Liputan6.com, Jakarta Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik yang dikenal progresif dan rendah hati, meninggal dunia pada 21 April 2025, tepat di hari Senin Paskah. Ia wafat setelah mengalami komplikasi pneumonia ganda yang sudah melemahkan kesehatannya sejak beberapa bulan terakhir. Sosoknya dikenal luas karena sikap tegasnya terhadap isu sosial dan politik selama masa kepausannya.
Lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio pada Desember 1936 di Buenos Aires, Argentina, ia merupakan anak dari imigran Italia. Bergoglio muda hidup sederhana bersama tiga saudara kandungnya di lingkungan kelas pekerja. Ayahnya bekerja sebagai pegawai kereta api, sementara ibunya adalah ibu rumah tangga yang religius dan disiplin.
Sebelum menjalani kehidupan religius, Bergoglio sempat meniti karier sebagai petugas kebersihan dan penjaga pintu malam. Ia juga sempat belajar untuk menjadi teknisi kimia dan bekerja di laboratorium sains pangan. Namun hidupnya berubah drastis setelah sembuh dari penyakit paru-paru dan memutuskan bergabung dengan Serikat Jesuit pada tahun 1958.
Pilihan hidupnya menjadi imam sempat mengejutkan keluarganya, namun Bergoglio tetap teguh pada keyakinannya. Ia menghabiskan tahun-tahun awal pelayanannya di kawasan rawan kejahatan Buenos Aires, membantu korban kekerasan dan perdagangan manusia. Berikut potret dan perjalanan kehidupan Paus Fransiskus dari muda hingga diangkat jadi Paus dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (22/4/2025).
Di tengah Pandemi Corona Covid-19, paskah di Vatikan berlangsung sepi. Paus Fransiscus dan sejumlah Pastur menjalani ibadah dan disiarkan secara online