Perilaku Unik Ular saat Menyusuri Dinding Rumah, Ternyata Ada Alasannya

Liputan6.com, Jakarta - Fenomena ular yang tiba-tiba muncul dan menyusuri dinding rumah sering membuat penghuni terkejut, bahkan panik. Padahal, perilaku ini bukan sekadar kebiasaan acak, melainkan respons alami berdasarkan insting dan kebutuhan dasar ular. Dalam beberapa kasus, ular memanfaatkan struktur dinding untuk bergerak lebih cepat, mencari tempat aman, atau mengikuti jejak mangsa yang tidak disadari keberadaannya oleh manusia. Gerakan mereka yang tampak terarah sering kali memiliki alasan biologis yang kuat.

Artikel ini akan membahas berbagai alasan di balik kebiasaan unik ular saat merayap di sepanjang dinding rumah, mulai dari faktor lingkungan, suhu, hingga pola makan. Dengan memahami perilaku ini, Anda bisa lebih waspada tanpa berlebihan, sekaligus mengetahui langkah pencegahan sederhana agar ular tidak mudah masuk atau berkeliaran di sekitar hunian.

Ular memiliki kemampuan unik untuk merayap di permukaan vertikal seperti dinding rumah, sebuah adaptasi yang didukung oleh struktur fisiknya. Sisik ventral, yaitu bagian bawah tubuh ular, berfungsi layaknya pengait mikroskopis. Sisik ini mampu mencengkeram permukaan kasar seperti dinding bata atau semen, menciptakan gaya gesek yang kuat dan memungkinkan ular menopang berat tubuhnya tanpa terpeleset.

Selain sisik ventral, otot perut ular yang sangat fleksibel juga memainkan peran krusial dalam gerakan memanjat. Ular sering menggunakan gerakan yang disebut "concertina," di mana tubuhnya melipat dan meregang secara bergantian untuk mendorong dirinya ke atas. Gerakan bergelombang ini memungkinkan reptil untuk menempel kuat dan bergerak perlahan di dinding.

Tidak semua jenis ular memiliki kemampuan memanjat yang sama. Ular arboreal atau ular pohon, seperti ular hijau atau jenis colubrid, lebih mahir karena tubuhnya yang ramping dan fleksibel, terbiasa hidup di pepohonan. Sementara itu, ular darat seperti piton besar atau kobra lebih terbatas kemampuannya, meskipun mereka bisa naik ke dinding yang kasar atau tidak rata.

Ular masuk ke dalam rumah dan merayap di dinding bukan tanpa alasan. Ada beberapa faktor utama yang mendorong perilaku ini, terutama terkait kebutuhan hidup dan lingkungan mereka:

1. Faktor Lingkungan dan Cuaca

Sebagai hewan berdarah dingin, ular sangat bergantung pada suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya. Saat musim hujan atau cuaca terlalu dingin, mereka mencari tempat yang lebih hangat dan kering. Sebaliknya, ketika cuaca terlalu panas, ular mencari area sejuk dan lembap. Rumah sering menyediakan kondisi ideal ini, seperti sudut gelap, bawah lemari, atau ruang yang terlindung dari sinar matahari langsung.

2. Perubahan Habitat Alami

Urbanisasi, pembangunan, atau bencana alam seperti banjir dapat merusak habitat ular. Kehilangan tempat tinggal memaksa ular untuk mencari area baru, termasuk mendekati pemukiman manusia. Rumah sering menyediakan lokasi persembunyian yang aman, gelap, dan tenang, sehingga mereka mudah menemukan tempat bersembunyi di dalam atau sekitar rumah.

3. Keberadaan Makanan

Faktor makanan adalah daya tarik utama. Rumah yang memiliki tikus, mencit, katak, serangga, atau bahkan burung kecil dapat menarik ular. Beberapa spesies ular bahkan memanjat dinding untuk mencari sarang burung atau telur. Keberadaan sumber makanan yang melimpah membuat ular betah menjelajahi area rumah.

4. Tempat Bersarang atau Bertelur

Ular mencari lokasi yang aman untuk bersarang atau bertelur. Mereka menyukai area dengan kelembapan dan suhu yang tepat agar telur dapat menetas dengan aman. Sudut rumah yang jarang digunakan, tumpukan barang, atau area lembap menjadi spot ideal bagi ular untuk melakukan reproduksi.

