Manchester City Hadapi Laga Krusial Melawan Club Brugge, Jadi Penentu Kelanjutan di Liga Champions

Manchester City kini berada dalam kondisi kritis di Liga Champions musim ini. Meskipun dianggap sebagai salah satu tim unggulan, pasukan Pep Guardiola menghadapi ancaman tidak dapat melaju ke babak gugur setelah menunjukkan performa yang kurang mengesankan di fase liga yang kini diikuti oleh 36 tim.

Saat ini, City menduduki posisi yang hanya dua poin di bawah peringkat ke-24, yang merupakan batas akhir untuk lolos ke babak play-off. Pada matchday ke-8, The Citizens harus meraih kemenangan saat menghadapi Club Brugge untuk tetap memiliki peluang bertahan di kompetisi Eropa.

Jika sebaliknya, mereka mengalami kekalahan atau hasil imbang, maka "kekalahan atau hasil imbang akan memastikan mereka tersingkir lebih awal." Hal ini tentu menjadi tekanan besar bagi tim dan pelatih untuk tampil maksimal dan menghindari kegagalan di turnamen bergengsi tersebut.

Pada musim ini, Liga Champions menerapkan format baru yang menggantikan sistem grup yang terdiri dari empat tim dengan satu fase liga yang diikuti oleh 36 tim. Perubahan ini memberikan dinamika yang berbeda dalam kompetisi, di mana setiap tim harus bersaing dalam satu liga besar. "Delapan tim teratas lolos langsung ke babak 16 besar," sementara tim yang menempati posisi 9 hingga 24 harus melalui babak play-off untuk menentukan siapa yang berhak melanjutkan ke fase gugur. Ini berarti persaingan menjadi lebih ketat dan setiap pertandingan menjadi sangat krusial bagi setiap tim yang berpartisipasi.

Sayangnya, saat ini City berada di luar posisi 24 besar setelah mengalami kekalahan dari PSG dengan skor 2-3 dalam pertandingan yang penuh drama pada pekan sebelumnya. Situasi ini membuat posisi mereka sangat terancam, mengingat hanya ada satu pertandingan tersisa. Kemenangan melawan Club Brugge menjadi keharusan yang tidak bisa ditawar lagi, jika mereka ingin mempertahankan harapan untuk melanjutkan perjalanan di kompetisi ini. Dengan demikian, City harus berusaha sekuat tenaga untuk meraih hasil maksimal dalam laga terakhir mereka.

Guardiola harus memastikan timnya tampil maksimal, terutama karena Brugge bukanlah lawan yang bisa dianggap enteng. Jika mereka kalah atau hanya mendapatkan hasil imbang, City akan gagal melaju ke babak play-off dan juga akan tersingkir sepenuhnya dari kompetisi Eropa.

Sebelumnya, tim yang berada di posisi ketiga di grup masih memiliki kesempatan untuk bermain di Liga Europa. Namun, dengan peraturan baru di Liga Champions, sistem tersebut telah dihapuskan.

Sekarang, tim yang tidak berhasil masuk ke dalam 24 besar akan langsung tereliminasi dari semua kompetisi Eropa. Bahkan, tim yang kalah di babak play-off tidak akan mendapatkan kesempatan untuk berlaga di Liga Europa.

Tim yang finis antara posisi 9 hingga 16 akan diunggulkan dalam undian play-off, termasuk mendapatkan keuntungan memainkan leg kedua di kandang sendiri. Namun, bagi tim seperti City, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan mereka mengamankan posisi tersebut dengan meraih kemenangan di pertandingan terakhir.

Paris Saint-Germain masih menghadapi ancaman meskipun berhasil meraih kemenangan dramatis melawan Manchester City pekan lalu, yang setidaknya memberikan mereka sedikit ruang untuk bernapas lega. Namun, posisi mereka belum sepenuhnya aman karena masih ada kemungkinan untuk tersingkir dari zona 24 besar jika mereka mengalami kekalahan dalam pertandingan terakhir.

Kedua tim besar Eropa ini akan menjalani tantangan berat di pekan terakhir Liga Champions. Pertanyaan yang muncul adalah, "Apakah Manchester City mampu membalikkan keadaan atau justru tersingkir lebih awal?"

Situasi ini membuat para penggemar sepak bola menantikan pertandingan dengan penuh antusiasme, mengingat hasil akhir dari pertandingan tersebut akan sangat menentukan nasib kedua tim di kompetisi bergengsi ini. Dalam konteks ini, setiap keputusan dan strategi yang diambil oleh pelatih dan pemain akan menjadi faktor krusial yang dapat mempengaruhi hasil akhir pertandingan.