Liputan6.com, Jakarta Sholawat Asyghil telah lama dikenal sebagai salah satu sholawat yang banyak diamalkan. memiliki arti ‘menyibukan’ dalam bahasa indonesia, isi dari Sholawat Asyghil adalah permohonan perlindungan kepada Allah SWt agar orang-orang jahat dan zalim disibukan dengan urusan mereka sendiri, sehingga tidak sempat mengganggu orang lainnya.
Tidak hanya itu, Sholawat Asyghil dikenal juga karena sejarahnya yang dilatarbelakangi kondisi politik pada masa Dinasti Bani Umayyah. Dibuat oleh Imam Jafar Ash-Shadiq, yang adalah cucu kelima Rasulullah SAW, Sholawat Asyghil ini adalah bentuk permohonan agar diselamatkan dari gangguan orang-orang yang suka berbuat zalim kepada orang lain.
Sholawat Asyghil tidak hanya dipercaya memberikan perlindungan ilahi, tapi juga menghindarkan pengamalnya dari berbagai macam bentuk kezaliman. Bagi anda yang ingin mengamalkannya, berikut ini telah Liputan6 rangkum bacaan Sholawat Asyghil dalam Arab, Latin dan artinya pada Senin (13/10).
Bacaan Sholawat Asyghil dalam Arab:
اللَّهُمَّ صَلَّ عَلَى سَيّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَشْغِل الظَّالِمِيْنَ بِالظَّالِمِيْنَ وَأَخْرِجْنَا مِنْ بَيْنِهِمْ سَالِمِيْنَ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
Bacaan Sholawat Asyghil dalam Latin:
Arab latin: Allahumma shalli ala sayyidina muhammadin, wa asyghili dzalimin bi dzalimin allahumma shalli ala sayyidina muhammadin, wa asyghili dzalimin bi dzalimin wa akhrij-na min bainihim saalimin, wa ala aalihi wa shahbihi ajmain.
Arti Sholawat Asyghil dalam Bahasa Indonesia:
Ya Allah, berikanlah sholawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad, dan sibukkanlah orang-orang zalim dengan orang zalim lainnya. Selamatkanlah kami dari kejahatan mereka. Dan limpahkanlah sholawat kepada seluruh keluarga dan para sahabat beliau."
Mengenal Sholawat Asyghil
Sholawat Asyghil memiliki makna yang besar dan juga sejarah panjang yang menyertainya. Berdasarkan sejarah, pada masa akhir Dinasti Umayyah pada tahun 41-133 H atau sekitar 661-750 M, Sholawat Asyghil dibuat karena kondisi politik yang sangat tidak stabil dan penuh kekacauan, terutama pada masa pergantian kekuasaan dari Dinasti Bani Umayyah ke Dinasti yang baru yaitu Bani Abbasiyyah.
Pembuatnya, Imam Jafar Ash-Shidiq merupakan salah satu sosok berpengaruh dalam perkembangan Islam. Beliau adalah induk sanad dari Abu Hanifah yang merupakan pendiri Madzhab Hanafi dan Imam Malik bin Anas pendiri Mazhab Maliki. Sholawat Asyghil kemudian tercatat dalam kitab Al-Kawakibul Mudhiah di Ash-Shalati Ala Khairil Bariyyah, yang buat oleh Habib Ahmad bin Umar bin Ahmad bin Aqil Al-Hinduan al-Baalawi.
Sholawat Asyghil dikenal dengan maknanya, yang berisi sholawat untuk ‘menyibukan’ atau ‘mengalihkan’ perhatian orang zalim. Kata ‘asyghil’ yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia berarti ‘sibuk’ ini, bertujuan mengalihkan perhatian orang zalim kepada orang zalim lainnya, agar tidak mencederai orang-orang baik.
Selain dikenal dengan nama Asyghil, sholawat ini juga dikenal dengan nama lain seperti Sholawat Sibuk, Sholawat Dhalimin, dan Sholawat Salimin, nama-nama ini yang merujuk pada makna yang terkandung didalamnya.