Liputan6.com, Jakarta Banyak orang tidak menyadari bahwa saluran pembuangan rumah dapat menjadi jalur masuk bagi hewan melata. Dalam kondisi tertentu, lubang toilet ternyata mampu menjadi tempat munculnya ular dari saluran air bawah tanah. Fenomena ini kerap terjadi di wilayah tropis yang memiliki kelembapan tinggi dan sistem sanitasi terbuka. Mengetahui jenis ular yang bisa muncul di lubang WC sangat penting, agar penghuni rumah bisa memahami potensi risiko sekaligus mengetahui langkah pencegahannya secara tepat.
Kehadiran ular di area kamar mandi sering kali disebabkan oleh lingkungan yang lembap, adanya sumber makanan seperti tikus atau katak, serta struktur pipa yang terhubung langsung ke selokan. Ular dapat merayap melalui jalur air dan muncul tiba-tiba di toilet, menimbulkan rasa kaget serta bahaya bagi penghuni rumah. Oleh sebab itu, mengenali jenis ular yang bisa muncul di lubang WC membantu masyarakat untuk lebih waspada dan mampu membedakan antara spesies berbisa maupun tidak berbisa.
Faktor lain yang juga memperbesar kemungkinan munculnya ular ialah kondisi septic tank atau saluran air yang tidak tertutup rapat. Lingkungan seperti ini menciptakan area lembap dan tenang, tempat ideal bagi ular mencari perlindungan. Selain itu, banyak spesies memiliki kemampuan berenang sehingga mampu menelusuri pipa panjang menuju permukaan. Melalui pemahaman terhadap jenis ular yang bisa muncul di lubang WC, masyarakat dapat mempelajari perilaku hewan tersebut serta menentukan langkah pencegahan paling efektif.
Berikut ulasan lengkap yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (4/11/2025).
Mengapa Ular Bisa Muncul di Lubang WC?
Kemunculan ular di lubang toilet sering kali menimbulkan rasa terkejut dan ketakutan bagi penghuni rumah. Meski tampak mustahil, kejadian ini memiliki penjelasan logis yang berkaitan erat dengan perilaku alami ular serta kondisi lingkungan sekitar. Ular merupakan hewan melata yang memiliki kemampuan luar biasa dalam mencari jalan menuju tempat lembap, gelap, dan tenang. Saluran air dan pipa WC menyediakan semua elemen tersebut, sehingga tidak mengherankan bila beberapa spesies mampu muncul di area tersebut ketika mencari tempat berlindung atau memburu mangsa.
Faktor utama yang membuat ular dapat masuk ke toilet ialah sistem sanitasi rumah yang terhubung langsung ke selokan atau septic tank tanpa penyaring pengaman. Melalui jalur tersebut, ular dapat berenang dan menelusuri pipa saluran air hingga mencapai permukaan. Biasanya, keberadaan tikus, katak, atau serangga di dalam saluran menjadi daya tarik kuat bagi ular untuk mengikuti jejak mangsanya. Dalam proses pencarian makanan itu, ular tidak menyadari arah keluar hingga akhirnya muncul di lubang WC.
Kelembapan tinggi di area pembuangan juga menjadi daya tarik tambahan. Bagi ular, lingkungan lembap membantu menjaga suhu tubuh tetap stabil dan memberi rasa aman dari predator. Selain itu, struktur pipa yang gelap dan sempit menyerupai habitat alami seperti lubang tanah atau celah batu, menjadikannya tempat ideal untuk bersembunyi. Kondisi ini membuat ular betah berada di saluran pembuangan dalam waktu lama sebelum akhirnya muncul di permukaan toilet.
Selain faktor biologis, kondisi teknis rumah turut berperan besar. Pipa saluran yang retak, sambungan tidak rapat, atau tutup septic tank terbuka memberi akses mudah bagi ular untuk masuk. Oleh karena itu, perawatan sistem sanitasi menjadi langkah pencegahan utama agar kejadian semacam ini tidak terulang. Memahami penyebab mengapa ular bisa masuk ke lubang WC bukan hanya penting untuk keamanan, tetapi juga membantu pemilik rumah dalam merancang solusi yang efektif dan berkelanjutan.
