Usai Sholat Jumat, Apa Amalan dan Keutamaan Lain saat Jumat Terakhir Bulan Ramadan?

2 days ago 10

Liputan6.com, Jakarta Jumat terakhir di bulan Ramadan merupakan momentum penting yang tak hanya penuh makna spiritual, namun juga sarat keutamaan dan peluang pahala berlimpah bagi umat Islam. Momen ini menjadi pengingat akan segera berakhirnya bulan suci, sekaligus waktu untuk meningkatkan ibadah sebelum Ramadan berlalu.

Banyak ulama menyebut bahwa hari Jumat di bulan Ramadan memiliki keistimewaan yang sangat tinggi, dan ketika hari itu berada di penghujung bulan, maka nilai spiritualnya pun semakin meningkat. Apalagi jika Jumat tersebut bertepatan dengan malam ganjil pada 10 hari terakhir Ramadan, maka kemungkinan besar ia bersinggungan dengan malam Lailatul Qadar.

Dalam suasana khidmat dan penuh harap, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal salih pada Jumat terakhir Ramadan, mulai dari salat Jumat hingga memperbanyak doa, zikir, sedekah, dan membaca Al-Qur’an. Berikut uraian lengkapnya, dirangkum Liputan6, Jumat (28/3).

Promosi 1

Jumat Terakhir Jadi Momentum Emas untuk Melipatgandakan Amal

Jumat terakhir di bulan Ramadan menjadi kesempatan emas bagi umat Muslim untuk menambah intensitas ibadah seperti salat wajib, salat sunnah, membaca Al-Qur'an, berzikir, dan memperbanyak doa karena diyakini sebagai waktu yang mustajab untuk permohonan diterima.

Momen ini juga sangat tepat untuk evaluasi diri setelah hampir sebulan penuh menjalankan ibadah puasa, sehingga seluruh amalan dapat disempurnakan dan ditutup dengan kebaikan yang terus meningkat hingga akhir Ramadan.

Jika Jumat terakhir Ramadan bertepatan dengan malam ganjil, maka berpotensi bersinggungan langsung dengan Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan, yang menjadi waktu paling utama dalam meningkatkan ibadah dan amal saleh.

Doa agar Ramadan Ini Tidak Menjadi yang Terakhir

Salah satu doa yang dianjurkan untuk dibaca pada Jumat terakhir Ramadan adalah permohonan agar Ramadan ini bukanlah yang terakhir dalam hidup seseorang, dengan harapan mendapat rahmat atau pengampunan jika itu menjadi Ramadan terakhirnya.

Doa tersebut berbunyi:

اللَّهُمَّ لاَ تَجْعَلْهُ آخِرَ الْعَهْدِ مِنْ صِيَامِنَا إِيَّاهُ، فَإِنْ جَعَلْتَهُ فَاجْعَلْنِي مَرْحُوْمًا وَلاَ تَجْعَلْنِي مَحْرُوْمًا

Latin: Allāhumma lā taj‘alhu ākhiral ‘ahdi min ṣiyāminā iyyāh, fa-in ja‘altahu fa-j‘alnī marḥūman wa lā taj‘alnī maḥrūman.

"Ya Allah, janganlah Engkau jadikan puasa ini sebagai yang terakhir dalam hidupku. Jika Engkau menetapkan demikian, maka jadikanlah aku sebagai orang yang dirahmati dan jangan jadikan aku sebagai orang yang terhalang dari rahmat-Mu."

Doa ini merangkum harapan dan kekhawatiran yang dirasakan seorang Muslim menjelang berakhirnya Ramadan, bahwa jika Allah SWT berkehendak menjadikannya Ramadan terakhir, maka ia berharap agar puasanya dirahmati, bukan sia-sia. Anda bisa mengamalkannya mulai selesai sholat Ashar hingga setelah Tarawih

Doa untuk Diberi Umur agar Bertemu Ramadan Berikutnya

Selain memohon agar Ramadan tahun ini bukan yang terakhir, umat Muslim juga dianjurkan membaca doa agar diberi umur panjang dan keberkahan untuk bisa bertemu kembali dengan Ramadan berikutnya, yang mencerminkan optimisme dalam ibadah.

Doa tersebut berbunyi:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Latin: Allāhumma bārik lanā fī Rajaba wa Sha‘bāna wa ballighnā Ramaḍāna.

"Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan."

Doa ini mencerminkan semangat seorang Muslim untuk tidak hanya bertahan dalam keimanan tetapi juga tumbuh dalam kebaikan dan amal saleh hingga dapat kembali menyambut Ramadan yang akan datang. Doa ini juga bisa dibaca setelah sholat Ashar, saat berbuka puasa, hingga selepas Tarawih atau ketika beritikaf.

Doa agar Puasa dan Ibadah Diterima oleh Allah SWT

Di antara doa penting lainnya adalah memohon kepada Allah agar seluruh amal ibadah selama Ramadan, khususnya puasa, diterima dengan baik dan dicatat sebagai amal saleh, sebab keberhasilan Ramadan bukan hanya dalam menjalaninya, tapi juga dalam diterimanya ibadah tersebut.

Doanya berbunyi:

اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِيْ إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـيْ رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِيْ مُتَقَبَّلاً

Latin: Allāhumma sallimnī ilā Ramaḍāna wa sallim lī Ramaḍāna wa tasallamhu minnī mutaqabbalan.

Artinya: "Ya Allah, selamatkanlah aku untuk menghadapi Ramadhan, selamatkanlah Ramadhan itu untukku, dan selamatkanlah Ramadhan itu dari (perbuatan maksiatku), sehingga (ibadahku) diterima," (H.R. Thabrani dan Dailamy).

