7 Jenis Ular Pemakan Serangga yang Aman dan Tidak Berbisa, Jangan Panik

2 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta Kehadiran ular sering kali menimbulkan rasa khawatir bagi banyak orang. Banyak yang menganggap semua ular berbahaya dan berbisa, padahal tidak semua jenis ular demikian. Beberapa ular justru memiliki peran penting dalam ekosistem, terutama dalam mengendalikan populasi serangga dan hama.

Menurut situs jelajah alam liar, Bayou Swamp Tours, ular pemakan serangga yang tidak berbisa umumnya memiliki ukuran kecil dan perilaku yang tidak agresif. Mereka juga memiliki pupil mata yang bulat dan tidak tajam. Reptil jenis ini juga biasanya lebih memilih untuk menjauh daripada berinteraksi dengan manusia. Dengan mengenali jenis-jenis ular ini, kita dapat mengurangi kepanikan dan memahami peran ekologis mereka.

Artikel ini akan membahas 7 jenis ular pemakan serangga yang tidak berbisa dan aman bagi manusia. Pengetahuan ini diharapkan dapat membantu masyarakat berinteraksi dengan lingkungan secara lebih bijaksana. Simak informasi selengkapnya, dirangkum Liputan6, Jumat (21/11).

1. Ular Kawat (Indotyphlops braminus)

Ular kawat, atau ular cacing, adalah salah satu jenis ular terkecil di dunia. Ukurannya mirip dengan cacing tanah, dengan panjang maksimal sekitar 20 cm. Ular ini memiliki warna tubuh yang bervariasi, mulai dari hitam hingga abu-abu kebiruan.

Ular kawat tidak memiliki bisa dan tidak berbahaya bagi manusia. Mereka lebih suka menghabiskan waktu di bawah tanah dan mencari makanan seperti telur semut dan rayap. Ular ini berperan dalam mengendalikan populasi serangga kecil di lingkungan sekitar.

Ular kawat juga dikenal dapat berbiak secara partenogenesis, di mana semua spesimen yang ditemukan adalah betina. Hal ini membuat ular kawat menjadi unik dan menarik untuk dipelajari lebih lanjut.

2. Ular Lidi (Liopeltis tricolor)

Ular lidi adalah jenis ular yang dikenal sebagai pemakan serangga. Ular ini memiliki tubuh ramping dengan panjang maksimal sekitar 56 cm. Ular lidi tidak memiliki bisa dan giginya terlalu kecil untuk menyakiti manusia.

Warna tubuh ular lidi biasanya kehijauan atau zaitun dengan bagian perut berwarna kuning. Ular ini sering ditemukan di tanah atau semak-semak saat berburu serangga seperti jangkrik dan belalang. Mereka berkontribusi pada ekosistem dengan menjaga keseimbangan populasi serangga tersebut.

Ular lidi adalah jenis ular yang kurang dikenal di Indonesia. Meskipun jarang diperjualbelikan sebagai hewan peliharaan, ular ini memiliki peran penting dalam mengendalikan serangga di habitatnya.

3. Ular Rumput Hijau (Opheodrys aestivus)

Ular rumput hijau adalah ular yang tidak berbisa dan aman bagi manusia. Ular ini memiliki tubuh memanjang dan berwarna hijau, dengan panjang maksimal mencapai 116 cm. Ular ini sangat menyukai serangga dan laba-laba sebagai makanan utamanya.

Ular rumput hijau menggunakan warna hijaunya untuk berkamuflase di lingkungan sekitar. Mereka biasanya berburu capung, belalang, dan kupu-kupu. Ular ini memiliki sifat tenang dan jarang menyerang manusia.

Gigitannya tidak menyakitkan karena ukuran tubuhnya yang kecil. Ular rumput hijau lebih mengandalkan kecepatan dan kamuflase untuk menghindari predator di alam liar.

