Bola.com, Jakarta - Pada masa kini, menemukan individu yang benar-benar memiliki kesetiaan adalah hal yang sangat menantang. Kesetiaan ini meliputi ucapan dan tindakan yang konsisten.
Hal ini juga terjadi dalam dunia sepak bola, di mana kesetiaan terhadap klub dapat dihitung dengan jari. Banyak pemain yang awalnya berjanji setia, namun kemudian mengingkari janji tersebut karena tergoda oleh klub lain.
Di ajang Liga Inggris, yang dikenal sebagai kompetisi paling ketat di dunia, hanya sedikit pemain yang menunjukkan loyalitas dan totalitas mereka.
Mereka tetap bertahan meskipun klub mengalami berbagai tantangan dan masa sulit. Ketika yang lain memilih pergi dengan berbagai alasan, termasuk karena tawaran uang yang menarik, mereka memilih untuk tetap setia.
Kesetiaan ini membuat mereka sangat dihormati dan tidak sedikit dari mereka yang kemudian dikenang sebagai legenda. Nama mereka diabadikan sepanjang masa.
Menurut laporan dari Givemesport, berikut adalah 10 pemain paling setia dalam sejarah sepak bola Inggris yang menjadi inspirasi bagi generasi mendatang:
Ledley King
Pada tahun 1996, saat usianya baru 16 tahun, Ledley King bergabung dengan akademi Tottenham dan menghabiskan seluruh karier bermainnya di klub asal London Utara tersebut. King dikenal sebagai salah satu bek paling berbakat di Inggris sepanjang masa, meskipun kariernya akhirnya banyak terganggu oleh cedera. Meskipun demikian, ia tercatat tampil sebanyak 268 kali di Liga Primer, yang rata-rata sekitar 21 penampilan per musim.
Setelah pensiun pada tahun 2012, King melanjutkan pengabdiannya kepada Tottenham dengan menjadi pelatih di klub tersebut. Kesetiaannya yang tak tergoyahkan membuatnya dihormati sebagai legenda di Spurs, dan ia selalu dikenang sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki klub tersebut.
Selama kariernya, King hanya menerima delapan kartu kuning. "King dicatat oleh Thierry Henry sebagai pemain terbaik yang pernah ia lawan." Tanpa cedera yang mengganggu, King berpotensi menjadi salah satu pemain terbaik yang dimiliki Inggris. Dedikasinya di sepak bola dan loyalitasnya kepada Tottenham membuatnya menjadi sosok yang sangat dihormati dan dikagumi di dunia sepak bola.
Mark Noble
Mark Noble, yang dikenal sebagai "Mr West Ham", menunjukkan kesetiaannya yang luar biasa kepada klub. Kecuali ketika dipinjamkan ke Hull dan Ipswich pada tahun 2006, seluruh kariernya dihabiskan bersama klub London Timur tersebut.
Sebagai pemain yang lahir dan besar dengan semangat Hammer, Noble selalu memberikan yang terbaik untuk West Ham. Dia dikenal sebagai gelandang tengah yang luar biasa dan jarang sekali mengecewakan klubnya.
Noble telah tampil sebanyak 550 kali untuk klub ini, dan tidak pernah tergoda untuk meninggalkan West Ham. Komitmennya untuk mendukung klub yang sangat dia cintai tidak pernah diragukan.
Setelah pensiun pada tahun 2022, Noble melanjutkan perannya di klub sebagai Direktur Olahraga West Ham. Dia menjadi bagian dari staf yang merayakan kemenangan terkenal mereka di Liga Konferensi Eropa pada tahun berikutnya.
Walaupun sangat disayangkan bahwa dia tidak pernah bermain untuk tim nasional Inggris, Mark Noble tetap menjadi ikon sejati bagi West Ham.
Matt Le Tissier
Matt Le Tissier, yang lahir di Guernsey, bergabung dengan Southampton ketika usianya baru 17 tahun dan menghabiskan seluruh karier profesionalnya di klub yang berada di pesisir selatan itu.
Le Tissier dikenal sebagai pencetak gol yang andal, dengan keterampilan luar biasa dalam menguasai bola dan mencetak berbagai jenis gol. Ia mampu mencetak gol dari tendangan bebas, tembakan jarak jauh, serta penyelesaian yang mudah.
Dia juga diakui sebagai salah satu pengambil penalti paling produktif sepanjang sejarah. Le Tissier meraih penghargaan Pemain Muda Terbaik PFA pada musim 1989/90 setelah berhasil mencetak 20 gol di liga.
