Liputan6.com, Jakarta Meski sebagian pemudik sudah kembali ke ibu kota, kebijakan rekayasa lalu lintas di Tol Trans Jawa belum dicabut. Sistem one way nasional dan contraflow tetap diterapkan demi menjaga kelancaran arus balik pasca-Lebaran 2025. Keputusan ini bukan tanpa alasan dan didasarkan pada diskresi pihak kepolisian.
Pihak PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) menyatakan dukungannya atas kebijakan tersebut. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi potensi lonjakan lalu lintas yang masih mungkin terjadi.
"PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) masih mendukung diskresi kepolisian terkait penerapan rekayasa lalu lintas oneway nasional dan contraflow," ujar Ria Marlinda Paallo, Vice President Corporate Secretary & Legal PT JTT, di Jakarta, Senin (7/4/2025), dikutip dari ANTARA.
Masyarakat diimbau tetap berhati-hati selama berkendara, mengikuti arahan petugas, dan tidak berpindah jalur sembarangan. Selain itu, kesiapan kendaraan serta saldo e-toll juga harus dipastikan sebelum perjalanan dimulai. Bagi yang lelah, rest area selalu tersedia untuk beristirahat sejenak.
Awal Penerapan Oneway Nasional dan Contraflow
Kebijakan rekayasa lalu lintas ini diberlakukan untuk meredam kepadatan kendaraan saat arus balik Lebaran. Sistem one way nasional dimulai dari KM 414 Gerbang Tol Kalikangkung (Jalan Tol Batang-Semarang) sampai KM 70 Gerbang Tol Cikatama (Tol Jakarta-Cikampek). Setelahnya, diterapkan contraflow satu lajur dari KM 70 hingga KM 47 arah Jakarta.
Seluruh kendaraan yang hendak menuju arah timur diarahkan untuk keluar di GT Cikampek KM 71. Hal ini dilakukan demi mengatur lalu lintas dari arah berlawanan agar tidak menimbulkan simpul kemacetan. Proses ini memerlukan koordinasi intensif antara Jasa Marga, Kementerian Perhubungan, dan Korlantas Polri.
Dalam pelaksanaannya, kebijakan ini terbukti mengurai kepadatan lalu lintas, khususnya di titik-titik rawan macet. Keberadaan sistem ini juga menunjukkan pentingnya fleksibilitas kebijakan berdasarkan kondisi lapangan. Diskresi polisi menjadi faktor kunci dalam penentuan kapan rekayasa ini diberlakukan atau dihentikan.
Alasan Kebijakan Tidak Dicabut Meski Lalu Lintas Mulai Lancar
Penerapan rekayasa belum dihentikan hingga Senin, 7 April 2025. Salah satu alasan utamanya adalah untuk mengantisipasi gelombang balik kedua, yang biasa terjadi setelah hari kerja pertama. Banyak pemudik memilih menunda kepulangan untuk menghindari puncak arus balik awal.
Kebijakan ini juga mempertimbangkan data kendaraan yang masih tinggi, seperti dilaporkan JTT beberapa hari sebelumnya. Berdasarkan pantauan, sejumlah titik di Tol Jakarta-Cikampek masih mengalami lonjakan volume kendaraan pada jam-jam tertentu. Maka dari itu, kebijakan ini dianggap masih relevan diberlakukan.
PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) mengimbau seluruh pengguna jalan agar selalu mengutamakan keselamatan, pada saat mengikuti pemberlakuan rekayasa lalu lintas seperti oneway dan contraflow. Ini menegaskan bahwa keselamatan pengguna jalan tetap menjadi prioritas utama dibanding kepraktisan atau efisiensi semata.
Rute dan Titik yang Terkena Dampak Rekayasa Lalu Lintas
Pengendara dari arah Semarang menuju Jakarta akan merasakan langsung sistem one way yang dimulai dari Kalikangkung. Setelah sampai KM 70 GT Cikatama, lalu lintas diarahkan menggunakan sistem contraflow hingga KM 47. Sepanjang jalur ini, petugas berjaga untuk memastikan kelancaran dan keamanan lalu lintas.
Bagi pengendara dari arah berlawanan, rekayasa ini tentu mempengaruhi rute perjalanan. Mereka yang hendak menuju ke timur dari arah Jakarta akan diminta keluar tol di KM 71. Ini menyebabkan adanya penyesuaian arah dan waktu tempuh yang perlu diperhitungkan.
Dampak lainnya adalah keterbatasan rest area yang hanya dapat diakses dari jalur tertentu selama sistem one way berlaku. Pengemudi diimbau merencanakan istirahat lebih awal dan tidak memaksakan diri saat mengantuk atau lelah. Sistem ini dirancang untuk membantu kelancaran, namun membutuhkan kesadaran penuh dari semua pihak.