Jenis Ular yang Sering Ditemukan di Toilet
Jenis Ular yang Bisa Muncul di Lubang WCFenomena munculnya ular di dalam lubang toilet bukanlah hal mustahil, terutama di wilayah tropis seperti Indonesia yang memiliki keragaman spesies reptil luar biasa. Beberapa jenis ular memiliki kemampuan luar biasa dalam berenang, menyusup ke celah sempit, serta menelusuri saluran pembuangan dalam jarak yang cukup jauh untuk mencari makanan atau tempat berlindung. Sistem sanitasi rumah yang terhubung langsung ke selokan, got, maupun saluran air terbuka sering kali menjadi jalur ideal bagi ular untuk masuk tanpa disadari. Berikut penjelasan panjang mengenai beberapa jenis ular yang bisa muncul di lubang WC, beserta ciri fisik dan perilakunya yang perlu diwaspadai oleh penghuni rumah.
1. Ular Kobra (Naja sputatrix)
Ular kobra, yang di Indonesia dikenal pula sebagai ular sendok Jawa, termasuk salah satu spesies berbisa paling berbahaya dan sering ditemukan di lingkungan pemukiman padat penduduk, terutama area dekat persawahan atau sistem drainase besar. Hewan ini memiliki kemampuan berenang yang cukup baik, sehingga mampu mengikuti aliran air menuju ke dalam saluran pembuangan rumah. Ketika sedang berburu mangsa seperti tikus atau katak, ular ini bisa tanpa sengaja masuk ke pipa WC dan akhirnya muncul di permukaan toilet.
Ciri khas utama ular kobra terletak pada bentuk lehernya yang dapat mengembang menyerupai tudung saat merasa terancam, menciptakan tampilan menakutkan sebagai bentuk pertahanan diri. Warnanya bervariasi antara cokelat gelap hingga hitam, dengan sisik berkilau dan tatapan mata tajam. Jika kebetulan muncul di dalam kamar mandi, tindakan paling bijak adalah menjauh tanpa membuat gerakan tiba-tiba, sebab ular ini dapat menyerang secara refleks bila merasa terpojok. Segera hubungi petugas pemadam kebakaran atau tim penyelamat satwa liar untuk melakukan evakuasi aman.
2. Ular Sanca Kembang (Python reticulatus)
Ular sanca kembang termasuk spesies tidak berbisa, tetapi memiliki kekuatan fisik luar biasa karena otot tubuhnya mampu melilit mangsa hingga tidak bernapas. Jenis ini terkenal sebagai perenang andal yang sering memanfaatkan got atau pipa air untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Di kawasan urban, kemunculan sanca di lubang WC biasanya disebabkan oleh kebiasaannya mengikuti bau tikus, kodok, atau hewan kecil lain yang menjadi sumber makanan utamanya.
Secara fisik, ular ini memiliki ukuran tubuh besar dan panjang yang bisa mencapai lebih dari tiga meter, disertai motif kulit menyerupai batik berwarna keemasan hingga cokelat tua. Meski tidak mengandung bisa, kekuatannya sangat berbahaya jika terperangkap di ruang sempit seperti kamar mandi. Dalam situasi semacam itu, tindakan langsung tanpa pengetahuan yang tepat justru dapat memicu agresi. Pemilik rumah sebaiknya segera mencari bantuan profesional agar proses penanganan berlangsung aman bagi manusia maupun ular tersebut.
3. Ular Air (Enhydris enhydris)
Ular air merupakan salah satu jenis ular semiakuatik yang banyak menghuni rawa, sungai kecil, dan selokan. Tubuhnya berukuran sedang, licin, dan berwarna cokelat keabu-abuan, memungkinkan hewan ini bergerak lincah di antara lumpur serta saluran pembuangan. Karena habitat aslinya dekat perairan, ular air sering kali masuk ke rumah-rumah yang memiliki sistem pembuangan terbuka, terutama di daerah pedesaan atau tepi sawah.