Doa ini seakan menjadi penutup sempurna bagi perjalanan ibadah Ramadan, dengan harapan semua yang dilakukan tidak sia-sia dan mendapat balasan yang besar dari Allah SWT.

Amalan Tambahan Usai Salat Jumat di Akhir Ramadan

Setelah salat Jumat di pekan terakhir Ramadan, umat Muslim dianjurkan untuk menambah ibadah berikut: 

  • Menambah Ibadah: Perbanyak sedekah, zikir, dan amal baik sebagai bentuk penyempurnaan ibadah di akhir Ramadan.
  • Silaturahmi dan Memaafkan: Momen menjelang Idulfitri menjadi kesempatan untuk mempererat hubungan dan membersihkan hati dari kesalahan.
  • Salat Tarawih dengan Khidmat:  Tetap menjalankan tarawih dengan penuh kekhusyukan, mengingat malam-malam terakhir Ramadan memiliki keutamaan besar.
  • Mengejar Lailatul Qadar: Semakin mendekati malam yang lebih baik dari seribu bulan, sehingga dianjurkan meningkatkan doa dan ibadah.
  • Menyempurnakan Amalan Ramadan: Menutup bulan suci dengan amal terbaik agar mendapatkan keberkahan dan rahmat Allah SWT.

Keutamaan Jumat Terakhir Ramadan

Jumat terakhir di bulan Ramadan bukan sekadar penutup pekan, melainkan momentum istimewa yang menyatukan dua keutamaan besar sekaligus: kemuliaan hari Jumat sebagai sayyidul ayyam (penghulu segala hari) dan keutamaan akhir Ramadan yang dikenal sebagai puncak ibadah. Berikut ini beberapa keutamaan Jumat terakhir Ramadan yang dijelaskan dalam ajaran Islam.

1. Hari Penuh Berkah dan Kemuliaan

Jumat merupakan hari yang sangat dimuliakan dalam Islam karena berbagai peristiwa penting dalam sejarah manusia terjadi pada hari ini, seperti penciptaan Nabi Adam, dimasukkannya ke surga, dan diturunkannya ke bumi.

Ketika hari Jumat bertemu dengan akhir bulan Ramadan, maka nilai ibadah dan keberkahan yang terkandung di dalamnya menjadi berlipat ganda karena menyatukan dua waktu utama dalam satu momen. Jumat terakhir Ramadan menjadi kesempatan emas bagi setiap Muslim untuk mengumpulkan pahala dan menutup Ramadan dengan amal terbaik.

2. Peluang Besar Mendapatkan Lailatul Qadar

Hari Jumat terakhir Ramadan sering kali bertepatan dengan malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadan, yang merupakan waktu paling mungkin terjadinya malam Lailatul Qadar. Malam ke-29 menjadi malam terakhir yang juga tidak boleh dilupakan, sebab dalam banyak hadis disebutkan bahwa Lailatul Qadar bisa saja jatuh pada malam terakhir sebagai bentuk hadiah bagi mereka yang konsisten beribadah hingga akhir. Jumat, 28 Maret 2025 malam menjadi malam ganjil Ramadan jika Ramadan berlangsung 30 hari.

Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan, sehingga memperbanyak amal ibadah di hari Jumat terakhir berpotensi menghadirkan pahala luar biasa seperti beribadah selama lebih dari 83 tahun. Mereka yang bersungguh-sungguh dalam ibadah di Jumat terakhir memiliki peluang besar mendapat limpahan rahmat dan ampunan yang Allah janjikan pada malam itu.

3. Waktu Mustajab untuk Berdoa

Dalam hadis Nabi disebutkan bahwa terdapat satu waktu di hari Jumat ketika doa tidak akan ditolak oleh Allah SWT, dan banyak ulama berpendapat waktu tersebut berada antara waktu asar hingga menjelang maghrib.

Jika hari Jumat biasa saja sudah dimuliakan dengan adanya waktu mustajab ini, maka hari Jumat terakhir Ramadan menjadikannya lebih kuat untuk berdoa secara khusyuk, penuh harap, dan dengan keyakinan penuh akan dikabulkan. Momentum ini sangat tepat dimanfaatkan untuk memohon pengampunan, meminta keberkahan hidup, kesehatan, serta doa agar dipertemukan kembali dengan Ramadan berikutnya.

Pertanyaan dan Jawaban Seputar Jumat Terakhir Ramadan (PAA)

1. Apa keistimewaan Jumat terakhir bulan Ramadan?

Jumat terakhir Ramadan merupakan waktu yang sangat dianjurkan untuk memperbanyak doa, memohon ampunan, dan melakukan amal kebaikan karena berpotensi bertemu Lailatul Qadar.

2. Doa apa yang dibaca agar bertemu Ramadan tahun depan?

Doa yang dianjurkan adalah "Allāhumma bārik lanā fī Rajaba wa Sha‘bāna wa ballighnā Ramaḍāna" untuk memohon umur panjang agar bisa kembali berjumpa dengan Ramadan.

3. Apakah ada doa agar Ramadan ini bukan yang terakhir?

Ya, terdapat doa khusus: "Allāhumma lā taj‘alhu ākhiral ‘ahdi min ṣiyāminā iyyāh..." yang berisi harapan agar Ramadan ini bukan yang terakhir.

4. Apakah puasa dan ibadah di Ramadan perlu didoakan agar diterima?

Sangat dianjurkan untuk membaca doa agar semua ibadah Ramadan diterima Allah SWT, terutama saat Jumat terakhir Ramadan.

5. Apa saja amalan tambahan setelah salat Jumat di akhir Ramadan?

Beberapa amalan yang disarankan adalah bersedekah, memperbanyak zikir, mempererat silaturahmi, serta tetap menunaikan salat tarawih dengan khidmat.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|