romawi mulai dari 11 hingga 1.000, berdasarkan sumber dari Cuemath:
- Angka 11–20: XI, XII, XIII, XIV, XV, XVI, XVII, XVIII, XIX, XX.
- Angka 21–30: XXI, XXII, XXIII, XXIV, XXV, XXVI, XXVII, XXVIII, XXIX, XXX.
- Angka 31–40: XXXI, XXXII, XXXIII, XXXIV, XXXV, XXXVI, XXXVII, XXXVIII, XXXIX, XL.
- Angka 41–50: XLI, XLII, XLIII, XLIV, XLV, XLVI, XLVII, XLVIII, XLIX, L.
- Angka 51–60: LI, LII, LIII, LIV, LV, LVI, LVII, LVIII, LIX, LX.
- Angka 61–70: LXI, LXII, LXIII, LXIV, LXV, LXVI, LXVII, LXVIII, LXIX, LXX.
- Angka 71–80: LXXI, LXXII, LXXIII, LXXIV, LXXV, LXXVI, LXXVII, LXXVIII, LXXIX, LXXX.
- Angka 81–90: LXXXI, LXXXII, LXXXIII, LXXXIV, LXXXV, LXXXVI, LXXXVII, LXXXVIII, LXXXIX, XC.
- Angka 91–100: XCI, XCII, XCIII, XCIV, XCV, XCVI, XCVII, XCVIII, XCIX, C.
Lanjut ke bilangan ratusan dan ribuan:
- 200 = CC
- 300 = CCC
- 400 = CD
- 500 = D
- 600 = DC
- 700 = DCC
- 800 = DCCC
- 900 = CM
- 1.000 = M
Contoh angka kompleks:
- 249 = CCXLIX
- 735 = DCCXXXV
- 999 = CMXCIX
- 1.352 = MCCCLII
Angka-angka ini dibentuk dengan menggabungkan huruf-huruf dasar sesuai aturan penjumlahan dan pengurangan yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Cara Mudah Membaca dan Menulis Angka Romawi
Menulis angka Romawi sebenarnya cukup mudah jika mengikuti langkah-langkah berikut:
- Tuliskan angka desimal terlebih dahulu.Misalnya 1.352 dibaca seribu tiga ratus lima puluh dua.
- Uraikan angka tersebut menjadi ribuan, ratusan, puluhan, dan satuan.1.352 = 1000 + 300 + 50 + 2.
- Ubah masing-masing bagian ke dalam huruf Romawi.1000 = M, 300 = CCC, 50 = L, 2 = II.
- Gabungkan hasilnya.M + CCC + L + II = MCCCLII.
Tips mudah untuk mengingat urutan simbol Romawi adalah dengan memahami pola kenaikan:I → V → X → L → C → D → M,di mana setiap langkah naik lima atau sepuluh kali lipat dari nilai sebelumnya. Dengan logika sederhana ini, siapa pun dapat mengenali pola bilangan dengan cepat.
Pertanyaan dan Jawaban
1. Mengapa angka Romawi tidak memiliki nol?
Karena sistem ini lahir dari kebutuhan praktis, bukan matematika teoretis. Orang Romawi menghitung objek nyata, bukan konsep nol.
2. Apakah angka Romawi masih digunakan di dunia modern?
Ya, digunakan di jam klasik, nama raja, film, hingga Super Bowl sebagai simbol tradisi.
3. Mengapa jam Romawi sering menulis IIII, bukan IV?
Karena alasan estetika dan keseimbangan visual pada tampilan jam.
4. Bagaimana cara menulis tahun 2025 dalam angka Romawi?
2025 = MMXXV.
5. Apa kesalahan umum saat menulis angka Romawi?
Kesalahan paling sering adalah mengulang huruf lebih dari tiga kali (contoh: menulis IIII untuk 4).

12 hours ago
2
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5450753/original/084086000_1766162419-202512119AA_Laga_Untuk_umatera-14.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450746/original/023400300_1766159119-national-773x380.png)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5450737/original/033432100_1766158004-IMG_3186.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5450611/original/042831500_1766150477-IMG_3098.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450351/original/000502800_1766138118-Gemini_Generated_Image_i5zos3i5zos3i5zo_2.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450560/original/071723800_1766147335-IMG-20251219-WA0008.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450458/original/073589600_1766141401-gelang_ibu-ibu_50_tahun.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3271752/original/024896400_1603102550-20201019-Harga-Emas-Hari-Ini-Stabil-2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434814/original/089489900_1764990126-Ular_Welang__Bungarus_fasciatus___Wikimedia_Commons_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450159/original/008886300_1766131216-Gemini_Generated_Image_xwsqtgxwsqtgxwsq.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5059398/original/070662400_1734708314-peralta.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450219/original/052032700_1766134317-instasave.website_589812662_18544287751050966_2599828547814656258_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3305410/original/014989400_1606204869-20201124-Penyaluran-KJP-Plus-Tahap-Dua-6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450318/original/018612300_1766137076-unnamed__3_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5437448/original/096004900_1765253533-Ide_Jualan____Receh____tapi_Banyak_Dicari_dan_Cepat_Laris_di_Dalam_Gang_Produk_Masakan_Rumahan.jpg)










:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5001271/original/045738300_1731378312-page.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5304794/original/092866600_1754286031-gaya_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347915/original/009314600_1757745786-ChatGPT_Image_Sep_13__2025__01_41_07_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338264/original/048399000_1756968798-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5333667/original/075224800_1756693376-WhatsApp_Image_2025-09-01_at_09.16.06_88b9618c.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339933/original/067743600_1757137253-unnamed_-_2025-09-06T122212.122.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363741/original/074425700_1758961497-Gemini_Generated_Image_5iwydt5iwydt5iwy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339299/original/025399500_1757052533-unnamed_-_2025-09-05T125024.466.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5345226/original/041083400_1757522822-WhatsApp_Image_2025-09-10_at_21.04.13.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338093/original/002133400_1756964690-Gemini_Generated_Image_e2yjtbe2yjtbe2yj.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352448/original/090606500_1758098726-Gemini_Generated_Image_zhur86zhur86zhur.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5346547/original/050266700_1757611715-1000212638.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5339676/original/014879200_1757081736-20250904AA_Timnas_Indonesia_vs_China_Taipei-07.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339336/original/027918600_1757053950-Gemini_Generated_Image_g2jz1pg2jz1pg2jz.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363626/original/003041100_1758954707-unnamed__32_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5362760/original/090638300_1758873977-Gemini_Generated_Image_cqeijycqeijycqei.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4958566/original/092051000_1727865780-Mees.jpg)