Liputan6.com, Jakarta Great Blue Hole, terletak sekitar 64 mil dari pantai Belize, merupakan salah satu formasi alam paling mencengangkan di dunia. Lubang raksasa ini tampak seperti lingkaran sempurna berwarna biru tua yang menonjol kontras di tengah laut Karibia yang jernih.
Dengan kedalaman mencapai 407 kaki (sekitar 124 meter) di bawah laut, Great Blue Hole telah menjadi bahan pembicaraan para penyelam, ilmuwan, hingga petualang ekstrem sejak lama.
Keindahan dan bentuknya yang unik pertama kali menarik perhatian dunia pada tahun 1971, ketika penjelajah legendaris Jacques Cousteau menyelam ke dalamnya dan menyatakan bahwa ini adalah salah satu tempat menyelam terbaik di dunia.
Namun, dari pengalamannya sendiri, Cousteau menemukan bahwa di balik pesona visualnya, Great Blue Hole menyimpan keanehan yang belum terpecahkan—sebuah teka-teki alam yang terus memancing rasa ingin tahu hingga hari ini.
Berikut ini ulasan lengkapnya yang dilansir Liputan6.com dari Brightside, Jumat (2/5/2025).
Para peneliti melenggelar konferensi pers secara simultan di berbagai kota di dunia hari Kamis (11/4). Mengabarkan penemuan bersejarah, merilis penampakan Black Hole atau lubang hitam yang berhasil difoto.
1. Penemuan Mengagetkan di Kegelapan Dasar Laut
Pada tahun 2018, cucu dari Jacques, Fabien Cousteau, bersama miliarder petualang Richard Branson, memimpin ekspedisi menyelam ke dasar Great Blue Hole. Menggunakan dua kapal selam canggih, mereka mulai menyusuri lubang raksasa itu.
Saat mereka menembus kedalaman 300 kaki, mereka melewati lapisan tebal hidrogen sulfida—gas beracun yang memisahkan dunia terang dan kehidupan dari kegelapan yang mematikan di bawahnya.
Di bawah lapisan itu, kehidupan benar-benar lenyap. Namun, justru di sanalah mereka menemukan hal-hal mengejutkan. Di dasar lubang yang hening dan gelap gulita, mereka melihat bentuk-bentuk aneh, struktur yang tidak biasa, dan bahkan kamera GoPro yang masih utuh.
Saat data dari kamera tersebut diperiksa, isinya adalah video liburan keluarga yang ceria, sangat kontras dengan kegelapan tempat kamera itu ditemukan. Penemuan ini menyampaikan pesan yang kuat—bahwa tempat paling terpencil di bumi menyimpan kisah manusia yang tertinggal.
2. Bukti Nyata Dampak Manusia di Dasar Laut
Tidak hanya kamera, para penyelam juga menemukan benda yang sangat familiar namun tampak janggal di tempat itu: sebuah botol plastik dua liter. Penemuan ini menjadi simbol kehadiran manusia yang merambah hingga ke kedalaman laut yang seharusnya tak tersentuh.
Di lokasi seaneh dan seindah itu, keberadaan sampah plastik menjadi peringatan keras akan dampak manusia terhadap lingkungan. Yang paling mengerikan adalah ketika mereka menemukan dua jasad manusia yang masih utuh—kemungkinan penyelam yang hilang bertahun-tahun lalu.
Tubuh mereka kini menjadi bagian dari lantai laut, diam dan dingin dalam keabadian. Tim tidak mengganggu posisi mereka, dan segera melaporkan penemuan ini kepada otoritas Belize.
Temuan ini menjadi pengingat nyata bahwa laut bisa memberikan keindahan, tapi juga bisa menjadi kuburan yang sunyi dan menakutkan.
3. Jejak Masa Lalu dan Peringatan untuk Masa Depan
Ketika para penjelajah menyusuri lebih jauh ke dalam Great Blue Hole, mereka menemukan formasi geologis yang tak terduga: stalaktit menggantung dari langit-langit gua bawah laut.
Formasi ini hanya bisa terbentuk di ruang yang kering, menunjukkan bahwa ribuan tahun yang lalu, lubang itu adalah sistem gua yang berada di daratan—bukan di bawah laut. Penemuan ini membuka kisah tentang perubahan iklim di masa lalu.
Richard Branson menyatakan bahwa sekitar 10.000 tahun lalu, permukaan laut naik hingga 300 kaki akibat mencairnya es dunia. Garis perubahan itu bahkan terlihat jelas di dinding lubang.
"Ini adalah pengingat paling jelas yang pernah saya lihat tentang betapa cepat dan drastisnya laut bisa naik," katanya. Great Blue Hole bukan hanya keajaiban alam, tapi juga saksi bisu perubahan bumi yang ekstrem—dan peringatan akan apa yang bisa terjadi di masa depan jika perubahan iklim tak dikendalikan.