Siapa Pembawa Baki Bendera Paskibraka di Upacara 17 Agustus 2025? Simak Formasi 17-8-45

3 weeks ago 21

Liputan6.com, Jakarta Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus selalu menjadi momen sakral yang dinanti. Salah satu sorotan utama dalam perayaan ini adalah Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), khususnya peran sentral pembawa baki bendera.

Identitas siapa pembawa baki bendera Paskibraka 2025 menjadi pertanyaan yang selalu memicu rasa penasaran publik setiap tahunnya. Melansir dari laman resmi Direktorat Penyelenggaraan Program Paskibraka BPIP, pembagian tugas dan tim Paskibraka, termasuk pembawa baki, diumumkan sesaat sebelum Upacara Detik-Detik Proklamasi pada pagi hari tanggal 17 Agustus nanti.

"Pembagian tugas dan tim Paskibraka diumumkan sesaat sebelum Upacara Detik-Detik Proklamasi, pagi hari, tanggal 17 Agustus nanti ya," tulis di akun resmi Instagram  BPIP Selasa (12/8/2025).

Peran pembawa baki bendera bukan sekadar tugas seremonial, melainkan simbolisasi penerimaan amanah bangsa yang sangat berharga. Posisi ini menuntut kesiapan fisik, mental, dan spiritual yang prima dari para anggota Paskibraka. Berikut Liputan6.com ulas seputar siapa pembawa baki bendera Paskibraka 2025.

Siapa Pembawa Baki Bendera Paskibraka di Upacara 17 Agustus 2025?

Identitas siapa pembawa baki bendera Paskibraka di Upacara 17 Agustus 2025 masih menjadi rahasia yang akan diumumkan pada saat-saat terakhir menjelang upacara. Tradisi ini bertujuan untuk menjaga fokus dan kesiapan seluruh anggota Paskibraka hingga detik-detik pelaksanaan tugas. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memiliki peran sentral dalam proses seleksi dan pembinaan Paskibraka Nasional.

Melansir dari laman resmi Direktorat Penyelenggaraan Program Paskibraka BPIP, pembagian tugas dan tim Paskibraka diumumkan sesaat sebelum Upacara Detik-Detik Proklamasi, pagi hari, tanggal 17 Agustus nanti. BPIP telah menetapkan 76 nama calon Paskibraka Nasional 2025 yang berasal dari 38 provinsi di Indonesia. Meskipun daftar nama calon Paskibraka Nasional 2025 telah diumumkan, nama spesifik pembawa baki dan pengibar bendera utama belum dipublikasikan hingga mendekati hari-H. 

Posisi pembawa baki merupakan salah satu tugas yang paling diidam-idamkan oleh seluruh anggota. Pemilihan pembawa baki didasarkan pada berbagai kriteria, termasuk ketahanan fisik, mental, dan kemampuan baris-berbaris yang sempurna. Proses seleksi internal di antara anggota Paskibraka yang telah lolos ke tingkat nasional akan menentukan siapa yang akan mengemban tugas tersebut.

Formasi 17-8-45 dan Filosofinya dalam Upacara HUT RI ke-80

Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia selalu ditandai dengan pengibaran Sang Saka Merah Putih oleh Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang diatur dengan formasi khusus. Formasi ini dikenal sebagai formasi 17-8-45, yang melambangkan tanggal Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945.

Lewat sumber informasi yang sama, formasi pengibaran terdiri 3 kelompok yang dinamai sesuai jumlah anggotanya simbol dari tanggal Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945 (17-8-45). Setiap kelompok dalam formasi ini memiliki peran dan makna filosofisnya sendiri:

  • Pasukan 17/Pengiring (Pemandu): Merupakan anggota Paskibraka yang berposisi di paling depan. Mereka berperan sebagai pemandu dan pengiring pasukan, dipimpin oleh seorang Komandan Kelompok (Danpok). 
  • Pasukan 8/Pembawa Bendera (Inti): Ini adalah pasukan inti atau pembawa bendera. Susunannya terdiri dari empat anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) TNI, satu putri Paskibraka pengibar bendera, tiga putra Paskibraka sebagai pengibar atau penurun bendera, serta tiga putri Paskibraka di saf belakang sebagai pelengkap. Angka 8 melambangkan bulan Agustus dan juga dipercaya menyimbolkan kekokohan dan kekuatan.
  • Pasukan 45/Pengawal: Pasukan ini berisikan jajaran anggota Paspampres TNI. Mereka berperan sebagai pasukan pengawal/pengaman kehormatan dengan fungsi simbolis. Angka 45 melambangkan tahun kemerdekaan 1945 dan juga pengorbanan serta perjuangan pahlawan bangsa.