Setelah menunjukkan dedikasinya kepada Southampton, Le Tissier kemudian bermain untuk klub non-liga seperti Eastleigh dan Guernsey, dan dia dikenal sebagai salah satu legenda terbesar klub tersebut. "Sebagai pencetak gol yang konsisten, Le Tissier sangat hebat dalam menguasai bola, mencetak berbagai gol, termasuk tendangan bebas, tendangan jarak jauh, dan penyelesaian mudah."
Jamie Carragher
Jamie Carragher, meskipun awalnya adalah penggemar berat Everton, memulai perjalanan sepak bolanya dengan bergabung di akademi Liverpool pada tahun 1988 ketika usianya baru 10 tahun. Seiring berjalannya waktu setelah bergabung dengan Liverpool, ia segera menjadi pendukung setia The Reds dan akhirnya menjadi sosok legendaris di Anfield.
Selama karier bermainnya yang sepenuhnya dihabiskan bersama Liverpool, Carragher dikenal sebagai pemain yang andal dan serba bisa di berbagai posisi pertahanan. Prestasinya termasuk memenangkan Liga Champions serta dua Piala FA, yang menambah daftar pencapaiannya.
Dalam sejarah klub, Carragher berada di peringkat kedua dalam jumlah penampilan terbanyak, menandakan betapa pentingnya perannya di tim. "Carragher adalah legenda Liverpool," dan selama kariernya, ia menunjukkan dedikasi yang luar biasa kepada klub ini.
Setelah pensiun dari sepak bola profesional, Carragher menjadi salah satu analis sepak bola yang paling disukai di Inggris. Melalui pekerjaannya di televisi, ia terus menunjukkan loyalitasnya kepada Liverpool, membuktikan bahwa kecintaannya kepada klub tidak pernah pudar.
Gary Neville
Gary Neville, yang dikenal sebagai rekan Jamie Carragher di televisi, adalah sosok yang sangat identik dengan Manchester United. Dilahirkan di Bury, Neville memulai kariernya di akademi United pada usia 16 tahun dan merupakan bagian dari kelompok yang dikenal sebagai 'Kelas 92'. Grup ini juga mencakup pemain-pemain ternama seperti David Beckham dan Paul Scholes, yang semuanya memberikan kontribusi besar bagi tim.
Neville merupakan pemain yang memberikan banyak jasa bagi klubnya. Sebagai seorang bek kanan yang luar biasa, dia sering kali meremehkan kemampuannya sendiri meskipun banyak yang menganggapnya sebagai salah satu yang terbaik di posisinya.
Selama kariernya, dia selalu menjadi pilihan utama Sir Alex Ferguson. Konsistensinya sebagai pemain membuatnya berhasil meraih berbagai trofi bergengsi. Loyalitas Neville terhadap Manchester United tidak dapat diragukan, karena sejak kecil dia memang sudah menjadi penggemar berat klub tersebut.
Kehebatan dan kesetiaan Neville terhadap klub tercermin dari dedikasinya selama bertahun-tahun. Dia adalah contoh dari seorang pemain yang tidak hanya memiliki bakat, tetapi juga memiliki komitmen yang kuat untuk klub yang dicintainya.
Tony Adams
Tony Adams bergabung dengan Arsenal saat usianya baru 14 tahun dan menghabiskan 22 tahun di klub tersebut. Sebagai bek tengah yang tangguh, ia menjadi kapten untuk tim nasional Inggris dan juga Arsenal, sehingga mendapatkan julukan "Mr Arsenal".
Pada usia 21 tahun, Adams diberi kepercayaan menjadi kapten Arsenal. Ia dikenal sebagai bek yang serius dan selalu menjaga performa tinggi dalam setiap pertandingan.
Adams menunjukkan loyalitasnya dengan bermain sepanjang kariernya di klub London utara ini. Meski tidak memiliki kecepatan yang luar biasa, ia sangat nyaman dengan bola, yang menjadikannya cocok untuk gaya permainan Arsenal di bawah Arsene Wenger.
Dengan dedikasi, komitmen, dan semangat yang tinggi, Adams adalah contoh bek sejati. Ia berhasil meraih empat gelar liga bersama The Gunners, menjadikannya sosok legendaris di Arsenal.
Jamie Vardy
Di antara pemain yang masih aktif, sedikit yang menunjukkan loyalitas kepada satu klub seperti Jamie Vardy.