Racun ular air tergolong lemah dan tidak mematikan bagi manusia, meskipun tetap dapat menyebabkan rasa sakit jika menggigit. Meskipun ukurannya relatif kecil, kemunculannya di lubang WC bisa mengejutkan penghuni rumah. Biasanya, ular ini hanya mencari tempat lembap untuk bersembunyi dan tidak berniat menyerang. Pengawasan saluran pembuangan serta pembersihan rutin dapat membantu mencegah ular air masuk ke sistem sanitasi rumah.
4. Ular Weling (Bungarus candidus)
Ular weling memiliki tampilan mencolok berupa pola belang hitam putih di seluruh tubuhnya dan termasuk ke dalam golongan ular berbisa sangat mematikan. Racunnya bersifat neurotoksin, menyerang sistem saraf dan dapat berakibat fatal bila tidak segera ditangani secara medis. Walau jarang ditemukan di area perkotaan, beberapa laporan menyebutkan ular weling dapat menelusuri pipa saluran air dari daerah pinggiran menuju permukiman, terutama saat musim hujan ketika habitat aslinya tergenang.
Ular ini lebih aktif pada malam hari dan cenderung lambat saat siang hari, menjadikannya berisiko muncul di waktu tak terduga. Ketika berada di area sempit seperti lubang toilet, ular weling bisa merasa terjebak dan menggigit secara refleks tanpa provokasi. Oleh karena itu, kewaspadaan tinggi mutlak diperlukan jika menemukan ular belang di kamar mandi. Jangan mencoba menangkap sendiri, melainkan segera panggil tenaga ahli atau petugas berpengalaman.
5. Ular Hijau Ekor Merah (Trimeresurus albolabris)
Ular hijau ekor merah dikenal sebagai spesies yang sering berkeliaran di area pepohonan, taman rumah, atau selokan terbuka. Tubuhnya ramping berwarna hijau cerah, sedangkan bagian ekornya bergradasi merah atau oranye mencolok. Meskipun lebih suka berada di ranting pohon, ular ini dapat turun ke tanah untuk berburu katak dan cicak, sehingga tak jarang menelusuri jalur pipa menuju rumah. Dalam kondisi tertentu, hal tersebut membuatnya muncul di permukaan toilet.
Gigitan ular hijau ekor merah mengandung bisa sedang, yang dapat menyebabkan pembengkakan dan rasa nyeri cukup parah. Meski begitu, ular ini tidak bersifat agresif selama tidak terganggu. Warna tubuhnya yang mencolok sering kali membuat orang tertarik, padahal di balik keindahannya tersimpan potensi bahaya. Langkah pencegahan paling efektif adalah menjaga area pekarangan tetap bersih, memangkas tanaman lebat, dan menutup celah saluran agar ular tidak memiliki akses menuju rumah.
Langkah Pencegahan Agar Ular Tidak Masuk ke Lubang WC
Kehadiran ular di dalam lubang WC tentu menjadi pengalaman yang sangat menegangkan sekaligus berbahaya. Meskipun kejadian ini tampak langka, kenyataannya cukup sering terjadi di daerah tropis seperti Indonesia, terutama di rumah-rumah yang berdekatan dengan area sawah, selokan, atau lahan kosong. Beberapa jenis ular yang bisa muncul di lubang WC seperti kobra, sanca, dan ular air memiliki kemampuan berenang serta menelusuri pipa saluran air untuk mencari mangsa. Oleh sebab itu, pencegahan harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari sistem sanitasi hingga kebersihan lingkungan rumah. Berikut penjelasan panjang mengenai langkah-langkah efektif untuk mencegah ular masuk ke dalam toilet.
