Lagu Sahur Viral 'Dendang Sahur Nabi Yusuf', Kenali Pencipta dan Pesan Moralnya

3 weeks ago 17

Liputan6.com, Jakarta Ramadan 2024 diramaikan dengan kemunculan sejumlah lagu sahur yang viral di TikTok dan media sosial lainnya. Lagu-lagu ini tak hanya sekadar membangunkan orang untuk sahur, tetapi juga membawa pesan persatuan dan nilai-nilai keagamaan.

Salah satu yang paling populer adalah "Dendang Sahur Nabi Yusuf", yang diciptakan oleh musisi asal Maluku dan dipopulerkan oleh Nino Absover. Lagu ini, bersama dengan lagu-lagu sahur lainnya, menunjukkan bagaimana musik dapat menjadi media penyampaian pesan yang efektif dan menghibur di bulan Ramadan.

Kepopuleran lagu-lagu sahur ini juga tak lepas dari peran media sosial, terutama TikTok. Platform ini menjadi wadah bagi lagu-lagu tersebut untuk menyebar dengan cepat dan menjangkau audiens yang luas. Dengan adanya fitur-fitur seperti duet dan tantangan, lagu-lagu sahur ini semakin mudah dibagikan dan diingat oleh pengguna TikTok. Fenomena ini menunjukkan kekuatan media sosial dalam mempromosikan karya musik dan budaya.

Selain "Dendang Sahur Nabi Yusuf", lagu-lagu sahur viral lainnya seperti "Sahur 2024 Mberot" yang dinyanyikan Yeni Inka feat. Bayu Pratama dan "Hai Ibu Bapak Sahur" (terjemahan dari lagu Aceh) juga turut meramaikan suasana Ramadan.

Meskipun latar belakang penciptaan beberapa lagu belum terungkap secara detail, kehadirannya telah menambah semarak suasana bulan suci dan menunjukkan kreativitas para pencipta lagu dalam mengemas pesan-pesan positif. 

Lalu bagaimana lagu ini bisa menjadi viral, simak pembahasan selanjutnya berikut ini, sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (19/2/025).

Masyarakat kota Gorontalo memiliki tradisi menyambut sahur pertama di bulan suci ramadhan. Namanya ketuk sahur, mereka berkumpul di jalan dan berkeliling dengan membunyikan berbagai alat musik.

Mengenal Lagu "Dendang Sahur Nabi Yusuf"

Lagu "Dendang Sahur Nabi Yusuf" yang diciptakan oleh Kamil Tupamahu (Maikel) dan Yusri Mussa dari Negeri Latu, Maluku, memiliki lirik yang sederhana namun bermakna. Liriknya mengisahkan tentang Nabi Yusuf dan berisi pesan-pesan keagamaan tentang puasa dan sholat. Salah satu baitnya berbunyi:

"Sebelas bintang matahari/ Dan rembulan malam bersujud kepadamu/ Nabi Yusuf tiada mendendam/ Walau dia disakiti/ Yusuf… Yusuf… Alaihi Salam/ Yusuf… Yusuf… Alaihi Salam/ Ya… bangun makan sahur/ Sudah pukul 3/ Ayo bangun sahur".

Pesan moral yang terkandung dalam lagu ini sangat kuat, mengajak pendengar untuk merenungkan kisah Nabi Yusuf dan semangat ketaatan dalam beribadah. Keunikan lagu ini terletak pada nuansa musiknya yang tradisional dan kental dengan ciri khas Maluku. Hal ini yang membedakannya dengan lagu-lagu sahur lainnya yang mungkin lebih bertema pop atau koplo.

Popularitas lagu ini tak lepas dari penyampaiannya yang energik oleh Nino Absover dan Kelompok Lorong Arab. Mereka menyanyikan lagu ini dengan penuh semangat saat membangunkan sahur warga di Masohi, Maluku Tengah. Video mereka yang beredar di TikTok berhasil menarik perhatian banyak pengguna dan menjadi viral.

Lagu ini juga menjadi bagian dari tradisi sahur di Masohi. Banyak warga yang sudah terbiasa dibangunkan sahur dengan lagu "Dendang Sahur Nabi Yusuf", menjadikan lagu ini sebagai bagian tak terpisahkan dari bulan Ramadan di daerah tersebut. 

Sosok di Balik Lagu Sahur Viral: Nino Absover

Nino Absover, penyanyi yang mempopulerkan "Dendang Sahur Nabi Yusuf", merupakan sosok musisi muda berbakat asal Maluku. Sejak kecil, ia telah menunjukkan bakatnya dalam bernyanyi dan sering mengikuti berbagai lomba menyanyi, bahkan hingga tingkat nasional.

