Doa Naik Kapal Laut, Panduan Lengkap Bacaan Arab, Latin dan Artinya

1 month ago 23

Liputan6.com, Jakarta Perjalanan menggunakan transportasi laut merupakan hal yang umum di Indonesia, terutama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah kepulauan. Sebagai seorang muslim, memahami dan mengamalkan doa naik kapal laut menjadi hal yang sangat penting untuk keselamatan dalam perjalanan. Membaca doa naik kapal laut tidak hanya sebagai bentuk ibadah, tetapi juga sebagai upaya memohon perlindungan kepada Allah SWT.

Dalam ajaran Islam, membaca doa naik kapal laut memiliki kedudukan yang istimewa, mengingat perjalanan melalui laut memiliki tantangan tersendiri. Doa naik kapal laut yang utama bersumber dari Al-Qur'an Surah Hud ayat 41, yang merupakan doa yang dibaca oleh Nabi Nuh AS ketika menaiki bahteranya saat terjadi banjir besar.

Mengamalkan doa naik kapal laut secara rutin sebelum dan selama perjalanan dapat memberikan ketenangan hati dan keyakinan akan perlindungan Allah SWT. Mari kita pelajari lebih dalam tentang berbagai bacaan doa yang bisa diamalkan ketika melakukan perjalanan melalui jalur laut.

Lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber bacaan doa naik kapal laut, pada Senin (9/12).

Robot tanpa awak yang beroperasi di perairan semakin berkembang seiring meningkatnya pasar untuk robotika bawah air. Kapal yang bergerak mandiri dan drone bawah air banyak digunakan untuk berbagai hal, mulai dari eksplorasi lautan hingga misi pencari...

Doa Utama dari Al-Qur'an Surah Hud

Doa utama yang dianjurkan untuk dibaca ketika naik kapal laut adalah yang bersumber dari Al-Qur'an Surah Hud ayat 41. Berikut bacaan lengkapnya:

بِسْمِ اللهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا إِنَّ رَبِّيْ لَغَفُوْرٌ رَحِيْمٌ

Arab latin: "Bismillâhi majrêha wa mursâhâ, inna rabbî la ghafûrur rahîm"

Artinya: "Dengan nama Allah yang menjalankan kendaraan ini berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Doa ini memiliki kedudukan yang istimewa karena merupakan doa yang langsung diajarkan dalam Al-Qur'an. Para ulama menjelaskan bahwa penggunaan kata "majrêha" (berlayar) dan "mursâhâ" (berlabuh) menunjukkan bahwa seluruh proses perjalanan, dari awal hingga akhir, berada dalam kendali Allah SWT.

Doa Tambahan dari Surah Az-Zumar

Selain doa utama, dianjurkan juga untuk membaca doa tambahan dari Surah Az-Zumar ayat 67:

وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَالْأَرْضُ جَمِيعًا قَبْضَتُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَالسَّمَاوَاتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِينِهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ

Arab latin: "Wa mâ qadarullâha haqqa qadrihî, wal ardhu jamî'an qabdhatuhû yaumal qiyâmah, was samâwâtu mathwiyyâtum bi yamînihî, subhânahû wa ta'âlâ 'an mâ yusyrikûn"

Artinya: "Mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya. Padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan."

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan dalam Kitab Ibnu Sinni, Rasulullah SAW menjamin keselamatan dari tenggelam bagi umatnya yang membaca kombinasi kedua doa ini ketika menggunakan kendaraan laut.

Doa Sunnah Rasulullah untuk Perjalanan

Selain doa-doa dari Al-Qur'an, terdapat juga doa perjalanan yang diajarkan langsung oleh Rasulullah SAW. Berdasarkan riwayat dari Anas bin Malik, ketika ada seseorang yang hendak bepergian, Rasulullah SAW mengajarkan doa:

اللَّهُمَّ احْفَظْهُ وَزَوِّدْهُ التَّقْوَى وَاغْفِرْ ذَنْبَهُ وَيَسِّرْ لَهُ الْخَيْرَ حَيْثُمَا تَوَجَّهَ

Arab latin: "Allaahumma-hfazhu wa zawwidhu-ttaqwaa, waghfir dzanbahu wa yassir lahu-lkhaira haitsu maa tawajjah"

Artinya: "Ya Allah, jagalah dia, bekali dia dengan ketakwaan, ampunilah dosanya, dan mudahkanlah kebaikan untuknya ke mana pun dia menghadap."

Doa ini sangat komprehensif karena mencakup permohonan perlindungan, bekal ketakwaan, ampunan, dan kemudahan dalam perjalanan. Rasulullah SAW mengajarkan untuk mengucapkannya dengan penuh keyakinan dan kekhusyukan.

Waktu dan Adab Membaca Doa

Dalam mengamalkan doa-doa tersebut, ada beberapa waktu dan adab yang perlu diperhatikan. Doa sebaiknya dibaca pada saat:

  • Sebelum menaiki kapal atau perahu
  • Saat pertama kali kapal mulai bergerak
  • Ketika menghadapi cuaca buruk atau gelombang besar
  • Secara berkala selama perjalanan

Adapun adab-adab yang perlu diperhatikan adalah:

  • Membaca doa dalam keadaan suci dan menghadap kiblat jika memungkinkan
  • Mengucapkan doa dengan suara yang dapat didengar sendiri
  • Memahami makna doa yang dibaca
  • Menghadirkan kekhusyukan dan keyakinan akan pertolongan Allah SWT

Semua doa-doa ini dapat dibaca ketika menaiki berbagai jenis kendaraan laut, baik itu kapal besar, perahu, maupun sampan. Yang terpenting adalah niat dan keyakinan kita bahwa Allah SWT Maha Kuasa atas segala sesuatu, termasuk keselamatan kita dalam perjalanan.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|