Wanita Ini Patah Tulang Usai Berguling di Kasur, Alasannya Juga Dialami Banyak Orang

6 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta Seorang wanita asal Chengdu, Provinsi Sichuan, Tiongkok barat daya, mengalami patah tulang hanya karena berguling di tempat tidur. Peristiwa ini terjadi pada 14 Mei 2025 dan disampaikan oleh Dr. Long Shuang dari Rumah Sakit Pengobatan Tradisional Cina XinDu. Kisahnya langsung menarik perhatian dan viral di media sosial Tiongkok.

Tes medis mengungkapkan bahwa tingkat vitamin D dalam tubuhnya sangat rendah, yang mempercepat proses pengeroposan tulang atau resorpsi. Akibatnya, tulangnya begitu rapuh sampai-sampai bisa patah hanya karena gerakan kecil saat tidur. Kondisi ini membuat publik terkejut dan tak habis pikir.

Setelah ditelusuri, wanita berusia 48 tahun itu diketahui memiliki kebiasaan ekstrem menghindari sinar matahari sejak kecil. Ia bahkan tidak pernah mengenakan pakaian lengan pendek dan selalu memakai tabir surya saat keluar rumah. Akibatnya, tubuhnya kekurangan vitamin D hingga mengalami osteoporosis parah.

Banyak yang tak menyangka bahwa kebiasaan yang terlihat sepele bisa berdampak serius bagi kesehatan. Alasan wanita tersebut juga sering diterapkan banyak orang dalam menghindari matahari. Berikut kejadian ini dirangkum Liputan6.com dari South China Morning Post, Kamis (22/5/2025).

Wendy Red Velvet jatuh dari panggung 2,5 meter dan alami patah tulang saat latihan untuk tampil di SBS Gayo Daejeon 2019.

Takut Kulit Hitam Berujung Patah Tulang

Banyak wanita menghindari sinar matahari agar kulitnya tetap putih. Wanita ini salah satunya, sampai-sampai tak pernah berjemur atau mengenakan lengan pendek seumur hidup. Akibatnya, tubuhnya benar-benar kekurangan vitamin D.

Vitamin D dibutuhkan tubuh untuk menyerap kalsium dan menjaga kesehatan tulang. Ketika sinar matahari dihindari total, tubuh kehilangan sumber alami pembentuk vitamin D. Hal ini membuat tulang jadi rapuh dan mudah patah.

Dr. Long Shuang mengonfirmasi bahwa pasien ini mengalami patah tulang hanya karena menggulingkan badan di tempat tidur. “Tingkat vitamin D-nya sangat rendah,” ujarnya. Hasil tes menunjukkan osteoporosis parah akibat gaya hidup ekstrem itu.

 Gaya Hidup Anti-Matahari yang Makin Populer

Kini banyak wanita muda di Tiongkok memakai pakaian pelindung matahari dari kepala hingga kaki. Tren ini didorong oleh keinginan mempertahankan kulit cerah dan menghindari penuaan dini. Namun, para ahli mulai khawatir akan dampak kesehatannya.

“Semua tulang dalam tubuh kita beregenerasi setiap 10 tahun,” kata Jiang Xiaobing, seorang ahli bedah ortopedi. “Tapi sejak usia 30, massa tulang mulai berkurang. Tanpa cukup sinar matahari dan vitamin D, proses ini makin cepat.”

Dalam video edukasi yang viral, Jiang memperingatkan risiko dari kebiasaan ini. Ia menambahkan, “Kekurangan vitamin D, rendahnya kalsium, dan gaya hidup kurang gerak sangat merusak tulang. Kita perlu sinar matahari untuk bertahan sehat.”

Ketakutan yang Berlebihan Bisa Berujung Bahaya

Kasus ini memicu banyak komentar tak percaya dari warganet. “Ini tidak masuk akal – dia mematahkan tulangnya hanya karena membalikkan badan di tempat tidur?” tulis seorang pengguna. Banyak yang terkejut kondisi tubuh bisa sampai separah itu.

Komentar lain menyentil standar kecantikan yang terlalu ekstrem. “Sayangnya, ini mencerminkan bagaimana masyarakat telah mengondisikan banyak wanita Tiongkok untuk memprioritaskan kulit putih daripada kesehatan mereka.” Gaya hidup sehat jadi terabaikan.

Pakar menegaskan pentingnya paparan sinar matahari yang cukup, terutama bagi wanita dewasa. Jiang menyarankan, “Kita perlu memastikan asupan kalsium yang cukup, berolahraga secara teratur, dan membatasi merokok serta minum alkohol.” Menghindari matahari secara total bukanlah solusi bijak.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|