Ciri-Ciri Kolesterol di Usia Muda yang Sering Diabaikan, Jangan Anggap Sepele

3 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta Kolesterol tinggi sering dikaitkan dengan usia lanjut, tetapi kenyataannya kondisi ini bisa menyerang siapa saja, termasuk anak muda. Pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, serta faktor keturunan menjadi penyebab utama kolesterol tinggi pada usia muda. Sayangnya, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka memiliki kadar kolesterol tinggi hingga terjadi komplikasi seperti penyakit jantung atau stroke.

Penting untuk mengenali ciri-ciri awal kolesterol tinggi agar bisa segera mengambil tindakan pencegahan. Gejala yang muncul mungkin tidak selalu kentara, tetapi beberapa tanda seperti nyeri dada, sesak napas, dan munculnya bercak kuning di kulit bisa menjadi peringatan serius. Jika diabaikan, kondisi ini dapat memperburuk kesehatan pembuluh darah dan jantung.

Lantas, apa saja tanda-tanda kolesterol tinggi di usia muda yang perlu diwaspadai? Bagaimana cara mencegahnya agar tidak berkembang menjadi penyakit kronis? Simak penjelasan berikut.

Ciri-ciri Kolesterol di Usia Muda

Berikut adalah beberapa tanda yang dapat menjadi indikasi kolesterol tinggi di usia muda:

1. Nyeri Dada (Angina)

Rasa nyeri atau tekanan di dada sebelah kiri, terutama saat beraktivitas fisik, dapat menjadi tanda penyempitan pembuluh darah arteri akibat penumpukan kolesterol. Kondisi ini disebut angina pektoris dan merupakan gejala awal penyakit jantung koroner.

2. Sesak Napas

Sulit bernapas, terutama saat melakukan aktivitas, dapat menjadi tanda bahwa jantung harus bekerja lebih keras karena aliran darah terhambat akibat penumpukan kolesterol di pembuluh darah.

3. Nyeri Leher, Rahang, atau Perut Bagian Atas

Nyeri di area ini bisa terkait dengan penyempitan pembuluh darah yang memasok darah ke jantung, yang dapat disebabkan oleh akumulasi kolesterol.

Ciri-ciri Kolesterol di Usia Muda Lainnya

4. Xanthoma

Munculnya benjolan kuning pada kulit, terutama di sekitar mata (xanthelasma) atau bagian tubuh lainnya, menunjukkan penumpukan lemak akibat kolesterol tinggi.

5. Kelelahan yang Berlebihan

Rasa lelah yang terus-menerus dan tidak dapat dijelaskan bisa menjadi tanda bahwa tubuh kekurangan oksigen karena aliran darah terhambat akibat penumpukan kolesterol di pembuluh darah.

6. Pusing dan Sakit Kepala

Meskipun bisa disebabkan oleh berbagai faktor, pusing dan sakit kepala yang sering terjadi bisa menjadi gejala kolesterol tinggi akibat gangguan aliran darah ke otak.

7. Berat Badan Berlebih dan Pola Makan Tidak Sehat

Obesitas atau berat badan berlebih juga menjadi faktor utama pemicu kolesterol tinggi di usia muda. Setiap 4,5 kg berat badan berlebih dapat meningkatkan produksi kolesterol hingga 10 mg per hari.

Makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans, seperti gorengan, makanan cepat saji, dan daging olahan, dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat). Jika tidak diimbangi dengan pola makan sehat dan olahraga teratur, kadar kolesterol bisa meningkat secara signifikan dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Faktor Risiko dan Pencegahan Kolesterol di Usia Muda

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kolesterol tinggi di usia muda antara lain:

  • Riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi atau penyakit jantung dini
  • Obesitas atau kelebihan berat badan
  • Gaya hidup tidak aktif
  • Pola makan tidak sehat
  • Merokok

Guna mencegah kolesterol tinggi di usia muda, disarankan untuk menerapkan gaya hidup sehat, seperti:

  • Perbaiki Pola Makan: Konsumsi lebih banyak sayur, buah, biji-bijian, dan ikan berlemak seperti salmon yang kaya akan asam lemak omega-3. Hindari makanan tinggi lemak jenuh dan gula berlebih.

  • Rutin Berolahraga: Olahraga minimal 150 menit per minggu dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kolesterol jahat (LDL). Aktivitas seperti jogging, berenang, atau yoga sangat disarankan.

  • Berhenti Merokok dan Kurangi Alkohol: Merokok dapat menurunkan kadar kolesterol baik dan meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah. Alkohol juga dapat meningkatkan kadar trigliserida, yang berkontribusi pada kolesterol tinggi.

  • Lakukan Pemeriksaan Kolesterol Secara Rutin: Pemeriksaan kadar kolesterol idealnya dilakukan setiap 4 tahun sekali sejak usia 20 tahun, atau lebih sering jika memiliki riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi.

Jika Anda mengalami gejala atau memiliki faktor risiko kolesterol tinggi di usia muda, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

FAQ Seputar Topik

1. Apakah Kolesterol Tinggi Bisa Terjadi Tanpa Gejala?

Ya, sebagian besar kasus kolesterol tinggi tidak menunjukkan gejala sama sekali hingga terjadi komplikasi serius seperti penyakit jantung atau stroke. Oleh karena itu, penting untuk rutin memeriksakan kadar kolesterol meskipun tidak ada keluhan.

2. Apakah Kolesterol Tinggi Bisa Diturunkan Tanpa Obat?

Bisa, tetapi tergantung pada kadar kolesterol yang dimiliki. Jika masih dalam batas tinggi tetapi belum berbahaya, perubahan pola makan, olahraga, dan gaya hidup sehat bisa membantu menurunkan kadar kolesterol. Namun, jika sudah terlalu tinggi, dokter mungkin akan meresepkan obat seperti statin.

3. Bagaimana Cara Mengetahui Kadar Kolesterol?

Satu-satunya cara pasti untuk mengetahui kadar kolesterol adalah melalui tes darah (lipid panel test). Tes ini mengukur kadar LDL (kolesterol jahat), HDL (kolesterol baik), trigliserida, dan kolesterol total dalam tubuh.

4. Apakah Kolesterol Tinggi Selalu Disebabkan oleh Makanan?

Tidak. Selain pola makan yang buruk, faktor keturunan, kurang olahraga, obesitas, dan kondisi medis seperti diabetes juga bisa menyebabkan kolesterol tinggi.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|