Persiapan Paskibraka Nasional 2025 Menuju Puncak Upacara

Persiapan Paskibraka Nasional 2025 telah memasuki tahap akhir dengan serangkaian latihan intensif dan gladi bersih. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyatakan kepuasannya terhadap hasil gladi bersih upacara Detik-detik Proklamasi di halaman Istana Merdeka Jakarta.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi cukup puas dengan hasil gladi bersih upacara Detik-detik Proklamasi di halaman Istana Merdeka Jakarta, Kamis (14/8/2025). Dia mengatakan para pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) dan pengisi acara upacara HUT ke-80 RI sudah siap tampil pada Minggu, 17 Agustus 2025. Gladi bersih ini merupakan yang terakhir sebelum upacara peringatan HUT ke-80 RI pada 17 Agustus 2025.

 "Ini adalah kerja keras kita semua yang membutuhkan saling pengertian, membutuhkan saling koordinasi satu sama lain dan inilah wujud dari gotong royong," kata Prasetyo Hadi.

Selain persiapan upacara, pihak Istana juga akan menggelar Pesta Rakyat HUT RI untuk pertama kalinya. Presiden Prabowo Subianto menginginkan HUT ke-80 RI diisi dengan suasana optimisme di tengah berbagai permasalahan yang dihadapi. Hal ini mencerminkan semangat para pejuang kemerdekaan dan nenek moyang yang selalu optimis.

Proses Seleksi dan Kriteria Paskibraka Nasional

Proses seleksi Paskibraka Nasional dilakukan secara berjenjang dan sangat ketat, dimulai dari tingkat kabupaten/kota, kemudian provinsi, hingga akhirnya tingkat nasional, seperti yang dijelaskan. Setiap tahapan seleksi memiliki tujuan untuk menilai kualitas dan potensi peserta dalam berbagai aspek, memastikan hanya putra-putri terbaik yang terpilih.

Kriteria umum untuk menjadi anggota Paskibraka Nasional meliputi:

  • Kewarganegaraan: Warga Negara Indonesia (WNI), menurut bakesbangpol.go.id.
  • Usia dan Pendidikan: Pelajar kelas X (sepuluh) dengan minimal usia 15 atau 16 tahun sampai dengan 18 tahun pada tanggal 17 Agustus sesuai tahun penugasan, seperti disebutkan bakesbangpol.go.id.
  • Izin: Memperoleh izin tertulis dari kepala sekolah dan persetujuan tertulis dari orang tua/wali, menurut bakesbangpol.go.id.
  • Akademik: Nilai akademik minimal berkategori baik, seperti dijelaskan bakesbangpol.go.id.
  • Kesehatan: Memenuhi persyaratan sehat berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan untuk setiap jenjang seleksi yang diikuti, menurut bakesbangpol.go.id.
  • Fisik: Memiliki berat badan ideal dan tinggi badan ideal (putra minimal 170 cm dan maksimal 180 cm; putri minimal 165 cm dan maksimal 175 cm.

Tahapan seleksi meliputi seleksi administrasi, Pancasila dan Wawasan Kebangsaan, Intelegensia Umum, Kesehatan, Parade, Peraturan Baris Berbaris (PBB) dan Kesamaptaan, serta Kepribadian, seperti dijelaskan paskibraka.bpip.go.id. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bertanggung jawab atas pembinaan dan pengasuhan Paskibraka, yang kini tidak hanya disiapkan untuk menaikkan dan menurunkan bendera, tetapi juga sebagai program pengkaderan calon pemimpin bangsa berkarakter Pancasila, menurut paskibraka.bpip.go.id.

