Negara Qatar Paling Makmur di Timur Tengah 2025, Ini 4 Faktanya

Liputan6.com, Jakarta - Negara Qatar mempertahankan posisinya sebagai salah satu negara paling makmur di kawasan Timur Tengah pada tahun 2025. Didorong oleh cadangan energi yang melimpah dan kebijakan ekonomi yang progresif, negara Qatar ini menunjukkan performa ekonomi yang tangguh di tengah dinamika global.

Keberhasilan negara Qatar dalam mengelola sumber daya alamnya, terutama gas alam cair (LNG), menjadi pilar utama kemakmuran yang berkelanjutan. Ini menempatkan negara Qatar di garis depan ekonomi regional.

Kemakmuran negara Qatar tidak hanya bersumber dari sektor hidrokarbon, tetapi juga melalui diversifikasi ekonomi yang terencana.

Visi Nasional Qatar 2030 (Qatar National Vision 2030) menjadi landasan strategis untuk mengembangkan sektor non-hidrokarbon seperti keuangan, pariwisata, dan logistik. Upaya ini memastikan stabilitas ekonomi jangka panjang dan mengurangi ketergantungan pada pendapatan minyak dan gas.

Berikut Liputan6.com ulas empat fakta mengenai kemakmuran negara Qatar di Timur Tengah pada tahun 2025, Jumat (26/12/2025).

Negara Qatar menduduki peringkat pertama sebagai negara terkaya di Timur Tengah berdasarkan produk domestik bruto (PDB) per kapita dalam paritas daya beli (PPP) pada tahun 2025. Melansir dari laporan Global Finance edisi terbaru, PDB per kapita Qatar diperkirakan mencapai sekitar USD 121.605, menempatkannya di posisi lima besar secara global.

Angka ini mencerminkan standar hidup yang sangat tinggi dan daya beli masyarakat yang kuat, didukung oleh distribusi pendapatan dari sumber daya alam yang dikelola dengan baik.Peringkat ini menunjukkan efisiensi ekonomi dan alokasi kekayaan yang signifikan kepada warganya.

PDB per kapita menjadi indikator kunci kemakmuran suatu negara, dan posisi teratas Qatar secara konsisten menunjukkan keberhasilan model ekonominya. Negara Qatar berhasil menjaga rasio utang yang rendah dan cadangan fiskal yang kuat, memberikan stabilitas yang jarang terlihat di banyak negara lain di kawasan ini.

Ekonomi negara Qatar menunjukkan pertumbuhan yang stabil dan positif sepanjang tahun 2025. Mengutip data dari National Planning Council (NPC) Qatar, pertumbuhan PDB riil tahunan diproyeksikan mencapai antara 2,9% hingga 4% pada 2025, dengan pertumbuhan riil sebesar 1,9% pada kuartal kedua 2025 yang terutama didorong oleh aktivitas non-hidrokarbon .

Stabilitas ini didukung oleh investasi infrastruktur yang berkelanjutan dan lingkungan bisnis yang kondusif.Pertumbuhan yang didorong oleh sektor non-hidrokarbon, seperti konstruksi dan jasa, menggarisbawahi keberhasilan diversifikasi ekonomi negara Qatar.

Dana Moneter Internasional (IMF) dalam laporannya menyebutkan bahwa Qatar memiliki prospek pertumbuhan jangka menengah yang baik, didukung oleh ekspansi kapasitas produksi LNG dan implementasi reformasi struktural. Ini menunjukkan ketahanan ekonomi negara Qatar terhadap volatilitas harga energi global.

Cadangan gas alam cair (LNG) merupakan tulang punggung kemakmuran negara Qatar, menyumbang lebih dari 50% PDB negara tersebut.

Mengutip laporan dari U.S. Energy Information Administration (EIA), Qatar adalah salah satu eksportir LNG terbesar di dunia, dengan proyek ekspansi North Field yang sedang berlangsung diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi secara signifikan di tahun-tahun mendatang. Ketergantungan ini, meski tinggi, dikelola dengan strategi penjualan jangka panjang yang memastikan pendapatan stabil.

Strategi pengelolaan sumber daya alam yang efektif ini memungkinkan negara Qatar untuk mendanai proyek-proyek pembangunan skala besar dan menyediakan jaring pengaman sosial yang luas bagi warganya.

Keunggulan komparatif dalam produksi energi global menempatkan negara Qatar pada posisi tawar yang kuat di pasar internasional. Pendapatan besar dari LNG ini menjadi modal utama untuk pembangunan infrastruktur kelas dunia di negara Qatar.

Negara Qatar mencapai peringkat tertinggi dalam berbagai indeks global yang mengukur daya saing dan kualitas hidup. Melansir dari Global Competitiveness Report 2025 yang diterbitkan oleh World Economic Forum (WEF), Qatar berhasil naik ke peringkat 9 dunia untuk pertama kalinya.

Peringkat tinggi ini menunjukkan efisiensi pasar, kualitas infrastruktur, dan stabilitas makroekonomi yang luar biasa di negara Qatar.

Selain daya saing ekonomi, negara Qatar juga mencatatkan kemajuan signifikan dalam Social Progress Index 2025 dan Index of Economic Freedom 2025.

Indeks-indeks ini menyoroti kualitas hidup yang tinggi, akses pendidikan dan kesehatan yang baik, serta lingkungan ekonomi yang mendukung kebebasan berusaha. Pencapaian ini menunjukkan bahwa kemakmuran di negara Qatar tidak hanya bersifat finansial, tetapi juga mencakup kesejahteraan sosial yang komprehensif.

Bisa disimpulkan, dominasi ekonomi negara Qatar di kawasan Timur Tengah pada tahun 2025 merupakan hasil dari sinergi antara pengelolaan sumber daya alam yang optimal dan visi pembangunan jangka panjang yang terukur.

Melalui pemanfaatan pendapatan gas alam cair untuk memperkuat sektor non-hidrokarbon, negara Qatar berhasil menciptakan ekosistem ekonomi yang tangguh dan tidak mudah goyah oleh fluktuasi pasar global.

Kemakmuran yang dinikmati oleh masyarakat negara Qatar saat ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan angka makroekonomi dan peningkatan kualitas hidup warga.

FAQ

1. Apa pilar utama kemakmuran negara Qatar?

Cadangan gas alam cair (LNG) yang melimpah dan kebijakan ekonomi yang progresif.

2. Berapa PDB per kapita negara Qatar pada 2025?

Sekitar USD 121.605, tertinggi di Timur Tengah.

3. Apakah negara Qatar melakukan diversifikasi ekonomi?

Ya, melalui Visi Nasional Qatar 2030, Qatar mengembangkan sektor non-hidrokarbon.

4. Berapa proyeksi pertumbuhan ekonomi negara Qatar pada 2025?

Antara 2,9% hingga 4% pertumbuhan PDB riil tahunan.

5. Peringkat berapa negara Qatar dalam indeks kompetitivitas global?

Peringkat 9 dunia dalam Global Competitiveness Report 2025.