Memulai karier dari liga non-profesional, Vardy menghabiskan satu tahun di Fleetwood sebelum bergabung dengan Leicester City pada usia 25 tahun.
Ketika tiba di Leicester, tidak banyak yang membayangkan betapa suksesnya dia dan klubnya akan menjadi.
Vardy menunjukkan performa luar biasa dengan mencetak 24 gol saat memenangkan Liga Primer pada musim 2015/16, melawan semua prediksi.
Meskipun memiliki banyak kesempatan untuk pindah, terutama ke Arsenal pada tahun 2016, Vardy memilih untuk tetap setia dan masih bermain untuk Leicester hingga kini.
Dengan kecepatan dan ketajamannya sebagai seorang penyerang, Vardy telah menjadi pemain andalan di lini depan The Foxes dan dianggap sebagai salah satu legenda terbesar klub tersebut.
Paul McStay
Paul McStay, yang namanya sangat dikenal, mengabdikan 16 tahun hidupnya untuk Celtic setelah menyelesaikan pendidikan di akademi klub tersebut. Selama karier bermainnya, McStay menunjukkan dedikasi yang luar biasa kepada tim Skotlandia ini.
Seluruh karier bermainnya dihabiskan bersama Celtic, di mana McStay menikmati kesuksesan besar dan mengumpulkan banyak trofi. Pemain asal Skotlandia ini berhasil meraih tiga gelar divisi pertama dan beberapa piala domestik, yang membuatnya merasa tidak perlu meninggalkan klub.
Walaupun ada ketertarikan dari klub lain, McStay memilih untuk tetap berada di tanah kelahirannya dan terus mengumpulkan banyak penghargaan. Kariernya yang gemilang membuatnya tampil sebanyak 76 kali untuk tim nasional Skotlandia.
Minat dari klub luar negeri memang ada, terutama dari Italia, tetapi McStay tetap setia kepada Celtic. Dia diakui sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki klub ini.
Ryan Giggs
Ryan Giggs dikenal dengan tiga kata yang menggambarkannya: umur panjang, kesetiaan, dan dedikasi, terutama saat bermain untuk Manchester United.
Sebagai seorang pemain sayap yang memiliki kecepatan tinggi, Giggs terus-menerus menyesuaikan gaya bermainnya agar tetap dapat bersaing di level tertinggi dan menghabiskan seluruh karier profesionalnya di Old Trafford.
Dengan rekor sebagai pembuat assist terbanyak dalam sejarah Liga Primer, Giggs diakui sebagai pemain sayap yang luar biasa dan dianggap sebagai salah satu pemain terbaik di dunia pada masanya.
Giggs merupakan ancaman konstan di sisi sayap, selalu menjadi pilihan utama dalam susunan tim, dan dapat diandalkan untuk memberikan penampilan yang memuaskan.
Ketika menjabat sebagai manajer sementara, Giggs menunjukkan loyalitasnya yang tinggi kepada United, berusaha keras untuk mendorong tim mencapai kesuksesan.
Walaupun kecepatannya berkurang seiring waktu, pemain asal Wales ini mampu mengubah gaya bermainnya dan tetap menjadi pemain yang luar biasa bagi klub yang telah dibelanya hampir tiga dekade.
Steven Gerrard
Steven Gerrard merupakan simbol dari kesetiaan dan seorang bintang sejati dalam dunia sepak bola.
Diakui sebagai salah satu gelandang terhebat yang pernah bermain di Liga Primer, Gerrard sering kali memimpin The Reds melalui berbagai pertandingan dan menunjukkan keunggulan dibandingkan pemain lain di lapangan.
Dengan dedikasi penuh sebagai pendukung setia Liverpool, yang selalu menginginkan keberhasilan bagi klubnya, Gerrard adalah pemain yang sangat mengesankan.
Memiliki kecepatan, kekuatan, dan kaki kanan yang gesit, Gerrard dianggap sebagai salah satu pemain terbaik di masanya.
Walaupun ia tidak meraih banyak trofi seperti yang diharapkan, ia tetap setia pada klub yang dicintainya dengan menolak tawaran dari Real Madrid sebanyak dua kali.
Gerrard bertahan dengan The Reds melalui segala kondisi, baik suka maupun duka, dan cintanya terhadap klub tersebut tidak tertandingi. Meskipun koleksi trofinya mungkin tidak sebanyak yang seharusnya, ia tidak akan menyesali loyalitas yang telah ia tunjukkan kepada klub Anfield tersebut.
Sumber: Givemesport
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang menggunakan Artificial Intelligence dari Bola.com