Prediksi Arema FC Vs Madura United di BRI Super League: Pertaruhan Harga Diri di Derbi Jatim

Bola.com, Jakarta - Arema FC menghadapi ujian besar saat menjalani Derby Jawa Timur melawan Madura United dalam lanjutan BRI Super League 2025/2026. Laga sarat gengsi itu akan digelar di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Selasa (23/12/2025).

Pertandingan ini menjadi momentum krusial bagi Singo Edan. Arema membawa misi berat untuk mengakhiri rentetan hasil buruk setiap kali tampil di hadapan pendukung sendiri sepanjang musim ini.

Dalam empat laga kandang terakhir, Arema selalu tumbang. Dewa United, Persib Bandung, Borneo FC, dan Persija Jakarta silih berganti menodai Kanjuruhan. Kondisi tersebut membuat duel kontra Madura United tak sekadar soal tiga poin, melainkan juga menyangkut harga diri tim.

Secara posisi klasemen, Arema sedikit lebih unggul. Ahmad Alfarizi dkk. menempati peringkat ke-10 dengan koleksi 17 poin. Sementara Madura United masih tercecer di urutan ke-14 dengan 13 poin akibat performa yang belum stabil.

Namun, misi kebangkitan Arema tidak berjalan mulus. Tim tuan rumah harus tampil tanpa pelatih kepala Marcos Santos. Juru taktik asal Brasil itu masih berada di negaranya untuk mendampingi orang tua yang akan menjalani operasi pada 24 Desember.

Untuk sementara, Arema akan dipimpin tim asisten pelatih yang terdiri dari Andre Caldas, Kuncoro, dan Siswantoro. Meski begitu, komunikasi dengan Marcos Santos tetap berjalan intens.

“Coach Marcos masih berada di Brasil. Dia punya peran penting, tetapi kami juga siap menjalankan tugas menangani tim sementara ini,” ujar Andre Caldas.

Tak berhenti di situ, Arema juga kehilangan top skor mereka, Dalberto Luan. Penyerang asal Brasil itu belum bisa kembali ke Indonesia karena harus mengurus dokumen anaknya yang masih berusia beberapa bulan.

Absennya Dalberto menjadi pukulan telak. Hingga pekan ke-15, ia masih memimpin daftar pencetak gol Super League dengan torehan 10 gol dan menjadi tumpuan utama lini depan Singo Edan.

“Dalberto pemain penting, dia top skor. Namun sekarang kami fokus memaksimalkan pemain yang ada,” lanjut Andre.

Tanpa Dalberto, Arema praktis tak memiliki penyerang murni yang sepadan. Pilihan di lini depan hanya menyisakan nama-nama seperti Dedik Setiawan, M. Rafli, hingga Ian Puleio yang berkarakter penyerang sayap atau gelandang serang.

Kondisi itu memaksa tim pelatih merancang skema khusus untuk tetap menjaga ketajaman serangan. Waktu persiapan yang cukup panjang selama jeda kompetisi menjadi modal penting.

“Kami punya persiapan yang sangat bagus karena kompetisi sempat break. Pemain sangat fokus dan antusias untuk pertandingan ini,” kata Andre.

Di sisi lain, Madura United juga datang ke Malang dengan beban tak kalah berat. Tim berjuluk Laskar Sape Kerrab itu masih beradaptasi dengan pelatih anyar, Carlos Parreira.

Pelatih berusia 44 tahun tersebut baru memimpin Madura United dalam dua pertandingan dan keduanya berakhir dengan kekalahan. Artinya, Parreira belum menyumbangkan satu poin pun sejak kedatangannya.

Jika kembali gagal meraih hasil positif di Kanjuruhan, Madura United terancam semakin dekat ke zona degradasi sekaligus mencatatkan start buruk bagi Parreira di sepak bola Indonesia.

Meski begitu, Arema tetap diminta waspada. Madura United masih memiliki pemain-pemain berbahaya seperti Lulinho, Ahmad Nufiandani, dan Paulo Sitanggang. Mereka juga sempat memberi kejutan dengan mengalahkan Dewa United yang bertabur bintang.

Derby Jatim kali ini pun menjanjikan tensi tinggi. Arema bertaruh harga diri di kandang, sementara Madura United berjuang keluar dari tekanan. Kanjuruhan siap kembali menjadi saksi duel panas dua rival Jawa Timur.