7 Imbauan Penting Saat Melintasi Tol Trans Jawa Selama Oneway dan Contraflow
Selama masa rekayasa lalu lintas di Tol Trans Jawa, penting bagi pengemudi untuk memahami dan mematuhi sejumlah imbauan keselamatan. Kebijakan oneway nasional dan contraflow menuntut konsentrasi penuh serta kesiapan kendaraan yang optimal. Berikut tujuh hal yang wajib diperhatikan sebelum dan selama berkendara di jalur tersebut:
1. Jangan Pindah Jalur Sembarangan
- Patuhi rambu dan arahan petugas di lapangan, terutama di area contraflow.
- Jangan berpindah jalur di luar titik yang diizinkan, karena dapat membahayakan diri sendiri dan pengendara lain.
- Di jalur contraflow, arah kendaraan melawan arus biasa, sehingga kesalahan kecil bisa berakibat fatal.
- Ikuti alur dengan disiplin demi keselamatan bersama.
2. Pastikan Saldo e-Toll Cukup Sebelum Berangkat
- Sebelum memasuki tol, cek saldo e-money Anda untuk menghindari antrean di gerbang tol.
- Saldo yang tidak mencukupi bisa memperlambat perjalanan dan menyebabkan kemacetan.
- Top up e-toll dapat dilakukan di minimarket, aplikasi perbankan, atau SPBU.
- Lakukan pengecekan ulang setidaknya beberapa jam sebelum perjalanan dimulai.
3. Cek Kondisi Kendaraan Sebelum Masuk Tol
- Pastikan kendaraan dalam kondisi prima, terutama pada momen arus balik seperti ini.
- Periksa sistem rem, tekanan angin pada ban, kondisi lampu, dan level oli.
- Bahan bakar juga harus cukup hingga titik rest area terdekat atau akhir perjalanan.
- Servis ringan sebelum berangkat bisa mencegah masalah saat di tengah jalan.
4. Isi Daya Baterai Ponsel dan Navigasi
- Navigasi digital sangat penting saat terjadi pengalihan jalur atau perubahan rute.
- Pastikan baterai ponsel, GPS, dan perangkat penting lainnya dalam kondisi penuh.
- Bawa powerbank jika perlu, terutama untuk perjalanan panjang.
- Komunikasi tetap aktif juga membantu saat terjadi situasi darurat.
5. Jangan Paksakan Mengemudi Saat Lelah
- Jika mulai mengantuk atau lelah, segera cari rest area terdekat.
- Mengemudi dalam kondisi kelelahan meningkatkan risiko kecelakaan secara signifikan.
- Tidur singkat 15–30 menit di rest area bisa sangat membantu memulihkan fokus.
- Rest area di sepanjang Tol Trans Jawa telah disiapkan untuk kebutuhan ini.
6. Gunakan Fasilitas Resmi untuk Istirahat
- Rest area bukan hanya untuk isi BBM dan makanan, tapi juga untuk keamanan.
- Jangan berhenti di bahu jalan, kecuali dalam keadaan darurat.
- Manfaatkan fasilitas seperti musala, toilet, dan parkir yang tersedia.
- Beristirahat di tempat yang aman mengurangi risiko kecelakaan saat akan kembali ke jalur.
7. Utamakan Keselamatan dan Patuh Aturan
- Kedisiplinan adalah kunci selama rekayasa lalu lintas seperti one way dan contraflow.
- Patuhi kecepatan maksimal, jangan menggunakan bahu jalan untuk mendahului.
- Jaga jarak aman antar kendaraan dan hindari penggunaan ponsel saat mengemudi.
Pertanyaan Seputar Topik
Apakah one way dan contraflow di Tol Trans Jawa masih berlaku?
Ya, hingga 7 April 2025, rekayasa lalu lintas one way nasional dan contraflow masih diterapkan atas diskresi kepolisian.
Dari kilometer berapa sampai berapa one way diterapkan?
One way dimulai dari KM 414 Kalikangkung hingga KM 70 Cikatama, dilanjutkan contraflow hingga KM 47 arah Jakarta.
Kenapa one way masih diberlakukan padahal arus balik sudah lewat?
Untuk mengantisipasi gelombang balik kedua dan potensi lonjakan kendaraan di jam-jam tertentu.
Apa saja yang perlu diperhatikan saat melewati contraflow?
Jangan berpindah jalur sembarangan, pastikan saldo e-toll cukup, dan istirahat jika lelah.