Cerita di Balik Dress Lukisan Luna Maya yang Bikin Haru, Bawa Kenangan Sang Ayah di Hari Bahagianya

Liputan6.com, Jakarta Sebuah unggahan penuh emosi dibagikan oleh aktris dan model ternama Luna Maya melalui akun Instagram pribadinya, @lunamaya, pada tanggal 13 Mei 2025. Dalam unggahan tersebut, Luna memperlihatkan gaun pernikahannya yang sangat personal dan menyentuh hati, karena gaun tersebut merupakan hasil olahan dari lukisan mendiang sang ayah.

Dalam keterangan unggahannya, Luna menulis bahwa gaun tersebut adalah salah satu bagian paling personal dari pernikahannya. Ia menyebut gaun tersebut sebagai "a gentle tribute, woven with longing and love." Gaun ini dirancang oleh desainer ternama Indonesia, Yefta Gunawan, yang mampu menerjemahkan emosi mendalam Luna menjadi karya busana penuh makna.

Postingan Luna disertai dengan tagar #MOONtotheMAX, merujuk pada momen spesial pernikahannya. Hari ini, Rabu, 14 Mei 2025, unggahan tersebut telah mendapatkan lebih dari 260 ribu likes dan ribuan komentar, menjadi sorotan tidak hanya karena keindahan busana, tetapi juga kisah yang menyertainya.

Foto pertama menunjukkan Luna Maya berdiri dengan anggun, sementara di belakangnya tampak proses perancangan gaun tengah dilakukan. Dalam satu bingkai, terlihat pula lukisan hasil karya sang ayah yang menjadi dasar motif gaun tersebut. Lukisan ini merupakan karya almarhum sang ayah yang dibuat saat Luna berusia 12 tahun.

Warna-warna cerah dari lukisan tersebut menjadi pusat perhatian, menandakan cinta yang tulus dan mendalam. Tampak pula desainer Yefta Gunawan yang teliti menyusun potongan kain seolah sedang merangkai kembali serpihan kenangan menjadi wujud nyata dalam bentuk gaun.

Potret gaun memperlihatkan dengan jelas bagaimana lukisan diinterpretasikan menjadi detail kain. Gambar wajah-wajah yang penuh ekspresi seolah menyampaikan cerita mereka masing-masing dalam balutan warna biru gelap yang mendominasi.

Komposisi ini memperkuat nuansa haru dan hangat, menghadirkan perpaduan harmonis antara seni dan busana. Penempatan lukisan yang presisi menunjukkan dedikasi tinggi dalam mewujudkan busana ini bukan hanya sebagai pakaian, melainkan karya seni yang bisa dikenakan.

Tak mampu menahan haru, Luna Maya pun menitikkan air mata bahagia saat menyaksikan detail gaun tersebut. Ia tampak menyeka air mata dengan tisu, berusaha mengontrol emosinya yang memuncak.

Momen tersebut menjadi potret indah betapa kuatnya ikatan emosional Luna dengan keluarga, terutama sang ayah yang kini diabadikan dalam wujud gaun pernikahan.

Dalam potret ini, Luna berdiri di antara dua manekin—masing-masing menampilkan versi berbeda dari gaun yang ia kenakan, gaun yang tak sekadar pakaian, melainkan lukisan kenangan.

Di sesi fitting, Luna tampak anggun dalam balutan gaun hitam elegan. Di bagian depannya, tergambar wajah sang ayah, sebuah detail yang membuat busana ini terasa begitu personal.

Dua manekin dengan potongan gaun berbeda tak hanya menunjukkan variasi desain, tapi juga menggambarkan proses kreatif yang emosional. Setiap wajah dalam lukisan di gaun itu seolah merangkai kisah, membentuk narasi kolektif yang menemani langkah Luna di hari istimewanya.

Potret berikutnya menampilkan Luna dalam pose formal mengenakan gaun tersebut. Bagian atas gaun berwarna biru mengilap dipadukan dengan bagian bawah yang penuh warna dari lukisan. Gaun ini memancarkan elegansi sekaligus kedalaman emosional.

Aura kebanggaan dan kebahagiaan terpancar dari Luna yang tampak memukau dalam gaun hasil kolaborasi penuh cinta itu. Penempatan lukisan tepat di tengah menciptakan fokus visual yang menyentuh.

Close-up detail dari lukisan menunjukkan wajah pria yang tampak penuh makna. Guratan-guratan tegas dan warna-warna yang kuat menunjukkan bahwa ini bukan sekadar motif artistik, melainkan simbol akan sosok yang begitu berarti dalam hidup Luna.

Mungkin bagi publik lukisan itu hanya sekadar wajah, namun bagi Luna, itu adalah kenangan yang hidup kembali, terpampang dengan indah di momen paling berharga dalam hidupnya.

Luna menyebutkan jika motif gaun tersebut yakni sebuah lukisan dari sang ayah sebagai wujud cinta dan penghormatan. Di momen resepsi, Luna juga mengungkapkan bahwa gaun penuh kenangan ini akan dihadiahkan khusus untuk ibunya.

Interaksi ini menjadi pelengkap dari kisah gaun tersebut, bahwa busana ini bukan hanya untuk Luna, tetapi juga menjadi penghubung emosional antara generasi keluarga.

Gambar terakhir memperlihatkan Luna memeluk sang ibunda. Kedua tangan mereka saling menggenggam erat, ekspresi wajah yang tertunduk dan mata terpejam menciptakan atmosfer haru mendalam.

Gaun yang dikenakan Luna dalam pelukan ini semakin menunjukkan fungsi emosional dari busana tersebut bukan hanya memperindah, tapi juga menjadi jembatan antara cinta, kehilangan, dan kenangan yang terus hidup.