Persijap Mengidap Penyakit Kambuhan yang Tak Kunjung Teratasi: Kesalahan Individu Kerap Timbulkan Kerugian

8 hours ago 3

Bola.com, Jepara - Persijap Jepara lagi-lagi mengulangi kesalahan individual yang menyulitkan perjuangan mereka untuk meraih hasil positif. Meski sudah jadi poin evaluasi pelatih, kesalahan yang sama kembali terulang saat melawan Malut United.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK), Jepara, Senin (3/11/2025) itu, Persijap Jepara harus kembali melanjutkan tren buruknya karena kelengahan individu para pemainnya yang sangat merugikan tim.

Menurut pelatih Persijap, Mario Lemos, Laskar Kalinyamat cukup sering melakukan kesalahan seperti terkena hukuman penalti hingga mendapatkan kartu merah. Momen inilah yang terulang ketika mereka tumbang 1-2 dari Malut United.

“Saya pikir, dalam beberapa pertandingan terakhir, kesalahan-kesalahan individu telah menyulitkan diri kami sendiri. Kami juga sudah beberapa kali dihukum penalti. Ada juga soal masalah kartu merah,” kata Mario Lemos.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Dua Kesalahan Terulang

Masalah akut yang menjangkiti Laskar Kalinyamat ini kembali kambuh ketika mereka menjamu Malut United pada pekan ke-11. Bermain di kandang sendiri, penyakit yang diderita Carlos Franca dan kawan-kawan kembali muncul.

Yang pertama tentu hukuman penalti pada pertengahan babak kedua. Handball yang dilakukan bek Persijap membuat wasit menunjuk titik putih. Striker lawan, David da Silva, yang menjadi algojo sukses menuntaskan tugasnya dengan baik.

Tak berselang lama dari kejadian itu, anak asuh Mario Lemos lagi-lagi melakukan kesalahan fatal ketika menghadapi serangan balik lawan. Lagi-lagi, David menjadi aktor penting yang memaksa tuan rumah melakukan pelanggaran.

Fikron Afriyanto, yang sudah kalah langkah dari striker asal Brasil itu dan menjadi pemain terakhir di lini belakang Persijap, terpaksa menjatuhkan David. Sehingga, dia harus mandi lebih cepat karena diganjar kartu merah oleh wasit.

Jadi Penyakit Lama

Persijap Jepara tampaknya tak belajar dari kesalahan-kesalahan mereka yang telah terjadi. Sebab, pada laga sebelumnya, mereka sempat mendapatkan hukuman penalti saat kalah dari Bhayangkara FC (0-2) pada pekan ke-10.

Jika ditarik mundur satu pekan lagi, anak asuh Mario Lemos juga harus berjuang dengan 10 pemain saat menjamu Bali United pada pekan ke-9. Ketika itu, Wahyudi Hamisi diusir oleh wasit karena mendapat dua kartu kuning.

Pada laga yang sama, mereka juga tak bisa memaksimalkan ‘hadiah’ penalti yang diberikan oleh wasit. Eksekusi Alexis Gomez dari titik putih bisa digagalkan oleh penjaga gawang Bali United, Mike Hauptmeijer. 

Kesalahan fatal ini sebetulnya juga sempat muncul pada pekan ke-6 ketika Laskar Kalinyamat menjamu Persita Tangerang. Mereka saat itu gagal memanfaatkan hadiah penalti yang dieksekusi oleh Sudi Abdallah.

Harus Segera Diatasi

Mario Lemos tak menampik apabila persoalan-persoalan individual ini menjadi sumber kerugian terbesar anak asuhnya. Menurut dia, jika potensi kelalaian ini bisa ditekan, Laskar Kalinyamat bakal punya peluang lebih besar untuk meraih hasil positif.

“Sebetulnya, apabila kami bisa mengatasi masalah-masalah individual seperti ini, saya pikir kami bakal memiliki peluang lebih besar untuk meraih kemenangan,” ujar juru taktik berpaspor Portugal tersebut.

Berbagai masalah yang menjangkiti Persijap tentu harus segera diatasi dengan segera. Sebab, situasinya semakin gawat karena Laskar Kalinyamat mengalami lima kekalahan beruntun di BRI Super League 2025/2026.

Untuk saat ini, Carlos Franca dan kawan-kawan telah berada di tepi jurang degradasi. Mereka berada di peringkat ke-15 klasemen atau satu level dari zona merah, dengan koleksi delapan poin dari 10 pertandingan.

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|