4. Ular Siput (Pareas carinatus)

Ular siput adalah spesies ular kecil yang tidak berbisa dan tidak berbahaya bagi manusia. Ular ini dikenal sebagai pemangsa moluska, terutama siput dan bekicot. Ular siput memiliki tubuh ramping dan aktif pada malam hari.

Warna tubuh ular siput biasanya cokelat atau abu-abu dengan corak gelap. Ular ini bergerak lamban dan dapat ditemukan di hutan atau daerah lembap. Keberadaan ular siput membantu mengendalikan populasi siput di lingkungan pertanian.

Dengan mengurangi jumlah siput, ular siput berkontribusi pada pengurangan penggunaan pestisida. Hal ini menjadikan ular siput sebagai bagian penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

5. Ular Kepala Dua (Cylindrophis ruffus)

Ular kepala dua, juga dikenal sebagai ular pipa, adalah spesies ular yang tidak berbisa. Ular ini memiliki ciri utama corak warna cokelat dan abu-abu di sekujur tubuhnya. Ular ini berperan penting dalam mengendalikan populasi hama di lingkungan tempat tinggalnya.

Ular kepala dua memangsa bibit hama yang dapat merusak tanaman. Keberadaannya membantu menjaga keseimbangan alami tanpa menimbulkan ancaman bagi manusia. Ular ini termasuk dalam daftar ular tidak berbisa yang hidup di Indonesia.

Ular kepala dua memiliki peran ekologis yang signifikan. Dengan mengendalikan hama, ular ini membantu petani dalam menjaga hasil panen mereka.

6. Ular Pelangi (Xenopeltis unicolor)

Ular pelangi adalah jenis ular yang tidak berbisa dan hidup di wilayah Asia Tenggara. Ular ini memiliki ciri utama corak warna cokelat dan abu-abu di sekujur tubuhnya. Ular pelangi memiliki sisik yang berkilau dan dapat memantulkan warna pelangi saat terkena cahaya.

Meskipun tidak disebutkan secara eksplisit sebagai pemakan serangga, ular pelangi kemungkinan besar juga memakan serangga di habitatnya. Ular ini tidak berbahaya bagi manusia dan sering disalahpahami karena penampilannya.

Ular pelangi merupakan bagian dari keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia. Memahami keberadaan ular ini dapat membantu masyarakat menghargai peran mereka dalam ekosistem.

7. Ular Cincin-Leher (Diadophis punctatus)

Ular cincin-leher adalah jenis ular yang tidak berbisa dan aman untuk dipelihara. Ular ini memiliki ukuran tubuh kecil, sekitar 25–46 cm. Ciri khasnya adalah tubuh berwarna gelap dengan bagian bawah badan dan leher yang memiliki cincin berwarna kuning.

Ular cincin-leher adalah pemakan reptil, amfibi, serangga, dan cacing tanah. Makanan ini mudah diperoleh, menjadikannya pilihan yang relatif mudah dalam perawatan. Di alam liar, ular ini hidup di sekitar hutan, rawa, dan tebing.

Ular cincin-leher memiliki karakter yang tenang dan tidak agresif. Meskipun tidak berbahaya, ular ini sebaiknya tidak terlalu sering dipegang agar tidak stres.

Pertanyaan dan Jawaban Seputar Jenis Ular

Q: Apakah semua ular di permukiman tidak berbisa?

A: Tidak, sebagian besar ular yang ditemukan di sekitar permukiman manusia tidak memiliki bisa.

Q: Tanaman apa yang tidak disukai ular?

A: Beberapa tanaman dengan aroma kuat seperti serai wangi dan lavender dapat membantu mengusir ular.

Q: Apakah ular kawat berbahaya bagi manusia?

A: Ular kawat tidak memiliki bisa dan tidak berbahaya bagi manusia.

Q: Apa makanan utama ular lidi?

A: Makanan utama ular lidi adalah serangga, khususnya jangkrik dan belalang.

Q: Bagaimana cara membedakan ular berbisa dan tidak berbisa?

A: Ular berbisa biasanya memiliki mata seperti celah vertikal, sementara yang tidak berbisa memiliki pupil bulat.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|