Wanita 40 Tahun Ini Alami Pola Kulit Mirip Ular Usai Pakai Salep Tradisional

Liputan6.com, Jakarta Seorang wanita berusia 40 tahun di Tiongkok mengejutkan warganet setelah tubuhnya dipenuhi pola merah keunguan menyerupai kulit ular. Kondisi ini muncul setelah ia memilih mengobati dirinya sendiri menggunakan salep "obat tradisional Tiongkok murni" yang ia beli secara online, alih-alih mendapatkan perawatan medis profesional.

Dilansir Liputan6.com dari laman South China Morning Post, Senin (1/12/2025), belakangan terungkap bahwa wanita bernama samaran Amy itu mengalami obesitas parah, tekanan darah tinggi, serta stretch mark berwarna ungu kemerahan yang menyebar di hampir seluruh tubuhnya.

Kondisinya memburuk karena penggunaan salep tersebut selama bertahun-tahun tanpa pengawasan dokter. Amy awalnya hanya mengalami bintik merah dan rasa gatal di kaki, namun setelah terus digaruk dan diolesi salep tersebut, ruamnya menyebar cepat ke seluruh tubuh.

Ketergantungannya pada produk yang diklaim "mampu menyembuhkan segala penyakit kulit" ini membuat kondisinya semakin kompleks dan berbahaya.

Berdasarkan laporan SCMP, Amy dirawat di Rumah Sakit Zhongda di Nanjing pada Oktober lalu. Pemeriksaan dokter Wang Fei, kepala dermatologi rumah sakit tersebut, menunjukkan kadar kortisol Amy turun drastis dan ia didiagnosis menderita insufisiensi adrenokortikal sekunder — kondisi ketika kelenjar adrenal tidak mampu memproduksi hormon penting bagi tubuh.

Masalah Amy bermula 10 tahun lalu ketika muncul bintik merah dan rasa gatal di kaki kanannya. Karena terus digaruk, ruam itu cepat menyebar. Ia kemudian menemukan salep Traditional Chinese Medicine (TCM) murni secara online, dengan penjual yang menjanjikan produk tersebut dapat menyembuhkan segala jenis penyakit kulit.

Sayangnya, alih-alih sembuh, kondisi Amy justru bertambah parah hingga seluruh tubuhnya dipenuhi pola menyerupai sisik ular yang dramatis dan mengkhawatirkan.

Selama 10 tahun, Amy terus memakai salep itu dan menghabiskan lebih dari CNY100.000 (~RM58.000 / ±Rp190 juta). Awalnya kondisinya tampak stabil, namun belakangan kesehatannya merosot tajam.

Ia mulai mengalami pembengkakan di kaki, mual dan muntah berulang, serta mati rasa pada tangan. Semua gejala ini menunjukkan bahwa penggunaan salep jangka panjang telah mengganggu fungsi hormonal tubuhnya.

Beruntung, setelah mendapatkan perawatan medis lanjutan, kondisi Amy mulai menunjukkan perkembangan positif. Meskipun begitu, kasus ini menjadi peringatan keras tentang bahaya penggunaan obat tanpa pengawasan dokter serta klaim penyembuhan instan yang menyesatkan.