Liputan6.com, Jakarta - Pakaian adat Kalimantan Selatan adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang mencerminkan perjalanan sejarah masyarakat Banjar dan suku-suku di wilayah ini. Penggunaan dan pemakaian pakaian adat Kalimantan Selatan tidak hanya berfungsi sebagai busana semata, namun juga simbol dari nilai luruh, status sosial, serta identitas yang diwariskan secara turun-temurun. Hal ini menjadi alasan kuat mengapa pakaian adat Kalimantan Selatan perlu dikenalkan kepada generasi muda saat ini.
Di tengah perkembangan zaman yang terus berubah, pakaian adat Kalimantan Selatan tetap menjadi bagian penting dalam upacara pernikahan, kegiatan kebudayaan, dan acara resmi lainnya. Keunikannya bahkan sering kali menjadi inspirasi busana modern karena disertai dengan ornamen khas budaya Banjar, yang memadukan pengaruh Kerajaan Daha dengan Negara Dipa, hingga nuansa Islam dan Tionghoa. Keberagaman inilah yang menjadikan pakaian adat Kalimantan Selatan memiliki keunikan sendiri.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini telah Liputan6 rangkum berbagai jenis pakaian adat Kalimantan Selatan yang ada, baik untuk acara pernikahan maupun kebutuhan harian, pada Rabu (10/12).
Pakaian Adat Kalimantan Selatan untuk Pengantin
Pakaian pengantin khas dari Kalimantan Selatan dikenal karena memiliki warna yang cerah dan ceria, motif yang berkilau, serta ornamen bunga yang indah, sebagai ciri khasnya. Perpaduan pengaruh kerajaan, budaya hindu, dan akulturasi Timur Tengah dan Tionghoa bisa dilihat dengan jelas dalam model busanya yang mewah dan elegan.
1. Bagajah Gamuling Baular Lulut
Bagajah Gamuling Baular Lulut merupakan pakaian adat Kalimantan Selatan, yang dikenal sebagai pakaian pengantin tertua di Kalimantan Selatan. Busana ini diperkirakan mendapat pengaruh kuat dari adat Banjar serta unsur Hindu. Pada pengantin perempuan, busana terdiri dari atasan dan tapih atau kain panjang berhias ornamen, lengkap dengan ikat pinggang, kalung, gelang, dan mahkota bunga.
Sementara pengantin laki-laki mengenakan celana setengah betis, kain yang dililitkan di pinggang, ikat pinggang, serta hiasan kepala berupa rangkaian bunga. Tampilan kedua mempelai biasanya senada sehingga menghasilkan kesan anggun dan tradisional.
2. Ba'amar Galung Pancaran Matahari
Selanjutnya ada pakaian adat Kalimantan Selatan yang bernama Busana Ba’amar Galung Pancaran Matahari, yang memiliki tampilan mewah dan bercahaya, sesuai namanya yang menggambarkan kilau sinar matahari. Pengantin pria memakai kemeja lengan panjang yang dipadukan dengan outer dan celana senada. Kemudian, terdapat kain bermotif yang dililitkan di pinggang serta penutup kepala khas.
Pengantin wanita menggunakan kain panjang bermotif sama dan atasan lengkap dengan aksen dada dan mahkota bunga. Keseluruhan busananya tampak cerah dan berkilau, mencerminkan pengaruh Hindu yang pernah masuk ke masyarakat Banjar.
3. Babaju Kun (Hwa Kun) Galung Pacinan
Pakaian pengantin ini merupakan hasil akulturasi budaya Tionghoa dan Timur Tengah. Secara tampilan, busananya sedikit mirip dengan pakaian adat Betawi. Pengantin pria mengenakan kopiah alpe, surban, atau tanjak laksamana disertai rangkaian bunga sebagai hiasan kepala.