Pengalamannya dalam mengikuti lomba menyanyi sejak kecil telah membentuk dasar kemampuan bernyanyinya. Ia juga terinspirasi oleh karya-karya musisi seperti Glenn Fredly dan The Bakucakar, yang turut mempengaruhi genre musik yang ia pilih. Meskipun ia menyukai berbagai genre musik, ia lebih condong ke genre pop jazz.

Perjalanan karir Nino Absover tidak selalu mudah. Ia sering menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam hal peralatan rekaman. Namun, semangat dan tekadnya yang kuat membawanya hingga dikenal luas seperti sekarang ini.

Berkat suara emas dan penampilannya yang energik, Nino Absover berhasil mempopulerkan "Dendang Sahur Nabi Yusuf" dan menjadi salah satu musisi muda yang cukup diperhitungkan di Indonesia. Ia membuktikan bahwa bakat dan kerja keras dapat membawa seseorang meraih kesuksesan.

Kelompok Lorong Arab, Penggerak Viralitas Lagu Sahur

Kelompok Lorong Arab, yang beranggotakan Nino Absover dan beberapa temannya, berperan penting dalam mempopulerkan lagu "Dendang Sahur Nabi Yusuf". Mereka menyanyikan lagu ini secara langsung di jalanan Masohi saat membangunkan sahur.

Aktivitas mereka dalam membangunkan sahur dengan bernyanyi ini menjadi daya tarik tersendiri. Keunikan penampilan mereka dengan peralatan seadanya dan semangat yang tinggi berhasil menarik perhatian warga sekitar dan kemudian viral di media sosial.

Kelompok Lorong Arab tidak hanya sekadar bernyanyi, tetapi juga turut melestarikan budaya lokal Maluku. Mereka memperkenalkan lagu "Dendang Sahur Nabi Yusuf" kepada khalayak luas dan menjadi contoh bagaimana musik tradisional dapat dipadukan dengan media sosial modern.

Kontribusi Kelompok Lorong Arab dalam mempopulerkan lagu "Dendang Sahur Nabi Yusuf" berdampak positif bagi masyarakat Masohi. Lagu ini menjadi bagian dari identitas budaya lokal dan memperkenalkan keindahan musik Maluku kepada dunia.

Perjalanan Lagu "Dendang Sahur Nabi Yusuf" Menuju Viral

Lagu "Dendang Sahur Nabi Yusuf" awalnya diunggah di TikTok dan dengan cepat menyebar melalui berbagai platform media sosial. Video-video yang menampilkan Nino Absover dan Kelompok Lorong Arab bernyanyi di jalanan saat membangunkan sahur menjadi daya tarik utama.

Respon masyarakat terhadap lagu ini sangat positif. Banyak yang terkesan dengan liriknya yang bermakna dan penampilan yang energik. Lagu ini pun menjadi soundtrack bagi banyak pengguna TikTok yang membuat konten bertema Ramadan.

Penyebaran lagu ini di media sosial sangat cepat dan meluas. Lagu ini tidak hanya populer di Indonesia, tetapi juga menjangkau berbagai negara lain. Hal ini menunjukkan kekuatan media sosial dalam menyebarkan budaya dan musik.

Pengaruh lagu "Dendang Sahur Nabi Yusuf" terhadap budaya sahur juga cukup signifikan. Lagu ini telah menginspirasi banyak orang untuk membangunkan sahur dengan cara yang lebih kreatif dan meriah.

Inspirasi dan Pengaruh Musik

Nino Absover mengaku terinspirasi oleh karya-karya Glenn Fredly, yang mempengaruhi genre musik yang ia pilih. Ia menyukai genre pop jazz, namun tetap terbuka terhadap berbagai genre musik lainnya.

Meskipun menyukai berbagai genre, Nino Absover tetap mempertahankan ciri khas musik daerah dalam karyanya. Hal ini terlihat dalam lagu "Dendang Sahur Nabi Yusuf" yang kental dengan nuansa musik tradisional Maluku.

Tantangan dalam bermusik bagi Nino Absover adalah keterbatasan peralatan dan tim produksi. Namun, ia tetap optimis dan terus berkarya dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

Ke depannya, Nino Absover berharap dapat terus berkarya dan menghasilkan lagu-lagu yang menginspirasi. Ia juga ingin memperkenalkan musik daerah Maluku kepada khalayak yang lebih luas.

Lagu "Dendang Sahur Nabi Yusuf" dan lagu-lagu sahur viral lainnya telah memberikan warna tersendiri pada Ramadan 2024. Kepopulerannya menunjukkan kekuatan musik dalam menyampaikan pesan positif dan menghibur masyarakat.

Selain menghibur, lagu-lagu sahur viral ini juga berdampak positif bagi masyarakat, mengingatkan akan nilai-nilai keagamaan dan memperkuat rasa persatuan. Semoga ke depannya akan muncul lebih banyak lagi karya musik daerah yang dapat menginspirasi dan menghibur masyarakat luas.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|