Liputan6.com, Jakarta Menyambut perayaan Hari Kemerdekaan selalu membawa semangat tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Salah satu tradisi kuliner yang tidak pernah absen adalah tumpeng, hidangan berbentuk kerucut yang sarat makna filosofis. Untuk memeriahkan momen tersebut, banyak orang mencari inspirasi tentang cara menghias tumpeng 17 Agustusan, agar tampil istimewa di meja perayaan.
Tumpeng bukan sekadar sajian, melainkan simbol rasa syukur dan doa bagi bangsa. Dalam momen 17 Agustus, tampilan tumpeng kerap dipercantik menggunakan hiasan warna-warni dari sayuran segar, lauk pauk lezat, serta ornamen bertema merah putih. Memahami cara menghias tumpeng 17 Agustusan menjadi langkah penting, menghasilkan sajian yang memukau mata sekaligus menghidupkan suasana kebersamaan.
Setiap detail dalam tumpeng memiliki peran penting untuk memperkuat makna perayaan kemerdekaan. Mulai dari pemilihan wadah, susunan lauk, hingga ornamen pelengkap, semuanya berkontribusi pada kesan estetis. Mempelajari cara menghias tumpeng 17 Agustusan tidak hanya membantu menciptakan tampilan menarik, tetapi juga memperkuat pesan simbolis di baliknya.
Selain sebagai santapan, tumpeng sering dijadikan pusat perhatian dalam lomba menghias saat Agustusan. Berikut ini beberapa menghias tumpeng yang Liputan6.com rangkum pada Jumat (15/8/2025).
Tumpeng 17 Agustusan dan Makna Dibaliknya
Tumpeng merupakan sajian khas Nusantara yang berbentuk kerucut, biasanya terbuat dari nasi kuning yang diolah bersama rempah-rempah pilihan. Hidangan ini telah menjadi salah satu ikon kuliner Indonesia yang sarat filosofi, serta memiliki peranan penting dalam berbagai tradisi.
Pada masa lampau, tumpeng disajikan sebagai bagian dari upacara keagamaan yang bertujuan memberikan penghormatan kepada para dewa serta leluhur. Bentuk kerucutnya melambangkan gunung, simbol yang dalam budaya Jawa dan Bali dipercaya sebagai tempat bersemayamnya para hyang atau arwah leluhur, sekaligus pusat kekuatan alam semesta.
Dalam pandangan masyarakat tradisional, gunung adalah lambang kesucian, keteguhan dan sumber kehidupan. Oleh karena itu, nasi tumpeng dibuat menjulang menyerupai puncak gunung, lalu dikelilingi beragam lauk-pauk yang disusun melingkar. Lauk-lauk ini berperan sebagai simbol persembahan dan doa untuk kemakmuran.
Seiring waktu, tradisi tersebut tidak lagi terbatas pada ritual adat atau keagamaan saja. Kini, tumpeng hadir dalam berbagai momen penting seperti peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus, acara ulang tahun, peresmian, hingga syukuran keluarga besar, menjadikannya simbol kebersamaan dan rasa syukur lintas generasi.
Akar tradisi tumpeng dapat ditelusuri dari kebudayaan Jawa, Madura dan Bali yang dipengaruhi ajaran Hindu. Dalam buku Bali Bukan India, disebutkan bahwa masyarakat Nusantara kuno memuliakan gunung sebagai tempat tinggal para leluhur serta sumber berkah.
Gunung Semeru, misalnya, diyakini sebagai puncak Mahameru yaitu pusat dunia dan simbol kekayaan alam. Nasi kuning dalam tumpeng diolah menggunakan kunyit, menghasilkan warna emas alami yang dipilih bukan sekadar untuk estetika, melainkan sebagai lambang kemakmuran, kehormatan, dan moral yang luhur.
Bukan hanya bentuk dan warnanya yang bermakna, tetapi juga ragam lauk yang menyertai tumpeng. Biasanya, disajikan tujuh jenis lauk yang masing-masing memiliki simbol khusus. Sambal goreng teri, misalnya, merepresentasikan harapan agar masyarakat hidup rukun, sebagaimana ikan teri yang selalu bergerombol.
