Liputan6.com, Jakarta Menciptakan desain pekarangan rumah untuk menanam singkong bukan hanya tentang menyiapkan lahan, tetapi juga bagaimana mengatur ruang agar tetap terlihat rapi dan estetis. Singkong termasuk tanaman umbi yang mudah beradaptasi pada berbagai kondisi tanah, sehingga bisa dibudidayakan di area sempit maupun luas. Penataan barisan tanaman secara teratur membantu memperlancar sirkulasi udara, serta mempermudah proses perawatan harian.
Keindahan alami dari desain pekarangan rumah untuk menanam singkong dapat ditingkatkan melalui integrasi unsur dekoratif. Menambahkan jalur setapak dari batu koral, pagar bambu, atau pot tanaman pendamping seperti cabai dan serai memberi sentuhan harmonis pada area tanam. Konsep tersebut membuat kebun singkong tampak seperti taman produktif yang tetap mempertahankan sisi estetika. Suasana hijau di sekitar rumah pun mampu menghadirkan rasa sejuk dan menyegarkan pandangan setiap hari.
Selain berfungsi sebagai area produksi pangan, desain pekarangan rumah untuk menanam singkong juga bisa menjadi ruang interaksi keluarga. Kegiatan menanam, menyiram dan memanen bersama menciptakan momen kebersamaan yang menyenangkan. Proses tersebut menumbuhkan kesadaran ekologis sejak dini serta menanamkan nilai cinta terhadap alam. Melalui pengelolaan yang bijak, pekarangan rumah tidak hanya menjadi sumber pangan, tetapi juga sarana pembelajaran dan rekreasi alami bagi seluruh anggota keluarga.
Berikut ulasan lengkap yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (4/11/2025).
1. Pekarangan Bertema Agro-Urban Minimalis
Konsep pekarangan bertema agro-urban minimalis sangat ideal diterapkan pada rumah-rumah yang berada di kawasan perkotaan dengan keterbatasan lahan. Desain ini menitikberatkan pada pemanfaatan ruang secara efisien tanpa mengorbankan fungsi estetika maupun produktivitas tanaman. Area tanam dapat dibuat berbentuk petak persegi panjang di bagian belakang atau samping rumah, disusun rapi agar setiap batang singkong memperoleh pencahayaan matahari yang cukup.
Jarak antar tanaman sebaiknya diatur sekitar 80 hingga 100 sentimeter untuk memberikan ruang tumbuh yang optimal bagi akar dan batang. Supaya area tetap mudah diakses, pasang paving atau batu koral di sepanjang jalur tepi kebun sehingga proses penyiraman, pemupukan, hingga panen menjadi lebih nyaman. Untuk memperindah tampilan, kombinasikan kebun singkong ini bersama pot tanaman herbal seperti serai, daun mint, atau cabai yang sekaligus memberi aroma alami menyegarkan di sekitar rumah.
2. Konsep Kebun Terasering Sederhana
Bagi pemilik rumah yang berada di daerah berbukit atau memiliki kontur tanah miring, desain kebun terasering sederhana dapat menjadi solusi cerdas dalam mengoptimalkan fungsi lahan. Model terasering memungkinkan tanah dibentuk menjadi beberapa undakan bertingkat menggunakan batu bata, semen, atau material alami lain.
Setiap undakan dapat dijadikan tempat menanam singkong sehingga akar memiliki daya cengkeram yang kuat dan tidak mudah tergerus air hujan. Selain mencegah terjadinya erosi, sistem ini juga membantu distribusi air lebih merata ke seluruh area tanam. Tampilan kebun bertingkat memberikan nilai visual tersendiri, menghadirkan kesan artistik sekaligus fungsional pada pekarangan rumah.
3. Taman Singkong Berpadu Tanaman Hias
Menghadirkan taman singkong berpadu tanaman hias merupakan pilihan menarik bagi siapa pun yang ingin menjaga keseimbangan antara keindahan dan fungsi produktif pada lahan rumah. Penataan dapat dilakukan dengan menempatkan singkong pada bagian tengah area, sementara sisi tepinya dihiasi tanaman hias berwarna cerah seperti bunga kertas, lidah mertua, atau puring.
Perpaduan warna hijau pekat dari daun singkong dan rona mencolok dari bunga menciptakan harmoni visual yang menyegarkan mata. Selain menambah nilai estetika, keberadaan tanaman hias juga menarik datangnya serangga penyerbuk yang berperan penting dalam ekosistem kebun, sehingga pertumbuhan singkong menjadi lebih subur dan sehat.
