Deretan Istri Soekarno, Ada yang Tinggal di Jepang dan Punya Bisnis Besar

2 weeks ago 13

Liputan6.com, Jakarta Ir. Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia, dikenal sebagai tokoh besar dengan kharisma luar biasa. Selain perjuangan politiknya yang tak terlupakan, perjalanan cinta Bung Karno juga menjadi sorotan sejarah. Dengan total sembilan istri, kisah cinta beliau menunjukkan sisi lain dari sosok pemimpin besar ini.

Beberapa istri Soekarno menjadi saksi perjuangannya saat diasingkan, seperti Inggit Garnasih yang setia menemani di masa sulit. Ada pula yang menjadi simbol Ibu Negara, seperti Fatmawati, yang menjahit bendera pusaka Merah Putih. Selain itu, salah satu istrinya, Ratna Sari Dewi, kini tinggal di Jepang dan aktif di dunia bisnis.

Dalam artikel ini, kita akan membahas kisah unik dan beragam dari deretan istri Soekarno, dari pertemuan pertama hingga peran penting mereka dalam kehidupan sang Proklamator. Mari simak lebih lanjut kisah mereka berikut ini, dirangkum Liputan6, Senin (20/1).

Siti Oetari, Istri Pertama Soekarno

Mengutip merdeka.com/Jatim, Siti Oetari adalah putri HOS Tjokroaminoto, guru besar politik Bung Karno. Pernikahan ini terjadi pada tahun 1921 ketika Soekarno berusia 20 tahun, sedangkan Siti Oetari baru 16 tahun. Pernikahan ini dilatarbelakangi oleh kondisi keluarga Oetari yang kehilangan sosok ibu.

Namun, hubungan keduanya lebih seperti saudara daripada pasangan suami istri. Bung Karno mengakui bahwa pernikahan ini adalah bentuk penghormatan kepada gurunya, Tjokroaminoto. Pernikahan mereka hanya bertahan selama dua tahun sebelum berakhir dengan perceraian karena Soekarno memutuskan melanjutkan pendidikan ke Bandung.

Kisah ini menjadi awal dari perjalanan cinta Bung Karno yang penuh dengan dinamika dan romansa, diwarnai oleh perannya sebagai pelajar sekaligus calon pemimpin bangsa. Kabarnya, Soekarno saat itu tidak benar-benar mencintai Oetari.

"Aku berutang budi pada Pak Tjokro dan aku mencintai Oetari, walau hanya sedikit. Bagaimana pun, bila aku perlu menikahi Oetari guna meringankan beban orang yang aku puja, itu akan kulakukan," kata Soekarno, Soekarno pada Cindy Adam, penulis buku Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.

Inggit Garnasih, Pendamping Setia di Masa Sulit

Inggit Garnasih adalah istri kedua Soekarno, yang dinikahinya pada tahun 1923 setelah bercerai dengan Siti Oetari. Inggit, yang berusia lebih tua dari Soekarno, dikenal sebagai sosok yang sabar dan penuh dedikasi dalam mendampingi Bung Karno.

Selama masa pernikahan, Inggit menjadi tulang punggung keluarga dengan berjualan jamu dan rokok untuk mendukung perjuangan Soekarno. Ia juga setia menemani Soekarno saat diasingkan ke berbagai tempat, termasuk Ende dan Bengkulu. Keberanian dan pengorbanannya membuatnya dihormati sebagai salah satu sosok penting dalam kehidupan Bung Karno.

Namun, pernikahan mereka berakhir pada tahun 1943 setelah Soekarno memutuskan untuk menikah dengan Fatmawati. Inggit, yang tidak ingin dimadu, memilih kembali ke Bandung dengan harapan terbaik untuk mantan suaminya.

Fatmawati, Ibu Negara Pertama Indonesia

Fatmawati adalah istri ketiga Soekarno, yang dinikahinya pada tahun 1943. Perempuan asal Bengkulu ini menjadi salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia karena perannya sebagai Ibu Negara pertama dan penggagas bendera pusaka Merah Putih.

Pernikahan mereka dikaruniai lima anak, termasuk Megawati Soekarnoputri yang kelak menjadi Presiden kelima Indonesia. Fatmawati memainkan peran penting dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia, meskipun kehidupan rumah tangganya tidak selalu mulus.

Fatmawati memilih berpisah dari Soekarno setelah sang suami memutuskan untuk menikah lagi. Meskipun begitu, ia tetap dikenang sebagai sosok yang kuat dan berdedikasi untuk bangsa dan keluarganya.

Ratna Sari Dewi, Sosok Modern di Hidup Bung Karno

Dilansir dari kemdikbud.go.id, Ratna Sari Dewi, yang memiliki nama asli Naoko Nemoto, adalah istri keenam Soekarno. Perempuan asal Jepang ini dinikahi pada tahun 1962 saat usianya masih 19 tahun. Dewi membawa nuansa modern dalam kehidupan Soekarno dan menjadi pendampingnya di berbagai acara internasional.

Setelah Soekarno wafat, Dewi memilih menetap di Jepang dan menjalani kehidupan sebagai pengusaha di bidang perhiasan dan kosmetik. Ia juga aktif dalam dunia seni dan sering muncul di acara televisi Jepang, menunjukkan semangatnya yang tak pernah padam meski jauh dari Indonesia.

Dewi dikenal sebagai sosok yang cerdas dan piawai dalam berdiplomasi, ia juga merupakan pebisnis ulung dengan menjalankan usaha besar dalam bidang perhiasan dan kosmetik. Menjadikannya salah satu istri Soekarno yang paling berpengaruh di panggung internasional.

"Saat ini ia kerap kali muncul di layar TV Jepang, salah satunya menjadi juri dalam berbagai kontes kecantikan," tulis laman Kemdikbud

Kisah Istri-Istri Lain dan Peran Mereka

Selain nama-nama di atas, Soekarno juga memiliki istri lainnya seperti Hartini, Kartini Manoppo, Haryati, Yurike Sanger, dan Heldy Djafar. Masing-masing memiliki peran unik dalam kehidupan Bung Karno.

Hartini dikenal sebagai pendamping yang sabar di masa sulit, sementara Kartini Manoppo adalah pramugari cantik yang mencuri hati Soekarno. Haryati, Yurike, dan Heldy adalah simbol cinta Soekarno di masa senja, di mana ia tetap mencari kehangatan keluarga meski situasi politik sedang memanas.

Meskipun kisah cinta mereka berbeda, semuanya menjadi bagian penting dari sejarah hidup Bung Karno, menunjukkan sisi manusiawi seorang pemimpin besar.

Siapa istri pertama Soekarno?

Istri pertama Soekarno adalah Siti Oetari, putri dari HOS Tjokroaminoto.

Berapa kali Soekarno menikah?

Soekarno menikah sebanyak sembilan kali sepanjang hidupnya.

Apa peran Fatmawati dalam sejarah Indonesia?

Fatmawati adalah Ibu Negara pertama yang menjahit bendera pusaka Merah Putih untuk Proklamasi Kemerdekaan.

Di mana Ratna Sari Dewi tinggal sekarang?

Ratna Sari Dewi kini tinggal di Jepang dan aktif sebagai pengusaha.

Apa alasan Soekarno menikahi banyak wanita?

Soekarno memiliki kharisma yang besar, dan pernikahannya sering kali didasari oleh kebutuhan diplomatik dan hubungan emosional.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|