Liputan6.com, Jakarta Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) kini merambah berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam industri kecantikan dan perawatan diri. Salah satu inovasi terbaru yang tengah menjadi sorotan adalah mesin cuci rambut otomatis berbasis AI yang mulai digunakan di sejumlah salon rambut di Tiongkok.
Mesin ini dirancang untuk menyederhanakan proses pencucian rambut, sekaligus memberikan pengalaman perawatan yang efisien dan modern bagi pelanggan. Dengan memanfaatkan sensor inframerah, mesin mampu mendeteksi kondisi kulit kepala dan jenis rambut pengguna.
Menurut beberapa media lokal Tiongkok, perangkat cuci rambut berbasis AI telah terlihat di berbagai salon di Provinsi Guangzhou dan popularitasnya bahkan dijuluki sebagai "demam AI shampooing".
Kehadiran mesin ini menandai langkah baru dalam otomatisasi layanan salon, sekaligus menggambarkan bagaimana AI semakin memainkan peran penting dalam meningkatkan kenyamanan dan efisiensi dalam industri kecantikan.
Mesin cuci rambut mulai menguasai salon Tiongkok dilansir Liputan6.com dari Oddity Central, Selasa (22/4/2025).
Sebuah lukisan karya D.O.U.G. Tapi D.O.U.G. bukanlah manusia - ini adalah mesin yang diciptakan oleh Sougwen Chung. Seniman ini telah membangun dan memprogram sistem A.I. ini untuk bekerja bersama mereka, menciptakan lukisan bersama.
Membilas Rambut Pelanggan 13 Menit
Sejumlah salon rambut di Tiongkok telah memperkenalkan mesin cuci rambut bertenaga AI yang dikabarkan mampu mencuci dan membilas rambut pelanggan hanya dalam waktu 13 menit.
Revolusi AI baru saja dimulai, namun industri perawatan rambut tampaknya sudah memanfaatkan kecerdasan buatan untuk mengotomatisasi proses pencucian rambut di salon.
Mesin inovatif ini kabarnya menggunakan sensor inframerah untuk mendeteksi kulit kepala pengguna dan kemudian memilih jenis sampo serta metode pencucian yang sesuai berdasarkan tipe rambut orang tersebut.
Dilengkapi Beberapa Mode Pencucian
Menurut seorang pemilik salon di Distrik Tianhe, mesin-mesin AI ini dilengkapi beberapa mode pencucian bawaan, seperti pencucian cepat, normal, waktu tambahan, atau semprotan air, serta tiga tingkat intensitas pijatan kulit kepala. Mesin ini juga memiliki pengaturan berbeda untuk pelanggan berambut panjang dan pendek.
Saat layanan otomatis ini pertama kali diluncurkan, harga satu sesi cuci rambut dengan AI hanya 9,9 yuan (sekitar Rp21.000), namun karena semakin populer, harganya kini hampir dua kali lipat menjadi 19 yuan (sekitar Rp40.000). Satu sesi cuci rambut biasanya memakan waktu hanya 13 menit.
Kekurangan dan Kelebihan
Meskipun popularitasnya meningkat di Tiongkok, mesin cuci rambut bertenaga AI ini mendapat ulasan beragam dari pengguna. Beberapa mengeluhkan bahwa pijatannya terlalu menyakitkan, sementara yang lain merasa hasil cucinya kurang bersih.
Terlepas dari kritik pelanggan, mesin cuci rambut AI ini tetap menjadi bukti nyata bagaimana teknologi AI dapat diterapkan dalam industri kecantikan. Ke depannya, diharapkan teknologi ini dapat terus dikembangkan dan ditingkatkan untuk memberikan pengalaman yang lebih baik dan memuaskan bagi para pelanggan.