Bagi pengantin wanita, busana terdiri dari kain panjang serta atasan berhias payet dan benang emas yang mempertegas kesan mewah. Pada masa Kesultanan Banjar, pakaian ini dikenal sebagai busana tradisional yang menonjolkan perpaduan dua budaya.
4. Pakaian Nanang dan Galuh Banjar
Selain tiga busana utama di atas, terdapat busana Nanang untuk laki-laki dan Galuh Banjar untuk perempuan. Busana ini sudah dikenal sejak era Kesultanan Banjar sebagai pakaian kebanggaan masyarakat. Walaupun tidak sedetail pakaian pengantin di atas, namun modelnya tetap menonjolkan nuansa tradisional Banjar dengan warna cerah dan ornamen khas.
Pakaian Adat Kalimantan Selatan untuk Harian
Tidak hanya untuk pakaian pengantin, Kalimantan Selatan juga memiliki ciri khas pada pakaian adanya yang umum digunakan oleh masyarakatnya dalam beraktivitas sehari-hari, terutama oleh suku Banjar dan suku Bukit Hulu Banyu. Kedua kelompok ini memiliki ciri dan jenis pakaian yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan aktivitas mereka.
Pertama ada Baju Kubaya Basawiwi (Basujab), Kebaya khas Suku Banjar ini memiliki ciri tambahan kain memanjang di bagian depan yang disebut sawiwi atau sujab. Secara bentuk mirip kebaya Jawa, namun detail ini membuatnya terlihat lebih unik.
Kubaya untuk kalangan bangsawan biasanya dibuat dari kain paris yang lebih halus, sedangkan untuk masyarakat biasa menggunakan kain belacu atau kuplin. Busana ini memberikan kesan sederhana namun tetap anggun, dan hingga kini masih digunakan dalam acara tradisional tertentu.
Selanjutnya ada Baju Palimbangan, yang merupakan kemeja lengan panjang dengan ukuran bahu dan pergelangan yang sama lebar. Terdapat lima kancing di sisi kanan, serta tiga kantong pada bagian kiri dada dan kiri hingga kanan bawah baju.
Busana ini umumnya dikenakan laki-laki dewasa. Untuk bawahannya, digunakan tapih kaling atau sarung bermotif garis. Alternatif lainnya adalah salawar, yaitu celana sepanjang bawah lutut yang menggantikan sarung, terutama bagi yang menginginkan gerakan lebih leluasa.
Lalu ada Baju Kubaya, Wanita suku Bukit Hulu Banyu lebih menyukai kebaya berwarna lembut dengan motif bunga kecil. Model kebayanya sederhana dan dipadukan dengan tapih kurung atau tapih bahalai yang dililitkan melingkar. Bagian pinggang diperkuat dengan babat atau stagen, sehingga menjadikan busana terlihat lebih rapi dan sopan.
Untuk pria, pakaian tradisional disebut kamija, yaitu kemeja lengan panjang dari kain belacu polos yang dipadukan dengan celana pendek bermodel sederhana. Sebagai pelengkap, para pria memakai peci hitam. Penampilan ini mencerminkan kesederhanaan gaya berpakaian masyarakat Bukit Hulu Banyu pada masa lalu.
Pakaian adat Kalimantan Selatan kaya akan penggabungan budaya dari suku-suku yang ada di wilayah tersebut. Membuat keunikan dan karakteristik dari warisan budaya ini kian menarik untuk dipelajari oleh generasi mudah, dan dikenalkan pada dunia internasional.
QnA Pakaian Adat Kalimantan Selatan
1. Apa itu pakaian adat Kalimantan Selatan?
Pakaian adat Kalimantan Selatan adalah busana tradisional masyarakat Banjar dan suku-suku setempat yang mencerminkan sejarah, identitas, dan nilai budaya.
2. Mengapa pakaian adat Kalimantan Selatan penting diperkenalkan?
Karena menjadi simbol warisan budaya, status sosial, nilai leluhur, serta identitas daerah yang perlu dilestarikan oleh generasi muda.
