Liputan6.com, Jakarta Setelah satu bulan penuh menjalani ibadah puasa, banyak orang merasakan perubahan dalam pola makan dan gaya hidup. Pola makan yang sebelumnya teratur selama Ramadan sering kali berubah drastis setelah Lebaran, ditambah dengan konsumsi makanan berlemak dan tinggi gula yang tidak terkontrol. Hal ini dapat berdampak pada kesehatan, mulai dari kenaikan berat badan hingga gangguan pencernaan.
Momen pasca-Ramadhan sebenarnya merupakan waktu yang ideal untuk memulai kembali kebiasaan hidup sehat. Mengatur kembali pola makan, memperbaiki pola tidur, dan rutin berolahraga menjadi langkah penting agar tubuh tetap bugar. Ya, puasa bisa menjadi momen untuk membentuk kebiasaan sehat, yang kemudian perlu dilanjutkan dengan pola makan dan gaya hidup yang lebih baik setelahnya.
Lantas, bagaimana cara memulai kembali gaya hidup sehat setelah Ramadhan? Berikut langkah-langkah yang dapat diterapkan secara bertahap agar tubuh kembali bugar dan tetap sehat dalam jangka panjang.
1. Kembali Mengatur Pola Makan Secara Seimbang
Mengatur kembali pola makan setelah Ramadhan sangat penting untuk mencegah gangguan kesehatan, terutama akibat konsumsi makanan tinggi lemak dan gula saat Lebaran.
Salah satu cara terbaik untuk mengembalikan keseimbangan tubuh adalah dengan mengonsumsi makanan sehat secara teratur. Makanan khas Lebaran yang mengandung santan dan minyak berlebih sebaiknya mulai dikurangi dan digantikan dengan sayuran, buah, serta sumber protein sehat seperti ikan dan kacang-kacangan.
Selain itu, menerapkan pola makan dengan aturan 80/20 dapat membantu dalam mengontrol porsi makanan. Ini berarti 80% dari makanan yang dikonsumsi harus terdiri dari makanan sehat dan bergizi, sementara 20% sisanya boleh lebih fleksibel, namun tetap dalam batas wajar.
2. Menjaga Hidrasi dan Mengurangi Minuman Manis
Konsumsi air putih yang cukup sangat penting untuk membantu metabolisme tubuh setelah sebulan penuh berpuasa. Saat puasa, tubuh mengalami penyesuaian dalam pola konsumsi cairan, sehingga setelah Lebaran, perlu ada upaya untuk kembali menjaga hidrasi dengan baik.
Menurut anjuran dari WHO, seseorang sebaiknya mengonsumsi minimal 2-3 liter air putih per hari. Hindari minuman tinggi gula, seperti sirup, soda, atau minuman kemasan lainnya, karena dapat meningkatkan kadar gula darah dan menyebabkan kenaikan berat badan.
Jika bosan dengan air putih, bisa mencoba alternatif seperti infused water atau jus buah alami tanpa tambahan gula. Selain lebih sehat, minuman ini juga membantu tubuh dalam proses detoksifikasi dari makanan berat yang dikonsumsi selama Lebaran.
3. Mengembalikan Pola Tidur yang Teratur
Selama bulan Ramadan, pola tidur biasanya mengalami perubahan karena kebiasaan sahur dan ibadah malam. Hal ini sering kali berlanjut setelah Lebaran, menyebabkan gangguan tidur seperti insomnia atau kelelahan di siang hari.
Salah satu cara untuk mengembalikan pola tidur adalah dengan menetapkan jam tidur yang konsisten setiap malam, misalnya tidur pukul 22.00 dan bangun pukul 06.00. Tidur selama 7-8 jam per hari adalah durasi ideal untuk menjaga kesehatan tubuh dan otak.
Mengurangi penggunaan gadget sebelum tidur juga bisa membantu tubuh lebih cepat beristirahat. Cahaya biru dari layar ponsel dapat menghambat produksi hormon melatonin, yang berperan dalam mengatur siklus tidur. Oleh karena itu, disarankan untuk tidak menggunakan ponsel atau menonton TV setidaknya 30 menit sebelum tidur.
4. Kembali Aktif Bergerak dan Berolahraga
Selama bulan puasa, banyak orang mengurangi aktivitas fisik karena khawatir merasa lemas. Namun, setelah Lebaran, tidak ada alasan lagi untuk tidak kembali berolahraga.
Jika kita membiarkan tubuh tidak aktif bergerak, pikiran akan terus tertuju pada rasa lapar dan kekurangan energi. Oleh karena itu, penting untuk mulai kembali berolahraga, setidaknya 3-4 kali dalam seminggu dengan intensitas ringan hingga sedang.
Jenis olahraga yang bisa dilakukan antara lain jalan santai, jogging, yoga, atau latihan kekuatan dengan beban ringan. Untuk pemula, bisa dimulai dengan sesi olahraga selama 15-30 menit per hari dan meningkat secara bertahap sesuai dengan kemampuan tubuh.
5. Menghindari Kebiasaan Buruk Seperti Merokok dan Makanan Cepat Saji
Banyak perokok yang mengalami penurunan frekuensi merokok selama bulan puasa karena hanya bisa merokok setelah berbuka. Sayangnya, setelah Ramadhan berakhir, banyak yang kembali ke kebiasaan lama dan bahkan "balas dendam" dengan merokok lebih sering.
Momen setelah Ramadhan bisa menjadi kesempatan untuk berhenti merokok secara bertahap. Salah satu caranya adalah dengan menggantikan kebiasaan merokok dengan aktivitas lain seperti mengunyah permen karet tanpa gula atau meningkatkan aktivitas fisik untuk mengurangi stres.
Selain itu, menghindari makanan cepat saji juga penting untuk menjaga kesehatan. Setelah sebulan penuh mengonsumsi makanan sehat selama sahur dan berbuka, sebaiknya tidak kembali ke pola makan yang buruk dengan sering mengonsumsi junk food. Makanan cepat saji tinggi lemak trans dan natrium, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Hidup Sehat Setelah Ramadhan
Q: Mengapa banyak orang mengalami kenaikan berat badan setelah Ramadhan?
A: Hal ini biasanya disebabkan oleh konsumsi makanan tinggi lemak dan gula selama Lebaran, serta kurangnya aktivitas fisik setelah puasa berakhir.
Q: Berapa lama waktu yang dibutuhkan tubuh untuk kembali menyesuaikan pola makan setelah Ramadhan?
A: Biasanya tubuh membutuhkan sekitar 1-2 minggu untuk kembali ke pola makan normal dengan kebiasaan yang lebih sehat.
Q: Apa olahraga terbaik untuk memulai kembali kebugaran setelah Ramadhan?
A: Olahraga ringan seperti jalan kaki, yoga, atau senam ringan sangat disarankan untuk memulai kembali aktivitas fisik secara bertahap.