Peran dan Tanggung Jawab Paskibraka

Paskibraka, singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka, memiliki tugas utama mengibarkan dan menurunkan Bendera Pusaka negara (kini duplikat) dalam upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan nasional, seperti yang dijelaskan. Namun, peran mereka jauh melampaui tugas seremonial tersebut.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 51 tahun 2022 tentang Program Paskibraka, pembentukan Paskibraka tidak disiapkan sebatas untuk menaikkan dan menurunkan bendera pusaka pada peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, tetapi menjadi suatu program pengkaderan calon pemimpin bangsa yang berkarakter Pancasila.

Paskibraka adalah putra-putri terbaik bangsa yang direkrut dan diseleksi secara bertahap dan berjenjang melalui sistem pendidikan dan pelatihan yang menanamkan nilai-nilai kebangsaan serta penguatan aspek mental dan fisik. Mereka dituntut untuk dapat menjadi calon pemimpin bangsa yang berkarakter sesuai dengan Pancasila.

Tanggung jawab Paskibraka meliputi:

  • Kedisiplinan dan Tanggung Jawab: Melalui latihan rutin, anggota Paskibraka belajar tentang kedisiplinan, tanggung jawab, dan kerja sama tim.
  • Menjaga Kerapian dan Kekompakan: Mereka bertanggung jawab untuk memastikan kelancaran upacara bendera, menjaga kerapian, dan kedisiplinan selama upacara, menurut paskibra.id.
  • Pembawa Baki: Posisi pembawa baki, atau yang lebih tepat disebut pembawa nampan, memiliki filosofi mendalam. Nampan dalam bahasa Jawa berasal dari kata "nampa" yang berarti 'terima'. Pembawa nampan akan menerima sesuatu yang dianggap berharga, yaitu bendera Merah Putih, untuk nantinya disampaikan kepada yang lain. Ini adalah simbol penyerahan sesuatu yang mulia dari para pemimpin dan pendahulu kepada generasi penerusnya.

FAQ Seputar Paskibraka Upacara 17 Agustus

Apa arti penting kehadiran Paskibraka dalam upacara 17 Agustus?

 Paskibraka bukan hanya sekadar pasukan pembawa bendera, tapi simbol generasi muda yang siap mengisi kemerdekaan. Mereka dipilih melalui seleksi ketat sebagai representasi putra-putri terbaik bangsa. Dengan tugas yang sakral, kehadiran Paskibraka menjadi wujud penghormatan terhadap perjuangan pahlawan.  

Kenapa anggota Paskibraka harus berlatih keras berbulan-bulan?

 Latihan panjang dilakukan agar setiap gerakan dilakukan dengan penuh ketepatan dan kekompakan. Selain itu, latihan juga melatih mental disiplin, fisik yang prima, dan ketahanan menghadapi tekanan di hari upacara. Semua persiapan itu bertujuan menjaga khidmatnya detik-detik proklamasi.  

Bagaimana cara seleksi anggota Paskibraka tingkat nasional dilakukan?

 Seleksi dimulai dari sekolah, lalu berlanjut ke tingkat kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional. Peserta harus memenuhi syarat fisik seperti tinggi badan, postur, serta kesehatan, selain juga aspek mental dan wawasan kebangsaan. Hanya mereka yang berprestasi dan berkarakter kuat yang bisa lolos ke tingkat nasional.  

Apa saja tantangan yang dihadapi Paskibraka saat upacara berlangsung?

 Tantangan terberat biasanya menjaga konsentrasi di bawah sorotan ribuan pasang mata dan protokol kenegaraan. Cuaca panas, terik matahari, hingga rasa gugup bisa menjadi ujian yang harus mereka taklukkan. Namun, dengan latihan dan mental yang terbentuk, mereka dituntut tetap tenang dan sigap.  

Mengapa momen pengibaran bendera oleh Paskibraka selalu terasa emosional?

 Karena prosesi tersebut melambangkan penghormatan terhadap kemerdekaan yang diperjuangkan dengan pengorbanan jiwa raga. Melihat bendera Merah Putih berkibar diiringi lagu kebangsaan menumbuhkan rasa haru dan bangga. Itulah kenapa banyak orang selalu menantikan momen ini setiap 17 Agustus. 

Read Entire Article
Hasil Tangan | Tenaga Kerja | Perikanan | Berita Kumba|