Profil Freddy Numberi Eks Menteri Kelautan, Putra Papua yang Punya Karier Panjang di Dunia Militer hingga Politik Nasional

Liputan6.com, Jakarta Profil Freddy Numberi membuat banyak orang penasaran. Freddy Numberi, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menjadi sorotan setelah namanya dikaitkan dengan kasus sertifikat laut di Tangerang. Ia diketahui menjabat sebagai komisaris perusahaan yang memegang sertifikat atas wilayah laut di kawasan tersebut. Kasus ini menjadi perhatian publik karena menyangkut perizinan lahan di laut yang digunakan untuk berbagai kegiatan komersial.

Sebelum terlibat dalam isu ini, Freddy dikenal sebagai salah satu tokoh nasional yang berprestasi, baik di bidang militer, birokrasi, maupun politik. Sebagai putra asli Papua, Freddy adalah sosok inspiratif yang telah menorehkan banyak pencapaian selama kariernya. Ia pernah menjabat sebagai menteri di tiga kementerian berbeda dan menjadi salah satu perwira TNI Angkatan Laut dengan pangkat tertinggi yang berasal dari Papua.

Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Rabu (22/1/2025), berikut profil lengkap Freddy, mulai dari kehidupan hingga perjalanan kariernya.

Freddy Numberi lahir di Papua pada 15 Oktober 1947. Sebagai putra daerah, ia tumbuh dalam lingkungan yang penuh tantangan, namun hal ini justru membentuk karakternya menjadi pribadi yang tangguh. Freddy menyelesaikan pendidikan dasarnya di Papua sebelum melanjutkan ke Akademi Angkatan Laut (AAL) dan lulus pada tahun 1968.

Kesungguhannya dalam belajar membawa Freddy untuk terus menimba ilmu di berbagai institusi bergengsi. Ia pernah menjalani pendidikan di United States Naval Staff and Command College dan Australia Joint Service Staff College. Kedua institusi ini memberikan Freddy bekal untuk meniti karier militer yang cemerlang.

Selain di bidang militer, Freddy juga memiliki perhatian besar terhadap pendidikan. Ia aktif berbicara di berbagai forum tentang pentingnya pendidikan untuk pembangunan Papua. Baginya, pendidikan adalah kunci untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat daerah.

Freddy Numberi memulai kariernya di TNI Angkatan Laut setelah lulus dari AAL. Ia menempati berbagai posisi strategis, termasuk sebagai Komandan KRI dan Kepala Staf Gubernur Akademi Angkatan Laut. Kepemimpinannya yang kuat membuatnya terus naik pangkat hingga mencapai Laksamana Muda.

Sebagai perwira TNI AL, Freddy sering terlibat dalam berbagai operasi militer penting, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Dedikasi dan profesionalismenya diakui oleh banyak pihak, membuatnya menjadi salah satu perwira paling berprestasi dari Papua.

Setelah pensiun dari dunia militer, Freddy memutuskan untuk melanjutkan pengabdiannya kepada negara melalui jalur politik dan birokrasi. Pengalaman militernya menjadi modal besar untuk menjalankan tugas-tugas di pemerintahan.

Freddy Numberi mulai terjun ke dunia politik setelah masa aktifnya di militer usai. Karier politiknya dimulai ketika ia ditunjuk sebagai Menteri Perhubungan pada era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Posisi ini menjadi pijakan awal bagi Freddy untuk berkontribusi dalam kebijakan publik.

Di bawah pemerintahan Megawati Soekarnoputri, Freddy menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. Dalam perannya, ia berupaya memperbaiki kinerja birokrasi dan meningkatkan transparansi di sektor pemerintahan.

Puncak karier politik Freddy adalah ketika ia menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan di era Presiden SBY. Selama menjabat, Freddy fokus pada pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan nelayan. Ia juga dikenal sebagai salah satu menteri yang memperjuangkan kepentingan daerah pesisir, termasuk Papua, dalam kebijakan kelautan nasional.

Sebagai salah satu putra terbaik Papua, Freddy Numberi selalu mengedepankan pembangunan daerah asalnya. Ia menjadi inspirasi bagi banyak anak muda Papua yang ingin berkontribusi bagi bangsa. Dalam berbagai kesempatan, Freddy menyuarakan pentingnya pemerataan pembangunan di Papua, termasuk akses terhadap pendidikan dan infrastruktur.

Freddy juga aktif mendukung berbagai program sosial dan pendidikan untuk masyarakat Papua. Ia percaya bahwa kemajuan daerah hanya dapat dicapai jika masyarakatnya memiliki keterampilan dan pengetahuan yang memadai.

Selain itu, Freddy dikenal sebagai tokoh yang menjembatani kepentingan Papua dengan pemerintah pusat. Perannya sebagai tokoh nasional membuatnya dihormati, baik di tingkat lokal maupun nasional.