Ciri-Ciri Penyakit Gondongan Akan Sembuh, Pembengkakan dan Nyeri Mulai Hilang

Liputan6.com, Jakarta Gondongan merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang kelenjar parotis, yaitu kelenjar penghasil air liur yang terletak di bawah telinga. Penyakit ini ditandai dengan pembengkakan pada sisi wajah, yang sering kali disertai dengan nyeri, demam, serta kesulitan mengunyah atau menelan makanan.

Infeksi virus penyebab gondongan biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam 1–2 minggu, asalkan tubuh memiliki daya tahan yang cukup baik dan perawatan yang dilakukan tepat. Namun, tidak semua orang tahu bagaimana mengenali tanda-tanda bahwa penyakit ini mulai membaik.

Lalu, apa saja ciri-ciri gondongan yang akan sembuh? Berikut ini adalah tanda-tanda pemulihan yang perlu diperhatikan serta langkah-langkah yang bisa dilakukan agar proses penyembuhan berjalan lebih cepat, dirangkum Liputan6, Kamis (6/2).

Dari laman alodokter.com, salah satu gejala utama gondongan adalah pembengkakan pada kelenjar parotis, yang membuat sisi wajah tampak membesar. Saat penyakit mulai sembuh, ukuran pembengkakan akan perlahan berkurang.

Pada hari-hari awal infeksi, pembengkakan akan mencapai puncaknya, biasanya antara hari ke-2 hingga ke-5.Setelah itu, jika tubuh mulai melawan infeksi dengan baik, pembengkakan akan mulai mengecil secara bertahap.

Dalam waktu sekitar 7–10 hari, wajah akan kembali ke ukuran normal, meskipun dalam beberapa kasus, pembengkakan bisa bertahan lebih lama tergantung kondisi tubuh penderita.Jika setelah 2 minggu pembengkakan masih tetap besar atau bahkan semakin parah, maka sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan tidak ada infeksi sekunder yang terjadi.

"Pada pasien dengan keluhan gondongan, atau pembesaran kelenjar ludah pada sisi rahang belakang kiri kanan, akan mengalami pemulihan secara baik dalam 1-2 minggu. Gondongan terjadi akibat adanya radang dan infeksi oleh virus," kata dr. Ulfi, di laman Alodokter.

Pada tahap awal gondongan, nyeri dan sensasi panas di area yang membengkak adalah salah satu keluhan utama yang dirasakan oleh penderitanya. Namun, saat proses penyembuhan berlangsung, rasa sakit tersebut akan mulai berkurang.

Nyeri paling terasa saat mengunyah makanan atau menelan, karena gerakan rahang akan menekan kelenjar yang sedang mengalami peradangan .Setelah beberapa hari, intensitas nyeri akan semakin berkurang, terutama jika penderita sudah cukup istirahat dan menghindari makanan yang dapat memicu iritasi.

Sensasi panas yang biasanya menyertai pembengkakan juga akan menghilang perlahan, menandakan bahwa peradangan mulai mereda. Jika nyeri tetap terasa parah atau muncul kemerahan yang semakin luas di area bengkak, hal ini bisa menjadi tanda adanya infeksi sekunder akibat bakteri, yang membutuhkan penanganan medis lebih lanjut.

Selain pembengkakan dan nyeri, gondongan juga menyebabkan ketidaknyamanan saat makan dan minum. Hal ini terjadi karena kelenjar ludah yang terinfeksi tidak bisa bekerja optimal, sehingga produksi air liur terganggu.

Tanda-tanda bahwa gondongan mulai sembuh antara lain:

• Menelan makanan terasa lebih mudah, karena pembengkakan yang menekan tenggorokan mulai mengecil.
• Air liur kembali normal, yang sebelumnya mungkin terasa lebih banyak atau justru lebih sedikit dari biasanya.
• Nafsu makan mulai kembali, setelah sebelumnya berkurang akibat rasa sakit saat mengunyah dan menelan.
• Selama masa pemulihan, sebaiknya tetap mengonsumsi makanan lunak dan menghindari makanan pedas atau asam, agar tidak memperparah iritasi pada kelenjar ludah.

Gondongan sering kali disertai dengan demam, sakit kepala, dan tubuh lelah akibat reaksi tubuh dalam melawan infeksi virus. Seiring dengan pemulihan, suhu tubuh yang sebelumnya meningkat akan kembali normal.

Pada awal infeksi, suhu tubuh bisa mencapai lebih dari 38°C dan biasanya berlangsung selama 2–4 hari.Saat tubuh mulai pulih, demam akan turun dengan sendirinya, tanpa perlu konsumsi obat jika kondisi tubuh cukup kuat.

Gejala seperti sakit kepala dan nyeri sendi juga akan berkurang, menandakan bahwa tubuh telah berhasil mengatasi infeksi.Jika demam terus berlanjut setelah lebih dari 5 hari atau muncul tanda-tanda infeksi sekunder, seperti menggigil dan lemas berlebihan, sebaiknya segera periksa ke dokter.

Ketika gondongan mulai sembuh, penderita akan mulai merasakan peningkatan energi dan stamina tubuh yang sebelumnya menurun akibat infeksi.

Rasa lemas yang sebelumnya membuat sulit beraktivitas akan perlahan menghilang.Tubuh mulai terasa lebih segar, dan penderita bisa kembali melakukan aktivitas ringan tanpa mudah lelah.

Jika penderita cukup istirahat dan menjaga pola makan sehat, tubuh akan lebih cepat pulih sepenuhnya.Untuk mempercepat proses pemulihan, sangat penting untuk menghindari aktivitas berat, istirahat cukup, dan mengonsumsi makanan bernutrisi, sehingga sistem imun bekerja lebih optimal dalam melawan virus.

"Namun, bila salah satu tanda penyembuhan masih Anda temukan, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter keluarga Anda untuk pemeriksaan dan evaluasi keluhan yang Anda rasakan. Dokter akan memastikan kondisi klinis Anda dan keluhan gondongan ini. Dengan demikian,dokter dapat memberikan perawatan yang diperlukan," tambahnya

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sembuh dari gondongan?

Biasanya 1–2 minggu, tergantung daya tahan tubuh penderita dan perawatan yang dilakukan.

Apa yang harus dilakukan agar gondongan cepat sembuh?

Istirahat yang cukup, hindari makanan pedas atau asam, serta konsumsi makanan lunak agar tidak memperparah iritasi pada kelenjar ludah.

Apakah gondongan bisa kambuh lagi setelah sembuh?

Jika penyebabnya virus, kemungkinan tidak akan kambuh karena tubuh sudah memiliki imunitas alami. Namun, gondongan bisa terjadi lagi jika disebabkan oleh infeksi bakteri.

Kapan harus ke dokter jika mengalami gondongan?

Jika pembengkakan tidak kunjung mengecil setelah 2 minggu, nyeri semakin parah, atau muncul demam tinggi berkepanjangan, sebaiknya segera konsultasi ke dokter.

Apakah gondongan menular?

Ya, virus penyebab gondongan dapat menyebar melalui percikan air liur saat batuk, bersin, atau berbicara, terutama pada orang dengan daya tahan tubuh lemah.