Prediksi BRI Super League Persebaya vs Persis: Misi Incar Titik Balik di GBT

Bola.com, Jakarta Persebaya Surabaya akan menjamu Persis Solo dalam laga krusial di pekan ke-11 BRI Super League 2025/2026. Pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Minggu (2/11/2025) malam, ini akan menjadi ajang pembuktian bagi kedua tim yang sedang dalam tren minor.

Sejauh ini, Persebaya dan Persis sama-sama berjuang keras untuk keluar dari periode sulit yang menghantui mereka di awal musim kompetisi. Kebutuhan akan poin penuh menjadi sangat mendesak, terutama bagi tim tamu yang terperosok di zona degradasi.

Tim berjuluk Bajul Ijo ini berada di posisi yang belum ideal. Hingga pekan ke-10, Persebaya tertahan di papan tengah, tepatnya di peringkat ke-10 klasemen sementara dengan koleksi 11 poin dari delapan pertandingan.

Perjalanan Persebaya di bawah asuhan pelatih Eduardo Perez memang belum menunjukkan konsistensi yang diharapkan. Dalam lima pertandingan terakhir, mereka hanya mampu meraih satu kemenangan, dua hasil imbang, dan menelan dua kekalahan.

Hasil seri tanpa gol (0-0) melawan PSBS Biak di pekan lalu (24/10/2025) telah memperpanjang catatan tanpa kemenangan Persebaya menjadi tiga laga beruntun. Sebelumnya, mereka takluk 1-3 dari Persija Jakarta di kandang sendiri (18/10/2025).

Inkonsistensi ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi Perez. Meski lini depan yang dihuni pemain seperti Bruno Moreira sempat subur di beberapa laga awal, seperti menang telak 5-2 atas Bali United, ketajaman itu seolah menghilang dalam laga-laga berikutnya.

"Kami sudah menganalisis kekalahan dan hasil imbang itu. Sekarang, fokus saya adalah menularkan energi positif. Mental pemain adalah kunci utama. Mereka sudah berkorban banyak, dan saya yakin ini adalah momen titik balik untuk Persebaya bangkit," ungkap Perez.

Situasi yang jauh lebih mengkhawatirkan dialami oleh Persis Solo. Laskar Sambernyawa datang ke Surabaya dengan status tim zona degradasi, menempati peringkat ke-17 dari 18 kontestan.Dari sembilan pertandingan yang sudah dilakoni, Persis baru mengumpulkan lima poin saja.

Catatan mereka sangat buruk dengan hanya meraih satu kemenangan, dua hasil imbang, dan menelan enam kekalahan.

Persis Solo bahkan tercatat telah melalui delapan pertandingan terakhir tanpa mampu meraih kemenangan, dengan rincian satu seri dan empat kekalahan dalam lima laga terakhir. Pekan lalu, mereka takluk 2-0 di tangan Persib Bandung, padahal sang lawan bermain dengan 10 orang.

Torehan minor ini menjadi beban berat bagi pelatih Peter de Roo. Apalagi, Persis juga memiliki salah satu rekor kebobolan terburuk di liga dengan 18 gol bersarang di gawang mereka, mencerminkan rapuhnya pertahanan tim.

"Dari dua pertandingan terakhir, kami cukup baik dalam penguasaan bola. Tapi jelas kami tidak bisa membuat tekanan ke lawan hanya dengan itu. Tidak baik jika kita bagus menguasai bola namun tidak bisa membahayakan pertahanan lawan. Fokus latihan pekan ini adalah memperkuat skema taktik," kata Peter de Roo. (tengah); Sho Yamamoto, Jordy Tutuarima, Kodai Tanaka (depan)

Secara taktik, Persebaya di bawah Eduardo Perez cenderung mengandalkan permainan cepat dari sayap, memanfaatkan kecepatan dan skill individu seperti Bruno Moreira dan Malik Risaldi. Formasi andalan Perez sering terlihat condong ke skema 4-3-3 atau 4-2-3-1, berfokus pada transisi cepat dari tengah ke depan.

Analisis minor Persebaya sering terjadi di lini tengah dan pertahanan. Mereka rentan terhadap serangan balik cepat dan sering kehilangan fokus, yang menurut Perez harus segera diatasi dengan rotasi pemain di babak kedua.

Di kubu Persis, Peter de Roo menekankan pentingnya penguasaan bola. De Roo ingin timnya bermain lebih agresif dan menghadirkan lebih banyak ancaman di pertahanan lawan.

Meskipun Persis sering kalah dalam hal hasil, De Roo masih mencoba membangun kerangka tim dengan formasi andalan seperti 4-4-2 atau 4-3-3 yang mengedepankan build-up dari belakang. Namun, strategi agresif ini justru sering membuka celah lebar di lini pertahanan mereka, yang harus dieksploitasi oleh Persebaya.

Secara statistik pertemuan, Persebaya memiliki catatan yang sedikit lebih unggul. Di musim lalu, Persebaya berhasil meraih kemenangan 2-1 di GBT pada September 2024. Persebaya hanya menelan satu kekalahan dalam enam pertemuan terakhir di Liga 1 melawan Persis.

Momentum bermain di kandang sendiri akan menjadi modal besar bagi Persebaya untuk meraih tiga poin. Kemenangan ini krusial untuk memperbaiki posisi di klasemen dan menjaga moral tim, sekaligus mematahkan periode buruk tanpa kemenangan mereka.

Sebaliknya, bagi Persis, laga ini adalah kesempatan terakhir untuk menunjukkan perbaikan di bawah De Roo, atau posisi sang pelatih bisa terancam. Poin di GBT akan sangat berharga untuk mendongkrak mental dan keluar dari zona degradasi.

Persebaya (4-3-3): Ernando Ari (kiper); Catur Pamungkas, Dime Dimov, Rachmat Irianto, Dejan Tumbas (belakang); Toni Firmansyah, Milos Raickovic, Francisco Rivera (tengah); Bruno Moreira, Mihailo Perovic, Gali Freitas (depan)

Pelatih: Eduardo Perez (Spanyol)

Persis (4-3-3): Muhammad Riyandi (kiper); Eky Taufik, Rian Miziar, Xandro Schenk, Giovani Numberi (belakang); Zanadin Fariz, Sutanto Tan, Gervane Kastaneer