5. Perlindungan dan Keamanan

Selain cuaca dan makanan, rumah menawarkan perlindungan dari predator. Ular merasa lebih aman di ruang gelap, sempit, dan terlindung dibandingkan di area terbuka. Kondisi ini mendorong mereka untuk merayap di dinding, memanfaatkan celah atau sudut rumah sebagai jalur aman.

Mengenali tanda-tanda keberadaan ular di dinding rumah dapat membantu penghuni mengambil tindakan pencegahan lebih awal. Salah satu petunjuk paling jelas adalah adanya dinding retak atau berlubang, yang bisa menjadi jalur masuk utama bagi ular, terutama yang berukuran kecil. Celah di dekat lantai atau sudut dinding yang lembap sering dijadikan tempat berlindung.

Ular yang melintas sering meninggalkan jejak melata berbentuk garis bergelombang di permukaan berdebu atau di lantai tanah. Pada dinding, terkadang muncul bekas licin di tepi celah atau retakan yang sering dilalui ular. Penemuan kulit ular yang terkelupas di sudut-sudut rumah atau celah tembok juga menjadi indikasi kuat bahwa ada ular yang pernah berada di area tersebut, karena ular secara berkala melepaskan kulitnya.

Tanda lain yang mungkin terdeteksi adalah bau menyengat atau aneh, karena beberapa spesies ular mengeluarkan aroma musky khas sebagai mekanisme pertahanan diri. Bau ini bisa tercium di area loteng atau sekitar ventilasi. Selain itu, suara gesekan sisik atau gerakan halus di dinding, serta suara desisan, biasanya terdengar pada malam hari ketika ular lebih aktif berburu atau bergerak.

Untuk mencegah ular masuk dan berkeliaran di hunian, beberapa langkah pencegahan sederhana namun efektif dapat diterapkan secara rutin. Pertama, menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan rumah sangat penting. Pangkas rumput tinggi, semak belukar, dan tanaman menjalar secara rutin, serta singkirkan tumpukan kayu, batu, daun kering, atau barang bekas yang bisa menjadi tempat persembunyian ideal bagi ular.

Kedua, menutup akses masuk ular ke dalam rumah adalah langkah krusial. Periksa dan tutup semua retakan pada dinding, fondasi rumah, lubang pipa, saluran air, ventilasi, serta celah di bawah pintu atau jendela dengan sealant atau kawat kasa. Ular dapat menyelinap melalui celah sekecil 0,5 cm, sehingga ketelitian sangat diperlukan. Pasang juga saringan pada lubang pembuangan dan pangkas dahan pohon yang menyentuh atap.

Ketiga, mengendalikan sumber makanan ular menjadi prioritas utama. Pastikan rumah bebas dari tikus dan hewan pengerat lainnya, karena keberadaan mangsa ini adalah daya tarik terbesar bagi ular. Jaga kebersihan kolam atau genangan air agar tidak menarik katak dan serangga, serta atur letak kandang hewan peliharaan agar tidak memancing kedatangan ular.

Terakhir, beberapa bahan pengusir ular dapat dimanfaatkan, meskipun efektivitasnya bervariasi. Aroma menyengat dari bawang putih, minyak cengkeh, atau kapur barus disebut dapat mengusir ular. Menanam bunga marigold atau meletakkan benda seperti tali ijuk dan kulit telur juga dipercaya dapat membantu mencegah ular masuk. Jika menemukan ular, jangan panik; segera hubungi petugas pemadam kebakaran atau relawan penyelamat satwa liar untuk penanganan yang aman.

1. Mengapa ular bisa memanjat dinding rumah?

Ular dapat memanjat dinding berkat struktur sisik ventral yang berfungsi seperti pengait mikroskopis dan otot perut yang fleksibel, memungkinkan mereka mencengkeram permukaan kasar dan bergerak ke atas.

2. Apa alasan utama ular masuk ke dalam rumah?

Ular masuk rumah untuk mencari perlindungan dari cuaca ekstrem, mencari sumber makanan seperti tikus, serta mencari tempat bersembunyi atau bersarang yang hangat dan aman.

3. Bagaimana cara mencegah ular masuk dan merayap di dinding rumah?

Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan, menutup celah dan lubang di rumah, mengendalikan populasi hewan pengerat, serta menggunakan bahan pengusir ular alami.