Ayam pejantan dipilih sebagai menu utama untuk mengingatkan agar terhindar dari sifat congkak atau angkuh layaknya ayam jago. Urap sayuran yang terbuat dari kangkung, bayam dan tauge melambangkan tiga doa utama: perlindungan (jinangkung), ketentraman (ayem), dan pertumbuhan pribadi yang berkesinambungan. Keseluruhan elemen tersebut membuat tumpeng bukan sekadar hidangan, melainkan karya seni kuliner penuh simbol yang memadukan cita rasa, tradisi dan filosofi kehidupan.
Cara Menghias Tumpeng 17 Agustusan agar Tampil Memikat dan Sarat Filosofi
Setiap tanggal 17 Agustus, suasana di seluruh pelosok negeri selalu dipenuhi semarak perayaan kemerdekaan Republik Indonesia. Bendera berkibar, suara riuh lomba terdengar, dan aneka kegiatan kebersamaan mempererat persaudaraan antarwarga.
Salah satu tradisi yang kerap menjadi pusat perhatian dalam rangkaian acara adalah lomba menghias tumpeng. Tidak hanya berfungsi sebagai kompetisi kreatif, aktivitas ini juga memiliki nilai simbolis yang mendalam, yaitu wujud rasa syukur atas kemerdekaan yang telah diraih dan doa tulus demi masa depan Indonesia yang lebih makmur.
Baik untuk kebutuhan lomba di tingkat RT, sekolah, atau kantor, maupun untuk acara syukuran keluarga, tumpeng yang dihias dengan konsep matang akan memberikan kesan berkesan bagi siapa saja yang melihatnya. Simak beberapa caranya:
1. Menentukan Konsep dan Tema Dekorasi
Sebelum mulai menata bahan-bahan, tentukan terlebih dahulu tema dekorasi yang ingin diangkat. Untuk momentum kemerdekaan, kombinasi warna merah dan putih biasanya menjadi pilihan paling populer karena melambangkan bendera Indonesia. Warna-warna ini bisa diperoleh secara alami dari bahan pangan, seperti cabai merah, tomat, paprika, wortel, putih telur, atau lobak.
Jika ingin tampil berbeda, Anda dapat memadukan tema kemerdekaan dengan sentuhan tradisional. Ornamen dari janur kuning, anyaman daun kelapa, atau bentuk burung garuda yang diukir dari sayuran akan memberi nilai artistik yang unik. Tema yang jelas dan konsisten akan memudahkan penataan sekaligus membuat hasil akhir terlihat profesional.
2. Memilih Bentuk dan Proporsi Tumpeng
Tumpeng umumnya berbentuk kerucut, melambangkan gunung sebagai simbol kemakmuran, keteguhan, dan rasa syukur. Untuk lomba 17 Agustus, ukuran tumpeng dapat disesuaikan dengan jumlah tamu atau ketentuan panitia lomba.
Selain bentuk klasik, inovasi seperti tumpeng mini untuk porsi individual atau tumpeng bertingkat yang dihias di setiap lapisan juga dapat menjadi pilihan menarik. Namun, pastikan bentuk tumpeng tetap kokoh, memiliki struktur yang seimbang, dan mudah dihias. Stabilitas bentuk penting agar dekorasi tidak mudah rusak sebelum acara dimulai.
3. Menyusun Lauk Pauk dan Sayuran
Lauk pauk bukan hanya pelengkap rasa, tetapi juga berperan besar dalam estetika tumpeng. Aturlah lauk-lauk di sekeliling nasi tumpeng dengan mempertimbangkan harmoni warna dan tekstur. Misalnya, ayam goreng berwarna keemasan atau kecokelatan dapat ditempatkan berseberangan dengan urap sayur yang hijau segar. Tempe orek dengan warna pekat dan sambal merah menyala akan memberikan kontras yang memikat.
Untuk mempercantik tampilan, manfaatkan sayuran segar seperti mentimun, tomat, dan wortel. Sayuran ini dapat dipotong atau diukir menyerupai bunga, daun, atau ornamen tradisional. Susunan melingkar dan potongan yang simetris akan menciptakan kesan rapi serta elegan.