3. Apa saja jenis pakaian adat Kalimantan Selatan untuk pengantin?
Terdapat empat jenis utama, yaitu Bagajah Gamuling Baular Lulut, Ba’amar Galung Pancaran Matahari, Babaju Kun (Hwa Kun) Galung Pacinan, serta busana Nanang dan Galuh Banjar.

11 hours ago
4
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5440033/original/060110100_1765420232-Gemini_Generated_Image_85udpc85udpc85ud.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5439937/original/042809300_1765416391-rambut_wajah_oval_4a.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5439967/original/086607400_1765418092-unnamed__41_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5439888/original/062554600_1765411606-pedagang_lauk_mateng.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5438932/original/095830200_1765343270-unnamed_-_2025-12-10T114444.960.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5439900/original/035475000_1765412844-gamis_batik_wali_murid_2a.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5439838/original/054909900_1765381514-persib_vs_bangkok.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5439835/original/075637100_1765381121-IMG-20251210-WA0013.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5438657/original/017994600_1765335369-Pakaian_Adat_Sumatera_Selatan.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5439789/original/024873500_1765376133-persib.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5438805/original/066165900_1765339912-Tabel_nilai_sudut_istimewa_trigonometri__Wikimedia_Commons_.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4909197/original/071644700_1722788944-Persis_Solo_-_Ilustrasi_Logo_Persis_Solo_2024_copy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5438585/original/017539900_1765330585-Asia__Wikimedia_Commons_.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5439762/original/092982700_1765373615-ramon.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5306485/original/054992100_1754395309-1000087324.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5438986/original/057195100_1765345377-Guru_berbincang_dengan_siswa_di_kelas__Pexels_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5439745/original/038807400_1765371983-Wanita_Memakai_Gamis_dengan_Blazer.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5435902/original/024995300_1765110903-2025120BL_Latihan_Timnas_Indonesia_Jelang_Vs_Filipina_di_Grup_C_SEA_Games_2025-24.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/4415359/original/062249000_1683195078-20230504AA_SEA_Games_2023_Timnas_Indonesia_Vs_Myanmar-4.JPG)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5416933/original/036100600_1763478819-20251118BL_Timnas_Indonesia_Vs_Mali-27.JPG)










:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5001271/original/045738300_1731378312-page.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347915/original/009314600_1757745786-ChatGPT_Image_Sep_13__2025__01_41_07_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338264/original/048399000_1756968798-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339933/original/067743600_1757137253-unnamed_-_2025-09-06T122212.122.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363741/original/074425700_1758961497-Gemini_Generated_Image_5iwydt5iwydt5iwy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4749488/original/094430200_1708534731-6_Pesona_Mas-mas_Jawa_Jerman_Nicholas_Saputra_dalam_Balutan_Beskap_Berbagai_Warna__3_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339299/original/025399500_1757052533-unnamed_-_2025-09-05T125024.466.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5228890/original/025290300_1747898841-ChatGPT_Image_May_22__2025__02_14_51_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5345226/original/041083400_1757522822-WhatsApp_Image_2025-09-10_at_21.04.13.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338093/original/002133400_1756964690-Gemini_Generated_Image_e2yjtbe2yjtbe2yj.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5314799/original/018068700_1755141741-Screenshot_2025-08-14_101821.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352448/original/090606500_1758098726-Gemini_Generated_Image_zhur86zhur86zhur.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5304794/original/092866600_1754286031-gaya_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5339676/original/014879200_1757081736-20250904AA_Timnas_Indonesia_vs_China_Taipei-07.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5333667/original/075224800_1756693376-WhatsApp_Image_2025-09-01_at_09.16.06_88b9618c.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339336/original/027918600_1757053950-Gemini_Generated_Image_g2jz1pg2jz1pg2jz.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363626/original/003041100_1758954707-unnamed__32_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5317791/original/081125900_1755406322-1.jpg)