4. Desain Kebun Pekarangan Berpagar Bambu
Mengadopsi desain kebun berpagar bambu memberikan nuansa tradisional yang alami sekaligus memperkuat karakter pekarangan rumah. Bambu berfungsi sebagai pembatas area tanam yang ramah lingkungan, tahan lama, dan mudah diperoleh. Di sepanjang pagar, dapat ditanam berbagai jenis tanaman penunjang seperti kacang panjang, kacang tanah, atau tanaman merambat lain yang membantu menjaga kesuburan tanah melalui sistem tanam tumpangsari. Selain mempercantik tampilan, pagar bambu juga berperan melindungi tanaman dari hewan pengganggu serta menambah privasi pada area kebun. Suasana alami yang tercipta membuat pekarangan tampak lebih hangat dan menyatu dengan alam sekitar.
5. Pekarangan Berkonsep Raised Bed Garden
Bagi wilayah perkotaan yang memiliki kondisi tanah keras atau sering tergenang, konsep raised bed garden menjadi alternatif efektif untuk menanam singkong. Bedengan tinggi berfungsi menjaga aerasi tanah tetap baik serta mencegah air berlebih menggenang di sekitar akar tanaman. Struktur bedengan dapat dibuat dari papan kayu, batako, atau bata setinggi 20 hingga 30 sentimeter, kemudian diisi campuran tanah gembur, kompos, serta sekam padi sebagai media tanam. Selain menjaga kesehatan akar, desain ini juga menampilkan tampilan kebun modern yang rapi dan mudah dirawat. Penambahan jalur batu di sela bedengan menjadikan area tanam terlihat bersih dan nyaman saat dilewati.
6. Kebun Singkong dalam Pola Barisan Geometris
Penerapan pola barisan geometris pada kebun singkong memberikan kesan modern serta meningkatkan efisiensi ruang tanam. Susunan tanaman dapat dibuat dalam pola persegi, segitiga, atau lingkaran agar terlihat simetris dan teratur. Penggunaan tali ukur sangat membantu menjaga jarak antar tanaman tetap seragam sehingga pertumbuhannya merata.
Selain mempermudah proses perawatan, pola geometris menciptakan tampilan visual yang menarik seperti kebun kontemporer bernuansa artistik. Sebagai tambahan, hamparan batu koral putih di antara barisan tanaman dapat difungsikan sebagai jalur pijakan alami yang mempercantik sekaligus menjaga kebersihan area kebun.
7. Pekarangan Multifungsi Berkanopi Paranet
Konsep pekarangan multifungsi berkanopi paranet menggabungkan fungsi pertanian produktif serta kenyamanan ruang terbuka untuk relaksasi keluarga. Paranet berfungsi melindungi tanaman dari paparan sinar matahari berlebih tanpa menghalangi sirkulasi udara. Area di bawah naungan paranet bisa difungsikan sebagai tempat bersantai sore hari sambil menikmati suasana kebun. Tambahkan kursi kayu, meja kecil, atau ayunan sederhana di tepi area tanam agar menciptakan kesan nyaman dan alami. Kombinasi antara elemen fungsional dan estetika ini menjadikan kebun singkong tidak hanya produktif, tetapi juga menjadi ruang hijau yang menenangkan pikiran.
8. Konsep Pekarangan Tradisional ala Pedesaan
Bagi pecinta suasana alami, pekarangan bergaya tradisional ala pedesaan menjadi pilihan tepat untuk menciptakan atmosfer klasik yang menenangkan. Area tanam dapat dibuat luas di belakang rumah, disusun rapi dengan jalur tanah kecil sebagai jalan setapak agar mudah diakses. Letakkan kendi tanah liat atau ember bambu di sudut kebun sebagai tempat menampung air untuk penyiraman, menghadirkan kesan rustic yang autentik. Elemen-elemen alami seperti batu, kayu, dan anyaman bambu menambah nilai estetika tradisional pada kebun. Selain menghadirkan keindahan alami, desain ini juga mencerminkan kesederhanaan dan kearifan lokal yang selaras dengan budaya agraris masyarakat Indonesia.
FAQ Seputar Topik
Mengapa menanam singkong di pekarangan rumah menjadi pilihan yang menarik?