Pipa saluran air yang memiliki celah atau retakan sering menjadi titik masuk utama bagi ular. Mereka dapat melilit tubuhnya untuk menyesuaikan ukuran dan menembus celah sekecil apapun. Pemeriksaan rutin pada sambungan pipa, terutama di area belakang rumah atau saluran air bawah tanah, wajib dilakukan. Gunakan sealant atau sambungan pipa baru jika ditemukan kebocoran. Selain itu, pastikan setiap sambungan rapat dan tidak memiliki ruang terbuka. Langkah sederhana ini sangat efektif menghalangi jalur masuk ular menuju lubang WC.
2. Memasang Penutup atau Jaring Anti-Hewan di Saluran Pembuangan
Langkah praktis yang sering diabaikan adalah memasang saringan kawat halus atau jaring logam di ujung saluran pembuangan air. Alat ini berfungsi sebagai penghalang fisik bagi hewan kecil termasuk ular agar tidak dapat menyelinap masuk ke dalam sistem pipa. Pilih bahan stainless steel agar tahan terhadap korosi serta mudah dibersihkan. Pemasangan jaring tersebut tidak hanya mencegah masuknya reptil, tetapi juga menghalangi serangga dan tikus yang bisa menarik perhatian ular pemangsa.
3. Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekitar Rumah
Lingkungan lembap, penuh tumpukan barang, dan jarang dibersihkan merupakan tempat ideal bagi ular untuk bersembunyi atau mencari mangsa. Oleh karena itu, membersihkan pekarangan secara rutin menjadi langkah penting. Pangkas rumput tinggi, singkirkan dedaunan kering, serta hindari menimbun sampah di area belakang rumah. Selain itu, perhatikan area di sekitar septic tank, selokan, dan got, karena tempat-tempat tersebut sering menjadi titik awal pergerakan ular menuju sistem sanitasi. Kebersihan yang terjaga akan secara alami mengurangi potensi kemunculan ular di area kamar mandi.
4. Mengontrol Populasi Hewan Mangsa seperti Tikus dan Katak
Salah satu alasan utama ular masuk ke rumah adalah keberadaan makanan, terutama tikus, katak, atau cicak. Jika hewan-hewan ini banyak berkeliaran di sekitar tempat tinggal, maka kemungkinan besar ular akan datang mengikuti bau dan jejak mereka. Gunakan perangkap tikus atau pengusir alami seperti daun mint, cengkih, atau minyak kayu putih untuk mengurangi populasi mangsa. Dengan menekan sumber makanan, secara tidak langsung kamu telah menghilangkan motivasi utama ular untuk mendekati rumah.
5. Memastikan Sistem Pembuangan Rumah Tersambung dengan Baik
Sistem pembuangan yang tidak dirancang secara benar sering kali menjadi pintu masuk reptil. Pastikan saluran pembuangan memiliki sirkulasi lancar dan tidak tersumbat. Jika rumah berada di dekat sungai atau sawah, pertimbangkan untuk menambahkan pipa pengaman tambahan yang mengarah ke bak kontrol agar aliran air dapat diawasi. Dalam kondisi curah hujan tinggi, pastikan tidak ada genangan air di sekitar rumah, karena area lembap akan menarik kehadiran ular.
6. Memasang Lampu di Area Kamar Mandi dan Sekitar Septic Tank
Ular termasuk hewan yang cenderung menghindari area terang. Memasang penerangan tambahan di sekitar saluran air, halaman belakang, atau dekat septic tank dapat membantu mengusir ular yang mencoba mendekat. Pilih lampu hemat energi dengan cahaya putih atau kuning hangat untuk menimbulkan efek terang tanpa mengganggu kenyamanan visual. Pencahayaan yang cukup juga membantu kamu melihat pergerakan mencurigakan sebelum terlambat.
FAQ Seputar Topik
Bagaimana cara mengetahui kalau ada ular di dalam lubang WC?
Tanda-tanda bisa berupa suara gesekan atau desisan, bau tidak biasa, gerakan air aneh, atau ditemukannya sisik ular kecil di sekitar lubang.
Jenis ular apa yang sering muncul di kloset jongkok?