4. Memberi Sentuhan Merah Putih
Nuansa merah putih menjadi ciri khas yang tidak boleh dilewatkan saat menghias tumpeng Agustusan. Ada berbagai cara kreatif untuk menghadirkannya, misalnya:
Menyajikan telur rebus yang dibelah dua, mempertahankan putih telur sebagai warna asli, lalu menghias kuning telur dengan potongan cabai merah atau paprika. Menempatkan sambal di satu sisi dan potongan lobak putih di sisi berlawanan.Menancapkan bendera mini di puncak tumpeng sebagai simbol kemerdekaan.Kombinasi warna merah dan putih yang tertata rapi akan memperkuat identitas tema kemerdekaan sekaligus membuat tumpeng tampil memukau.
5. Memilih Alas dan Dekorasi Pendukung
Penyajian tumpeng umumnya menggunakan tampah yang dialasi daun pisang. Agar lebih artistik, potong daun pisang membentuk pola segitiga atau zigzag di bagian pinggir. Tambahan hiasan seperti anyaman janur, pita merah putih, atau ornamen kertas bertema kemerdekaan di sekeliling tampah akan membuat tampilan semakin meriah.
Perlu diingat, alas yang indah akan memberikan kesan mewah dan memperkuat keseluruhan estetika hidangan. Bahkan sebelum melihat detail lauk-pauk, alas yang rapi sudah mampu menarik perhatian.
6. Menjaga Kerapian dan Kebersihan
Keindahan tumpeng tidak akan maksimal tanpa kerapian. Pastikan setiap lauk tersusun rapi, tidak ada minyak atau bumbu yang tercecer, dan warna makanan terlihat segar. Gunakan sarung tangan saat menata makanan untuk menjaga kebersihan dan mencegah kontaminasi.
Jika tumpeng disiapkan untuk lomba, pertimbangkan waktu penyajian agar seluruh komponen tetap segar hingga saat penjurian. Makanan yang tampak layu atau berminyak berlebihan akan mengurangi nilai estetika.
7. Memberi Makna pada Setiap Komponen
Agar tumpeng tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga menghadirkan pesan filosofis, sertakan makna pada setiap elemen. Misalnya, ayam goreng sebagai lambang keluwesan, telur rebus untuk keberhasilan, sayuran hijau sebagai simbol kesehatan, dan sambal merah sebagai semangat perjuangan.
Memberikan penjelasan singkat mengenai makna ini saat lomba atau penyajian akan memberi nilai tambah. Bukan hanya juri atau tamu yang terkesan, tetapi pesan yang tersampaikan juga akan membuat tumpeng lebih istimewa.
FAQ Seputar Topik
1. Apa langkah pertama dalam cara menghias tumpeng 17 Agustusan agar terlihat rapi dan menarik?
Langkah awal adalah menyiapkan semua bahan dan peralatan secara lengkap. Pastikan tumpeng nasi sudah dibentuk sempurna, wadah hias sudah tersedia, serta bahan pelengkap seperti lauk, sayuran, dan garnish siap digunakan. Persiapan ini memudahkan proses dekorasi tanpa terputus.
2. Bagaimana membuat tumpeng terlihat lebih tematik untuk perayaan kemerdekaan?
Gunakan hiasan berwarna merah putih seperti irisan cabai, tomat, dan telur rebus yang dibelah dua. Tambahkan bendera mini atau ornamen bertema kemerdekaan di sekitar tumpeng untuk menonjolkan nuansa peringatan 17 Agustus.
3. Apakah ukuran tumpeng mempengaruhi teknik hiasnya?
Ya, ukuran tumpeng menentukan jumlah dan pola penataan lauk. Tumpeng besar memerlukan variasi lauk yang lebih banyak serta penataan bertingkat, sementara tumpeng kecil cukup menggunakan lauk utama dan garnish sederhana agar tidak terlihat berlebihan.
4. Bagaimana cara menata lauk agar tumpeng terlihat simetris?
Mulailah dari bagian depan lalu susun lauk secara berlawanan arah di sisi lainnya. Gunakan konsep penataan seimbang, misalnya lauk berbentuk bulat di satu sisi diseimbangkan dengan lauk bertekstur di sisi lainnya.