Menanam singkong di pekarangan rumah menarik karena singkong adalah sumber karbohidrat alternatif, daunnya kaya nutrisi, tahan kondisi tanah kurang subur dan kemarau, serta perawatannya mudah dan mendukung ketahanan pangan keluarga.
Bagaimana kondisi tanah dan sinar matahari yang ideal untuk menanam singkong?
Singkong membutuhkan sinar matahari langsung minimal 6-8 jam setiap hari. Tanah ideal adalah gembur, kaya bahan organik, memiliki drainase baik, seperti tanah lempung berpasir, dengan pH optimal 5,8.
Apa saja tips penting dalam pemilihan bibit dan teknik penanaman singkong?
Pilih bibit dari batang singkong sehat, bebas penyakit, berumur 8-12 bulan, dengan diameter 2-3 cm. Potong batang 20-30 cm, tanam stek sedalam 5-10 cm dengan mata tunas menghadap ke atas, dan perhatikan jarak tanam.
Bagaimana cara merawat tanaman singkong agar hasil panen maksimal?
Perawatan meliputi penyiraman teratur tanpa genangan air, pemupukan organik dan anorganik, penyiangan gulma rutin, pemangkasan tunas berlebihan, pembumbunan tanah, serta pengendalian hama dan penyakit.

6 hours ago
2
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5399546/original/076071300_1761978115-InShot_20251031_144759441.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402713/original/028158500_1762265273-Brasil_U-17.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5356566/original/058760100_1758462443-WhatsApp_Image_2025-09-21_at_19.11.22.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5354206/original/078588700_1758205289-large_saddil_lcs_bar_30b7fa1e57.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401258/original/080160000_1762161789-unnamed__13_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402638/original/036487900_1762255072-ucapan_belasungkawa_kristen.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/4643896/original/047830500_1699628396-20231110BL_Piala_Dunia_U-17_2023_Indonesia_U-17_Vs_Ekuador_U-17-108.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4831200/original/091232300_1715668350-Talaga_Bodas_Garut.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402380/original/051414600_1762246067-destruction-smartphones-ilustrated.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402608/original/032362000_1762254271-unnamed_-_2025-11-04T171618.678.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5391612/original/056505400_1761359634-Gemini_Generated_Image_6oa5li6oa5li6oa5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402379/original/071473300_1762245978-guru_yang_mengajar.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2388986/original/069127300_1540170347-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402384/original/031680300_1762246146-pagar_tembok_minimalis__3_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402435/original/068508200_1762247076-tebak_tebakan_hewan.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402321/original/028126300_1762243724-keramik_dapur_3a.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5402575/original/052708000_1762252526-MEES_HIL.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5182192/original/013914800_1744048143-Media_7.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5399998/original/035412000_1762056964-unnamed_-_2025-11-02T110315.750.jpg)










:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5001271/original/045738300_1731378312-page.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5289991/original/061477600_1753085725-Gemini_Generated_Image_hgzf0thgzf0thgzf.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4749488/original/094430200_1708534731-6_Pesona_Mas-mas_Jawa_Jerman_Nicholas_Saputra_dalam_Balutan_Beskap_Berbagai_Warna__3_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5282686/original/033065400_1752481455-Gemini_Generated_Image_ot0mgqot0mgqot0m.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339299/original/025399500_1757052533-unnamed_-_2025-09-05T125024.466.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347915/original/009314600_1757745786-ChatGPT_Image_Sep_13__2025__01_41_07_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338093/original/002133400_1756964690-Gemini_Generated_Image_e2yjtbe2yjtbe2yj.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5339933/original/067743600_1757137253-unnamed_-_2025-09-06T122212.122.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5338264/original/048399000_1756968798-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363626/original/003041100_1758954707-unnamed__32_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363741/original/074425700_1758961497-Gemini_Generated_Image_5iwydt5iwydt5iwy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5228890/original/025290300_1747898841-ChatGPT_Image_May_22__2025__02_14_51_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5222989/original/003022200_1747470376-ChatGPT_Image_May_17__2025__03_26_00_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5220644/original/004832500_1747287774-aeb56d42-4478-4a01-a97d-5ee3a126af88.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5201001/original/057882900_1745807636-Gambar_WhatsApp_2025-04-28_pukul_09.16.41_423b940f.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5317791/original/081125900_1755406322-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5314799/original/018068700_1755141741-Screenshot_2025-08-14_101821.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5345226/original/041083400_1757522822-WhatsApp_Image_2025-09-10_at_21.04.13.jpeg)