Jenis ular yang sering muncul di toilet termasuk Ular Sanca, Ular Kawat, serta ular berbisa seperti Kobra Jawa, Weling, dan Welang.
Apakah pembersih WC bisa mencegah ular masuk?
Pembersih dengan aroma kuat seperti karbol dapat mengganggu penciuman ular sehingga mereka enggan mendekat, namun pencegahan utama juga melibatkan perbaikan pipa dan penutupan saluran.
Apa yang harus dilakukan jika menemukan ular di toilet?
Tetap tenang, tutup kloset dan pintu kamar mandi, lalu segera hubungi profesional seperti Dinas Pemadam Kebakaran atau tim penyelamat hewan.
Mengapa ular bisa masuk ke lubang WC?
Ular masuk lubang WC karena mencari tempat berlindung yang lembap dan sejuk, serta mengikuti mangsa seperti tikus atau katak melalui saluran air.

5 hours ago
1
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402640/original/035115500_1762255761-pekarangan_rumah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401258/original/080160000_1762161789-unnamed__13_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402638/original/036487900_1762255072-ucapan_belasungkawa_kristen.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/4643896/original/047830500_1699628396-20231110BL_Piala_Dunia_U-17_2023_Indonesia_U-17_Vs_Ekuador_U-17-108.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4831200/original/091232300_1715668350-Talaga_Bodas_Garut.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402380/original/051414600_1762246067-destruction-smartphones-ilustrated.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402608/original/032362000_1762254271-unnamed_-_2025-11-04T171618.678.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402379/original/071473300_1762245978-guru_yang_mengajar.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2388986/original/069127300_1540170347-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402384/original/031680300_1762246146-pagar_tembok_minimalis__3_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402435/original/068508200_1762247076-tebak_tebakan_hewan.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402321/original/028126300_1762243724-keramik_dapur_3a.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5402575/original/052708000_1762252526-MEES_HIL.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5182192/original/013914800_1744048143-Media_7.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5399998/original/035412000_1762056964-unnamed_-_2025-11-02T110315.750.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402286/original/048169500_1762242606-hl2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5385637/original/025945000_1760938136-Caladium_Merah__Keladi_Merah_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402213/original/030874600_1762240512-membacakan_dongeng_sebelum_tidur.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402228/original/026455600_1762241281-pot_gantung_6.jpg)










:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5001271/original/045738300_1731378312-page.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5289991/original/061477600_1753085725-Gemini_Generated_Image_hgzf0thgzf0thgzf.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4749488/original/094430200_1708534731-6_Pesona_Mas-mas_Jawa_Jerman_Nicholas_Saputra_dalam_Balutan_Beskap_Berbagai_Warna__3_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5282686/original/033065400_1752481455-Gemini_Generated_Image_ot0mgqot0mgqot0m.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339299/original/025399500_1757052533-unnamed_-_2025-09-05T125024.466.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347915/original/009314600_1757745786-ChatGPT_Image_Sep_13__2025__01_41_07_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338093/original/002133400_1756964690-Gemini_Generated_Image_e2yjtbe2yjtbe2yj.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363626/original/003041100_1758954707-unnamed__32_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339933/original/067743600_1757137253-unnamed_-_2025-09-06T122212.122.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338264/original/048399000_1756968798-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363741/original/074425700_1758961497-Gemini_Generated_Image_5iwydt5iwydt5iwy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5228890/original/025290300_1747898841-ChatGPT_Image_May_22__2025__02_14_51_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5220644/original/004832500_1747287774-aeb56d42-4478-4a01-a97d-5ee3a126af88.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5222989/original/003022200_1747470376-ChatGPT_Image_May_17__2025__03_26_00_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5317791/original/081125900_1755406322-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5314799/original/018068700_1755141741-Screenshot_2025-08-14_101821.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5201001/original/057882900_1745807636-Gambar_WhatsApp_2025-04-28_pukul_09.16.41_423b940f.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5345226/original/041083400_1757522822-WhatsApp_Image_2025-09-10_at_21.04.13.jpeg)